Bab 1

304 66 17
                                    

TATTO WAJAH PEREMPUAN DI PUNGGUNG SUAMIKU 1

“Ini fotonya, Mbak. Nanti sore Mas Dandy juga ke sini lagi, kok. Soalnya belum selesai,” ujar seorang pria cindo di hadapanku.

Dia baru saja menyerahkan foto wanita yang dipesan suamiku untuk digambar di punggungnya. Gila saja, memangnya aku bisa dibohongi, dia bilang kalau wajah itu adalah wajahku, ternyata?

Kupegang foto wanita berambut panjang dan berhidung mancung di genggaman. Ingin kuremas, tapi rasa itu masih kutahan.

Sabar, Maudy, belum waktunya, bukti masih belum terkumpul.

“Ini model yang lagi naik daun itu kan?” tanyaku pada pria tadi.

“Iya, Mbak. Ngomong-ngomong, Mbak jangan bilang Mas Dandy kalau saya yang kasih tahu foto ini ya? Saya takut, Mbak. Nanti usaha saya hancur, kan Mbak tahu siapa suami Mbak.”

“Iya, kamu tenang saja. Asal kamu mau bekerja sama dengan saya.”

“I—iya, Mbak. Karena saya pikir Mas Dandy belum punya istri.”

“Dia bilang perempuan ini siapanya?”

“Bilangnya sih pacarnya, Mbak.”

“Dia ngomong apa chat pas bilang itu?”

“Ngomong langsung sih.”

“Bukan pelanggan kamu?”

“Bukan, Mbak. Temannya Mas Dandy yang pelanggan saya, dikenalin gitu.”

Iya sih, baru kali ini Mas Dandy tiba-tiba pulang dengan punggung sudah bergambar. Karena biasa tattonya hanya bekas kerokan yang kubuat kalau dia masuk angin.

Tak kusangka kalau dia bisa sampai sejauh ini dengan wanita itu. Lihat saja nanti, Mas. Aku nggak akan tingal diam, aku mau lihat sampai mana kamu bertahan sama wanita seperti itu, wanita yang sudah jelas punya keluarga, istri orang pula.

“Ini kartu nama saya, nanti kalau dia datang tolong hubungi saya.” Aku menyerahkan kartu nama milikku pada pria tersebut.

“Mbak Maudy Clara, loh Mbak yang punya usaha kosmetik itu ya? Waaah istri saya pelanggan setia produk Mbak, nggak nyangka bisa ketemu di sini. Boleh minta foto, Mbak?”

Aku mengangkat alis, kok rasanya malah seperti jumpa fans. Aku tidak menolak ketika pria itu meminta foto bareng, dan foto tersebut langsung diberitahu istrinya yang ternyata sedang hamil.

“Makasih, Mbak. Saya Kevin,” ujarnya sambil menyalamiku.

“Iya, salam ya buat istri kamu. Kamu pasang tarif berapa ke suami saya?”

“Wah, saya belum bisa sebutkan, Mbak. Dua digit.”

TATTO Wajah Perempuan di Punggung SuamikuWhere stories live. Discover now