Chapter 7!

3.5K 268 9
                                    

Mark terbangun dengan selimut yang menutupinya. "akhirnya Hyung bangun" menengok, ternyata ada Haechan.

"Kenapa?"

"Kemarin malam Hyung demam tinggi"refleks Mark memegang dahinya yang ternyata ada kain basah.

Haechan membantu hyungnya itu untuk bisa menyender. "tuan Jung ada disini"
Mark mengerutkan keningnya.

"Tuan Jung?"

"Iyaa, pemimpin pack Red Wolves" Jaehyun?

"Untuk apa dia kesini?"

Haechan memberikan teh hangat kepada hyungnya itu. Mark yang memang merasa haus langsung meminumnya.

"Mungkin insting, Hyungkan tadi malam terus menyebut namanya" Mark menyemburkan teh hangat tersebut mendengar perkataan Haechan.

Haechan yang di sembur tentu kaget dan bajunya basah. "Ihh Hyung!"

Apa Mark tak salah dengar? Masa karena tadi malam ia teringat terus dengan jaehyun langsung demam dan ngingo gak jelas?

Sedangkan Haechan yang merasa kesal karena hyungnya malah bengong tak mendengarkan kekesalannya pergi begitu saja.

Didepan kamar ternyata sudah ada jaehyun, Haechan kira masih mengobrol dengan ayahnya.

"Apa dia sudah bangun?" Haechan mengangguk. "baru saja".

"Silahkan jika ingin masuk" jaehyun mengangguk dan berterima kasih.

Setelah Haechan pergi, jaehyun membuka pintu kamar tersebut. "Kenapa bisa?!" Ketika masuk ia malah mendengar gerutuan Mark.

"Apa yang bisa ?" Terlihat raut terkejut mark. Jaehyun menutup pintu kamar Mark.

"Bagiamana kamu bisa masuk?!"tanya Mark

"Dengan membuka pintu" jawab jaehyun.
Mark tidak bisa membantah, iya juga sih. Tak salah memang.

Jaehyun duduk di ranjang yang kosong. "Merindukanku sampai demam hm?" Mark melotot mendengar itu, bagaimana dia bisa tahu?! Apa jaehyun menguping.

"Aku mate-mu Mark, jadi aku tahu apa yang sedang mate ku rasakan"

"Tapi kita belum mating"jaehyun mengangguk. "Memang benar, tapi aku sudah melakukan scanting denganmu"

Jadi, Mark tak sadar kalo kejadian kemarin sebenarnya keduanya sudah melakukan scanting hanya saja Mark belum sadar karena ia lebih merasakan rasa sakit.

"Tunggu, jadi??"

"Iya, itu alasannya kau terus ingin berada di dekatku"

Ia baru sadar.

Jaehyun tersenyum dan bergerak mendekat ke Mark. "Mau apa kau?!" Tak menjawab malah merentangkan tangannya.

"Bukannya kau ingin dipeluk?" Bagaimana dia tahu?, Pikir Mark.

Mark masih diam saja, jaehyun memberikan kode untuk memperbolehkan. Walaupun agak ragu dan gengsi tapi hatinya merasa sebaliknya.

Ragu tapi Mark mulai mengikis jarak keduanya sampai jaehyun akhirnya menarik Mark untuk membawanya ke pelukannya.

Rasanya begitu nyaman, hal yang ingin dilakukannya dari tadi malam. Dipeluk oleh sang Enigma atau bolehkah sekarang Mark mengakui jika ia ternyata Mate-nya?

Disisi lain, Enigma terus mengelus punggung alpha agar lebih nyaman. Tak ada yang berbicara sampai jaehyun merasa tumpuannya semakin berat.

"Tertidur?" Jaehyun membaringkan kembali Mark di kasur. Ia sempatkan untuk mengecup kening Mark dan membenarkan selimutnya.

Setalah memastikan Mark terlelap jaehyun keluar kamar.

--(⁠/⁠・⁠ω⁠・⁠(⁠-⁠ω⁠-⁠)--

"Jaehyun!"

"Dia sudah pulang, besok dia akan kesini lagi" terkejut malah menemukan ayahnya

"Ayah" Johnny menghela nafas dan mengecek kondisi anaknya itu. "Sudah lebih baik?" Mark mengangguk.

Badannya sudah lebih enteng dari pada tadi.

"Jadi mate-mu adalah seorang Enigma, Mark?"tak menyangka ayahnya menanyakan hal tersebut secara langsung.

"Iya yah"

"Syukurlah jadi ada yang menjaga dirimu"

"Ayah.."panggil Mark.

"Tapi aku seorang Alpha" Johnny tahu maksud Mark, hanya beberapa persen pasangan yang seperti ini. "Ayah tahu, tapi cobalah untuk menerimanya"

"Ayah akan mendukungmu"

Seorang pelayan masuk membawa makanan untuk Mark dan juga ramuan herbal agar Mark bisa cepat sembuh.

"Ayah tinggal dulu, kamu makan dan juga lupa minum obatnya agar cepat sembuh." Mark mengangguk. "Iya ayah"

Setalah ayahnya pergi, Mark pun mengambil makanannya. "Eh apa ini?" Sebelumnya Mark tidak memakai gelang, tapi kenapa sekarang ada gelang yang melingkar di tangannya.

Mark menyentuh gelang tersebut, ingatan nya langsung tertuju kepada matenya. Ketika Mark tak sengaja menyentuh bagian tengahnya, ia malah merasakan sebuah pheromone jaehyun disini.

"Apa ini?" Tapi ketika merasakan pheromone jaehyun ia merasa tenang.

Mengabaikan hal itu, Mark segera memakan makanan yang di hadapannya itu.

Setalah itu karena ia merasa mengantuk karena efek rambuan obat tadi ia pun tertidur sampai malam.

Namun ketika tengah malam, Mark terbangun karena merasakan kegaduhan yang terjadi diluar. Penasaran Mark pun membuka pintu, namun belum juga ia keluar sebuah pedang panjang berada di lehernya.

Mata Mark menilisik ternyata ia sudah dikepung dengan orang-orang yang berbaju hitam dengan topeng yang menutupi wajahnya.

"Siapa kalian?!"



















Bersambung-



MATE [ JAEMARK] (END)Where stories live. Discover now