1

38 0 0
                                    

"It's my first day, kalo telat gak lucu banget" 

Adelaide Lee melihat jam tangannya yang sudah menunjukan pukul 06.50 terlihat frustasi dibangku depan mobil BMW E30 bersama ayahnya. 

"Michelle mana? ini udah jam 06.50 belum macet diputeran depan sekolah, mau sampai jam berapa ini? coba aja kalo papa kasih aku bawa mobil sendiri aku ga bakal telat di hari pertama pa" Ujar Adelaide frustasi karena adiknya Michelle Lee belum keluar dari rumah.

"Papa belum percaya sama kamu dengan mobil" Ujar Ayahnya yang terlihat santai memegang setir mobil

"Kenapa sih pa? papa takut aku kayak bang Asher?" Tanya Adelaide sedikit marah

Belum saja pertanyaan yang dilontarkan Adelaide dijawab sang ayah, pintu mobil terdengar dibuka. 

"Cel lama banget sih lu, sekarang udah jam berapa coba? ampe gue telat gegara lo gue pasung lo didepan kelas lo"

"Santai aja kali teh, ini kan hari pertama gamungkin kan bakal dihukum. lagian belum belajar juga, masih masa pengenalan lingkungan sekolah" Ujar Michelle santai sambil membenarkan liptint di bibirnya

"BEGO! IYA KARENA MASIH MPLS GUE GABOLEH TELAT LAH." Teriak Adelaide mengejutkan seisi mobil. "Lagian ngide banget sih pa aku pake pindah satu sekolah sama Michelle" Tambah Adelaide sembari merapihkan rambut coklat gelap miliknya.

Richard Lee, selaku sang ayah hanya bisa ketawa melihat kelakuan dua putri nya yang tidak pernah akur itu. Menurut sang ayah jika mereka berdua belajar dibawah pengawasan sekolah yang sama, mereka dapat menjalin hubungan yang lebih erat dan lebih akur dengan sesama. Namun nyatanya kedua kakak beradik ini memang susah untuk menjadi satu, bahkan kalau mereka ditinggalkan didalam satu ruangan yang sama bisa bisa yang keluar ruangan hanya satu orang. 

"Makasih ya pa, love you" Adelaide mengecup pipi sang ayah dan membuka pintu mobil dengan mengaitkan tas Jansport miliknya yang berwarna pink itu dipundaknya dan menutup pintu mobil BMW E30 itu. Adelaide lari masuk kedalam sekolah dengan perasaan yang campur aduk. Perasaan khawatir dan senang disaat yang bersamaan saat melihat banyak sekali murid yang sudah duduk rapi dan berkumpul di dalam Aula besar SMA Hipshire. Disaat Adelaide bingung apa yang harus ia lakukan, ada yang menepuk pundaknya dengan cukup keras. Rasa sakit yang terasa dipundaknya pun membuat Adelaide memutarkan badannya dan melihat salah satu anggota OSIS tinggi yang rupawan dengan rambut hitam lebat berdiri didepannya. 

"Lo telat, pushup 10 kali depan gue sekarang" Ujar seorang anggota OSIS tersebut sambil menunjuk kelantai menunjukan Adelaide harus segera pushup didepan dirinya. 

Adelaide melihat pin nama didada sang Anggota OSIS "Alexandria Williams, Wakil Ketua OSIS" dan seketika tubuhnya terasa kaku, ia tidak bisa bergerak. Adelaide hanya bisa berdiam ditempat, completely frozen.

"oi are you deaf? gue bilang push up sekarang sebelum gue tambah jadi 20 kali" Alexandria menjentikan jarinya didepan wajah Adelaide membuat Adelaide terkejut dan sadar kembali.

"Oh iya kak, maaf banget" Adelaide bergegas menaruh tas yang dibawa dipunggungnya itu di lantai dan memposisikan tubuhnya untuk push up. 

Kejadian itu dilihat dan disaksikan oleh seluruh angkatan kelas 10 SMA Hipshire. Adelaide merasa malu dan tidak bisa melawan karena dirinya memang telat, dan hukuman dirinya harus disaksikan seluruh angkatan. what a good way to build up a first impression. 

"9.. 10.. Berdiri lu." Adelaide berdiri sambil merapihkan rok nya yang berantakan setelah push up. "Ini hari pertama, not even the second day and you're late? gabisa disiplin?" Ujar sang wakil ketua OSIS tersebut sambil menyilangkan tangannya. "Mana ID-Card lu? belum bayar spp? atau lu lupa juga itu harus dibawa?." 

Vous avez atteint le dernier des chapitres publiés.

⏰ Dernière mise à jour : Jun 13, 2023 ⏰

Ajoutez cette histoire à votre Bibliothèque pour être informé des nouveaux chapitres !

unpredictable [freenbecky]Où les histoires vivent. Découvrez maintenant