Part 1

12 0 0
                                    

ini cerita perdana ku .semoga kalian semua suka, ditunggu vote and comment yang memberi arahan dan dukunganya.
selamat membaca

Namaku Azzahra setiap berkenalan aku selalu berkata panggil saja aku "RA" karena dari kecil mama selalu memanggil ku RA dan aku juga senang menggunakan panggilan RA karena akan sangat mudah diingat.

Kubuka mataku saat sinar mentari menerobos kamarku melalui jendela.

"Ah mama Ra masih ngantuk nih.." Rengek ku yang melihat mama membuka gorden jendela kamarku.

"Bangun Ra .. ini udah jam 8"

"Tapikan ini wekend ma, sekali kali boleh lah bangun siang .."Aku terus bernegoisasi dengan mama supaya aku bisa kembali tidur, tapi mama malah semakin melotot dan dengan berat kuseret kakiku kekamar mandi.

"Langsung mandi dan segera turun ada Evan yang sudah menunggumu" ucapan mama kali ini mengejutkanku. Kenapa Mama nggak bilang dari tadi kalau ada Evan. Kalau tau ada Evan mama nggak akan susah payah membangunkan aku.

Tanpa berfikir lagi aku segera mandi dan berdandan.

Aku menuruni tangga dengan berlahan sekaligus ingin membuang rasa gugup yang berkecamuk tapi semakin dekat dengan ruang tamu jantungku semakin berdegup kencang. Kutarik nafas dalam dalam dan kuberanikan menatap Evan yang tersenyum padaku. Ya Tuhan senyum itu semakin membuatku salah tingkah,Sungguh pemandangan yang indah dipagi ini.

"Pagi Ra"Evan menyapaku semakin membuatku gugup.

"Pa.. pagi " balasku dengam sedikit terbata.Mama yang mengerti keadaan langsung meninggalkan kami.dengan alasan membantu bi ijah membuat kue kesukaan papa,padahal papa masih diluar kota dan seminggu lagi baru pulang,ah mama modus batinku.

mama selalu meninggalkan kami saat Evan datang kerumah.sepertinya mama tak ingin mengganggu.ya mama memang sangat menyukai hubungan ku dengan Evan karena menurut mama Evan adalah anak yang baik,Sopan dan ramah kepada siapa saja.

aku setuju dengan pendapat mama karena kalau Evan tidak baik aku tidak akan bertahan 3 tahun untuk menjadi pacarnya.

mengingat hubunganku dengan Evan sudah 3 tahun hatiku sangat miris.aku mengenal Evan sejak kami duduk dibangku SMP dan saat itu aku sangat mengangguminya, pria tampan bertubuh atletis. dan yang paling membuatku terpesona adalah keahlianya dibidang olahraga. hampir semua bidang olahraga dapat dikuasai oleh Evan. mulai dari Basket, Futsal, Volly dan badminton.

aku memang sangat mendambakan pemdamping hidup seorang Atlet. dan saat kelulusan SMP Evan mengungkapkan perasaanya terhadapku, jelas aku kegirangan dan langsung menerimanya,

akhirnya penantianku terbalaskan dengan memilikinya sebagai pacarku.

tapi kembali mengingat 3 tahun hubungan kami itu artinya kami telah Lulus SMA dan itu juga artinya cepat atau lambat Evan akan meninggalkanku, karena orang tua Evan menginginkan putranya memgambil study diluar Negeri.

setelah beberapa saat hening tiba tiba Evan meremas tanganku sembari menatapku

"Aku tau apa yang kamu pikirkan" aku tersenyum masam mendengar ucapanya yang mengarah kepada perpisahan kami.

"maaf jika aku harus membuatmu kecewa dengan kepergianku, ini semua kehedak kedua orangtuaku,aku tak bisa menolaknya"aku masih menatapnya dengan hati tak menentu, perasaanku campur aduk.

"Van, aku yakin orangtuamu menginginkan yang terbaik,kejarlah cita citamu Van aku akan menunggumu." aku berkata dengan lirih dan tak terasa air mataku menetes.

"hei .. jangan menangis sayang,walaupun aku pergi tapi hatiku akan tetep bersamamu,aku janji aku akan kembali dan kita akan menikah" ucapan Evan membuat hatiku bergetar,kembali dan menikah?

"aku akan menunggumu Van" kutegaskan kata menunggu untuk meyakinkan Evan atas kesetianku.

"Sayang pesawatku terbang jam 9 itu artinya aku harus segera kebandara" aku terkejut

"kenapa mendadak van kamu bilang keberangkatanmu seminggu lagi?"

"tadi malam pihak kampus menyuruhku segera kesana karena ada persyaratan yang tertinggal,dan papa memaksaku berangkat hari ini" Evan mengecup keningku dengan lemut,air mataku kembali menetes.

"jaga dirimu baik baik, ingat aku akan kembali dan kita akan menikah, aku akan merindukanmu sayang dan ingat kita harus terus berkomunikasi,karena aku ingin mendengar kabarmu setiap hari " tiba tiba evan memeluku begitu erat,sangat erat seolah tak ingin meninggalkanku, tangisku semakin menjadi saat tiba tiba mama muncul dengan wajah penuh tanda tanya.

"ada apa ini?" tanya mama heran,aku tak sanggup berkata kata lagi aku hanya mampu menangis dan menangis . kemudian Evan menjelaskan selaligus berpamitan dengan Mama.

"Jaga dirimu baik baik" pesan Evan sambil menatapku dengan lembut,kutatap matanya dan dia membalas tatapanku,seolah tak ingin perpisahan ini terjadi.

Evan melangkah keluar dan kutatap punggungnya sampai ia menghilang dari hadapanku.tiba tiba aku merasa tak sanggup berdiri,kakiku sangat lemas dan aku berusaha sekuat tenaga menyeret kakiku untuk kembali kekamar. mama menatapku iba tapi tak kupedulilan lagi aku tetap ingin segera kekamar.

kurebahkan tubuhku diatas kasur. kutatap foto kami berdua dengam air mata yang terus mengalir.

Evan aku akan menunggumu sampai kapanpun.

juni 2015

part 1 selesai dan semoga kalian suka.ditunggu vote and commentnya supaya
part selanjutnya akan segera menyusul.

AzzahraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang