Chapter 4!

2.8K 264 8
                                    



Seperti biasa, sekitar  sebulan sekali Mark akan pergi ke sebuah perkampungan yang ada ditengah hutan untuk sekedar menengok.

Banyak yang mengetahui siapa dirinya jadi tak jarang banyak orang yang menyapa. Ingin rasanya mark menginap satu hari malam disini tapi ayahnya sudah mewanti-wanti untuk pulang.

Sekitar sore Mark pun memutuskan untuk pulang agar tidak kemaleman.
Seperti biasa dirinya memakai kuda kesayangannya, padahal ia bisa saja merubah dirinya sebagai wolf agar perjalanan lebih cepat tapi Mark tak suka itu.
Apalagi zura belum sepenuhnya sempurna karena setiap ia berubah wujud maka badannya akan terasa sakit.

Srek

Mark memegang busurnya ketika mendengar suara dari arah belakang.

"Siapa kalian?!" Mark mengedarkan pandangan ke segala arah.
Panahnya sudah siap untuk di tarik kepada siapapun itu.

"Aku disini" Mark membalikkan badannya.
Mark tidak bisa menyembunyikan keterkejutannya melihat siapa yang menghampirinya.
Ia pun turun dari kudanya itu, melirik ke sebelah kanan kiri sudah ada yang mengawasi.

"Apakah aku menganggumu tuan?"

"Tidak.. hanya—"



POV Jaehyun.

Aroma itu, ia menciumnya kembali dengan insting ia pun terus mendekati arah pheromone itu.
Sampai ia melihat seseorang menunggangi kuda yang tempo hari ia pernah lihat.

"Siapa kalian?!"

Jaehyun menahan Kun yang sudah ingin mengeluarkan pedang miliknya.
Dan menyuruhnya bersama pengawalnya untuk mundur beberapa langkah.

"Aku disini" dapat jaehyun lihat kalau orang itu terkejut dan setelah itu turun dari kudanya. Jaehyun menduga kalo dia seorang Alpha.

"Apakah aku menganggumu tuan?" Jaehyun tersenyum lalu menggelengkan kepalanya.

"Tidak hanya.. kau yang tempo lalu kan?"Mark mengangguk mengingat tempo lalu ia memanah orang yang sedang bertarung dengan pemimpin Pack Red Wolves ini.

"Siapa namamu?" Terkejut kembali ketika jaehyun menanyakan namanya. Untuk apa ?

Mark berdehem sebentar lalu menatap Enigma itu.

"Saya rasa, anda tidak tidak punya urusan dengan saya. Jadi anda tidak perlu tahu siapa saya."

"Saya permisi" tapi tangan Mark ditahan oleh jaehyun yang membuat darah keduanya berdiri dan jangan lupakan dalam dirinya bergetar kuat.

Jaehyun yang merasakan darahnya berdesir membuat detak jantungnya berpacu membuat wolf dalam diri jaehyun terusik.

"Tunggu dulu!" Mark menghentikan langkahnya tapi tak berani untuk membalikkan badannya.
Ia ingin pulang sekarang juga, Mark sudah lemas.

Sedangkan disisi lain ia bisa merasakan kalau orang yang sedang diajak bicara itu bergetar. Sosok North yang ada didalam diri jaehyun tiba-tiba terbangun ketika bersentuhan langsung dengan Mark.

Sedangkan Mark menahan tubuhnya yang mulai kehilangan kekuatannya ditambah area lengannya sangat panas.

"Lepaskan!!" Mark berhasil melepaskan genggaman jaehyun dan langsung pergi menunggangi kudanya.

"Sial" rutuk jaehyun karena ia malah membiarkan orang yang membuatnya gila pergi begitu saja.

Disisi lain, Mark menemukan sebuah gubuk tua. Ia pun segera turun dan masuk, Mark membuka lengan bajunya.

"Panashh" ternyata tanda matenya  mulai muncul bentuk jelasnya.

