the dead of dinosaur

30 12 14
                                    

The Dinosaur in My House

(already dead)

-ᄒᴥᄒ-

Sore itu, hujan baru saja menyelesaikan kunjungannya. Meninggalkan beberapa genangan di sudut-sudut gang. Aku memasuki salah satu gang yang paling lebih baik daripada yang lain.

Tersisa rintik-rintik hujan yang sesekali menyentuh genangan, juga kulitku. Mungkin karena itu jugalah tak satu pun orang terlihat, tak satu pun rumah di kanan-kiriku menampilkan kehidupan. Satu-satunya sosok bernyawa yang aku lihat adalah diriku sendiri, di dalam salah satu genangan air.

Pada menit kesembilan setelah aku menyusuri gang perumahan itu, akhirnya aku menemukan seseorang yang bisa kutanyai. Dia adalah anak perempuan berambut panjang, tengah berjongkok di depan gerbang kayu sambil memegangi payung berwarna kuning. Ada seekor kucing yang ikut duduk di sampingnya. Rumah dua lantai di belakangnya gelap gulita, tetapi kulihat nyala lilin di salah satu jendela. Kurasa itu rumahnya.

Awalnya aku menghampiri anak itu hanya untuk menanyakan alamat rumah nomor 29. Tempat orang yang kucari tinggal sekarang, setidaknya begitulah menurut informasi yang aku dapat. Aku sama sekali tidak mengira bahwa rumah yang kucari adalah rumahnya. Rumah anak itu. Estelle, begitu dia memperkenalkan namanya.

Dia berkata, "Jangan sekarang, ada dinosaurus di rumahku." Saat aku meminta izin untuk masuk.

Aku ikut berjongkok di hadapannya. Tersenyum manis sebelum berujar, "Dinosaurus?"

"Ya. Kau tau ada revolusi?"

"Revolusi?" Aku menelengkan kepala. Berusaha terlihat kebingungan sekaligus tertarik dengan ceritanya. Itu kan yang diinginkan anak-anak?

"Ya. Bu Guru bilang revolusi adalah perubahan yang terjadi dengan cepat. Ada revolusi terjadi setiap hari di rumahku."

"Oh, ya? Bagaimana bisa?" Aku semakin mencondongkan tubuh ke arahnya. Hal yang entah bagaimana malah membuat kucing di sampingnya melarikan diri. Padahal menurutku aku tidak semenyeramkan itu.

"Awalnya semuanya baik-baik saja. Dia baik sekali padaku. Dia sangat menyayangiku. Dia tidak pernah memukulku sampai kemudian revolusi itu terjadi. Wajahnya berubah menyeramkan cepat sekali. Lalu dalam sekejap saja dia sudah berubah menjadi dinosaurus. Berteriak ke sana-kemari dan menghancurkan apa pun yang ditemuinya." Estelle menunduk dalam-dalam. "Ada dinosaurus di rumahku."

Kuangkat pandanganku ke rumah di belakangnya. Salah satu Jendela yang menampilkan nyala lilin memantulkan bayangan yang dapat terlihat jelas dari posisiku. Bayangan hitam pekat yang sama dengan yang sering mengganggu tidurku. Sosok yang kucari-cari.

"Ada dinosaurus di rumahmu," ujarku membenarkan perkataan Estelle.

"Iya. Kau percaya? Teman-temanku menertawaiku, mereka bilang dinosaurus itu tidak ada."

Aku memberinya jenis tatapan yang suatu saat akan dia pahami. "Dulu ada dinosaurus juga di rumahku."

"Sekarang sudah tidak ada?"

"Sekarang sudah tidak ada."

"Ke mana dinosaurus itu pergi?"

"Aku membunuhnya."

-ᄒᴥᄒ-


(Catatan Kesaksian Estelle, Ruang Interogasi Anak, Februari 2019)

The Dinosaur in My House (already dead)Where stories live. Discover now