1. 💔

437 58 14
                                    

UNREASONABLE PAIN

ChocoMacarooon

X

Fuwa Manatsu

_____________________________________

Warning : Rate M

___________________________________

Ketika Hinata membuka pintu, sebuah kebiasaan tetap membuatnya berteriak ke dalam rumah dan mengatakan Aku pulang.

Seperti biasa, tidak ada tanggapan.

Tidak apa-apa, Hinata sudah terbiasa.

Pertama, Sasuke tidak ada di sini setiap hari, dan kedua, meskipun dia ada disini, pria itu tidak pernah menanggapi sebelumnya.

Hinata menyeret kopernya ke dalam rumah.

Kali ini, pekerjaan nya membawa nya harus pergi ke Kota sebelah selama seminggu, dan harus berkeliling pabrik dengan atasannya setiap hari.

Di malam hari, dirinya masih harus mengikuti sesi minum dan makan malam para kepala, dan baru bisa kembali ke hotel di tengah malam.

Ia akan muntah hebat di toilet, dan pada saat dia tertidur, dirinya sering lupa waktu.

Setelah tidak beristirahat dengan baik selama beberapa hari terakhir, sekarang dirinya merasa sangat lelah, dan hanya ingin cepat mandi dan tidur di tempat tidur.

Membungkuk untuk mengganti sepatu, Hinata menemukan ada dua pasang sepatu di sana.

Terkejut, Hinata berjalan ke ruang tamu, dan segera mendengar suara desahan manis datang dari kamar tidur.

" Sasuke... Ahh...  T-tunggu... jangan kasar.... Ah ... "

Disaat dirinya mendengarkan rintihan yang dibumbui isak tangis, hatinya terasa seperti ditusuk ratusan kali oleh jarum. rasa sakit itu membuatnga gemetar.

Hinata, dirinya tiba-tiba teringat berita yang ia lihat di masa lalu. Seorang istri pulang ke rumah, menemukan suaminya bermain api di tempat tidur mereka dengan dengan pembantunya, dan dengan marah, dia mengambil pisau dan membacok mereka sampai mati.

Pada saat ini, Hinata tiba-tiba merasakan kekaguman pada wanita itu, karena setidaknya dia bisa mengubah rasa sakitnya menjadi amarah, dan memiliki kekuatan untuk menjatuhkan mereka semua bersamanya.

Bagi Hinata, dirinya hanya bisa gemetar seperti pasien epilepsi, berusaha menopang diri di sofa dan perlahan-lahan duduk. Dengan demikian, dirinya tidak akan berakhir memalukan jatuh di tanah.

Sebenarnya, semua manusia memiliki insting untuk menghindari rasa sakit. Sama seperti sekarang, setiap sel didalam tubuhnya berteriak kepadanya untuk meninggalkan tempat ini.

Namun...

Hinata mengepalkan tinjunya.

Tidak peduli betapa sakitnya itu, dia hanya bisa tetap duduk di sana, dan menyiksa diri sendiri.

Sesuatu di hati Hinata dengan cepat menghilang.

Hinata bersyukur bahwa cinta yang teguh, konyol, dan tak tergoyahkan menghilang dari hati nya.

Unreasonable PainWhere stories live. Discover now