"Naga?" Mark terkejut, karena dulu tanda matenya berbentuk ular tapi sekarang berubah menjadi naga.

Mark menahan sakitnya, sampai lebih baik digubuk itu.

——(⁠/⁠・⁠ω⁠・⁠(⁠-⁠ω⁠-⁠)——



"Naga.." jaehyun menyentuh tanda matenya, ternyata ia baru sadar kalo tanda di lengan kanannya  berubah.

"Kun hyung! Aku ingin bertemu dengan jaehyun Hyung" Jaehyun segera menutup lengannya.

"Silahkan, dia ada didalam" Jaehyun yang sedang membaca buku dikejutkan dengan sepupunya itu yang masuk tanpa sopan santun.

"Ohoho.. tak bosan membaca buku?" Itu sepupu jaehyun, Zhong Chenle. Anak dari adik ibunya.

"Mau apa ??"
Terlalu malas meladeni chenle yang cerewet.

"Aku akan ke China besok, untuk menemui ayah"

"Bersama ibumu?" Chenle menggelengkan kepalanya.

"Hanya aku saja" Jaehyun pun hanya berdehem saja membuat chenle kesal karena jaehyun terlalu dingin.

Jaehyun terlalu turun dari ayahnya membuat sikapnya 11 12 apalagi sifat dinginnya hanya saja ayah jaehyun sudah meninggal.

Chenle mengambil buku itu dan menutup bukunya.

"Hyung jangan terlalu datar!! Orang-orang pada takut padamu" ohh tentu jaehyun tahu.
Tapi itu sengaja, ia tidak suka bergaul dengan orang lain hanya satu-dua orang saja cukup.

"Aku tidak menakutkan"kilah jaehyun membuat chenle mendengus.

"Nanti mate-mu takut padamu baru tahu rasa!!" Chenle pun meninggalkan jaehyun tanpa hormat sama sekali.

Mate?

Pikirannya langsung tertuju pada satu orang.

Laki-laki dengan pheromone mint.

——(⁠/⁠・⁠ω⁠・⁠(⁠-⁠ω⁠-⁠)——





"Tuan.. kita sudah sampai" Jaehyun yang sedari malam pun kaget ketika sudah tiba di gerbang pack Dark moon.

Iya,  jaehyun memutuskan datang akhirnya walaupun ia tidak tau apakah ia akan mendapatkan hasil atau tidak.

Jaehyun pun turun dari kudanya itu, lalu mulai memasuki kawasan pack itu ditemani dengan Kun yang senantiasa menemani tuannya.

Ini kedua kalinya jaehyun kesini dulu ayahnya pernah mengajaknya kesini untuk menemani bertemu dengan pemimpin Pack.

Kun mempersilahkan untuk tuanya untuk masuk duluan ke tempat Aula besar.

"Selamat datang di kotaku, aku senang bertemu kembali lagi denganmu" seorang laki-laki parubaya datang menghampiri jaehyun, jaehyun tahu. Itu pemimpin Pack Dark moon.

"Silahkan, pelayan saya akan mengantar anda"

"Terima kasih" Jaehyun pun mengikuti pelayan itu dengan Kun dibelakangnya. Banyak orang yang melihat ke jaehyun.

Banyak juga yang baru melihat pemimpin Pack Red Wolves ini da juga kaget karena tiba-tiba mau datang ke sebuah undangan penobatan.

Jaehyun duduk di depan sedangkan Kun ia pergi ke arah samping kiri tuannya itu.

Pandangannya ia edarkan ke setiap sudut mencari orang yang membuatnya harus datang ke undangan ini.

Tapi ia tidak menemukan orang yang dicari padahal kursi hampir penuh. "Aku harus mencarinya di mana pun tempat ini" gumam jaehyun.












Yuhuuu!!!
Siap untuk book Harem Mark baru???
Vote!!

MATE [ JAEMARK] (END)Where stories live. Discover now