You can

7 2 0
                                    

    Hoseok sedang bersiap-siap untuk pulang malam itu. Kegiatan rutinnya di sabtu malam telah usai. Setidaknya ia bisa menjadikan kegiatan rutin ini sebagai pelepas stres. Walaupun berurusan dengan anak-anak bukanlah hal yang mudah.

    Pekerjaan aslinya bukan guru, bukan juga seorang relawan. Dirinya hanyalah seorang produser musik yang mengundurkan diri dari pekerjaannya karena perusahaan yang menaunginya mengalami defisit berujung bangkrut beberapa tahun lalu. Berniat untuk melanjutkan pekerjaannya yang lama, tapi apadaya persaingan terlalu ketat membuat dirinya ditolak berkali-kali. Tidak ada yang bisa ia lakukan waktu itu, selain menerima nasib.

    Setelah menikah ia semakin sulit untuk mencari pekerjaan terlebih karena sang suami melarangnya untuk bekerja. Berbagai cara ia lakukan, termasuk-ehem-tak memberi jatah kepadanya. Tentu saja sang suami tidak mau hal itu terjadi, ia terpaksa memberikan izin kepadanya. Meski akhirnya ia hanya menjadi guru relawan di panti asuhan dekat apartement-nya.

    "Sudah mau pulang, Seok-ah?" suara sang pemilik panti menginterupsinya.

    Hoseok yang sedari tadi sibuk mengemasi barangnya kini berhenti sejenak. "Eoh, iya Eommo-nim. Pekerjaanku hari ini sudah selesai."

    Sang pemilik panti tersenyum, "Baiklah, tapi tunggu sebentar aku punya sesuatu untukmu, sayang."

    Hoseok memutar tubuh penuhnya menghadap sang pemilik panti. Sesuatu untuk dirinya? "Kurasa aku tak perlu mendapat imbalan apapun Nyonya Nam," tangannya membuat gestur menolak. "Aku 'kan sudah bilang kalau di sini aku bekerja dengan ikhlas."

    Ny. Nam tersenyum teduh, "Kurasa kamu akan menyukainya, Seok-ah. Anggap saja sebagai amanah dariku."

    Hoseok semakin bingung, sementara Ny. Nam yang menangkap kebingungan Hoseok hanya memberi isyarat untuk mengikuti dirinya. Hoseok tergiring hingga ke sebuah ruangan yang dapat dikatakan sebagai kamar tidur di panti tersebut.

    Netranya terpaku kepada Ny. Nam yang berjalan mendekati salah satu ranjang di sana. Dilihatnya Ny. Nam mengangkat kemudian menggendong bayi yang tertidur di ranjang tersebut dengan hati-hati, bermaksud agar sang bayi tak terusik dalam tidurnya.

    "Kau tahu anak ini bukan, Seok-ah?"

    Hoseok mengganguk, "Iya, Eommo-nim. Dia adalah salah satu anak yang dititipkan di panti akibat keluarganya menolak mengasuhnya, bukan?" Hoseok menjeda ragu untuk mengatakan hal selanjutnya, "Karena kecelakaan tunggal hingga semua anggota keluarganya menuduh sang anak adalah penyebabnya?"

    Ny. Nam mengganguk sembari tersenyum sedih, "Dia anak yang manis tetapi menyedihkan sekali." Sorot matanya mengarah ke Hoseok, "Karena itu aku ingin memberikan kebahagiaan kembali kepada anak ini."

    Ny. Nam kembali melihat wajah lelap sang bayi tetapi sedetik kemudian kembali ke Hoseok, "Oleh karena itu aku ingin menitipkan ini kepada seseorang yang akan menyambutnya dengan baik layaknya seorang anak kandung sendiri."

    "Aku akan gembira untuk hal itu Ny. Nam, terlebih lagi jika kau sudah menemukan keluarga yang tepat untuk anak itu," senyum Hoseok manis meski nadanya menurun.

    "Aku sudah menemukannya, dan sekarang ia sedang berada di hadapanku dengan senyum manisnya," ujar Ny. Nam.

    Sontak Hoseok mengedarkan pandangannya ke suluruh ruangan. Namun di ruangan itu hanya dirinya, Ny. Nam dengan bayi digendongannya yang ia temui. "Aku tidak menemukan siapapun kecuali kita bertiga, Ny. Nam." Hingga Hoseok menyadari sesuatu dan mencoba mengatakannya dengan ragu, "Apakah itu aku, Ny. Nam?"

    "Tepat dugaanmu Hoseok-ah, aku merasa kau adalah orang yang tepat untuk merawat dan membesarkan anak ini," ujar Ny. Nam dengan senyum hangatnya.

    Mulutnya terbuka, merasa semakin terkejut dengan pernyataan sang pemilik panti, "T-tapi Ny. Nam aku rasa aku belum sanggup menerima ini, bagaimana jika aku lalai dalam menjaganya. Bagaimana kalau-

Du hast das Ende der veröffentlichten Teile erreicht.

⏰ Letzte Aktualisierung: Aug 20, 2023 ⏰

Füge diese Geschichte zu deiner Bibliothek hinzu, um über neue Kapitel informiert zu werden!

You can | Showho (Shownu x Wonho)Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt