12. Sayang yang terbalas

181 5 1
                                    

Aku sadar ketika aku mengikhlaskan akan ada pengganti yang jauh lebih baik lagi, ikhlaskan semua yang pergi dari mu dan terima yang datang padamu

Ghina naffia Aulia

POV ghina

Hari membawa ku pada saat ini, ya Allah terima kasih atas sebuah kesempatan yang engkau berikan pada bahtera rumah tangga kami, sungguh tak bisa ku ucapkan begitu bahagia nya aku saat ini, ketika melihat keluarga kecilku berkumpul walaupun tidak ada pesta mewah dalam akad kali ini

Tak perna aku berfikir akan menjalani kisah seperti ini, menjalani rumit nya kehidupan yang penuh akan melodi takdir, nama ku ghina naffia Aulia Putri seorang bapak Radit abyandra terlahir dari keluarga sederhana yang dulu pernah bercita-cita menjadi pelukis handal namun na'as semua hancur saat di usia 22 tahun tuhan memberikan ku takdir untuk menikah

Saat ini semua sudah berkumpul kecuali keluarga mas rica, sengaja terpisah agar terlihat natural rasa gugup nya, hatiku rasa gelisah saat ini entah mengapa seakan suatu hal terjadi pada orang yang ku cintai

" Bun, kok mas rica ngak sampe² ya ?" Tanya ku yang mulai dilema saat ini, perjanjian pagi tadi aku akan berangkat bersama keluarga ku, dan mas rica bersama keluarga nya 15 menit setelah sampai kami di lokasi namun kini sudah hampir setengah jam tiada kabar berita dari mereka

" masih dijalan mungkin mbak, sabar ya, bunda tau kamu gelisah, sabar " tutur bunda menenangkan ku, entah lh negapa aku begitu gelisah

" iya Bun " jawab ku mencoba berfikir baik

Dalam lamunan panjang ku, sekarang hancur ketika ku dengar deru mesin mobil milik orang yang sedang mencintai ku saat ini

" itu mereka kan ?" Tanya ku dengan antusias yang tinggi

" iya sepertinya itu mereka sudah sampai " jawab adik ku Azar sambil melirik kesana kemari

Ku pandangi lorong yang akan menghubungkan ku dengan lelaki yang ku tunggu saat ini, senyum ku merka ternyata benar itu dia, dengan stelan jas yang ketat menambah wibawa seorang addrica Gustama Wardana seorang penyelidik handal, ku alihkan pandangan ku ke arah lain seolah tak melihat kehadiran nya saat ini

Beriring langkah kakinya menuju diriku semakin kencang jantung ku berdegup

" ya Allah seindah ini kah jatuh cinta " batin ku dalam tundukkan memuji nya

" assalamualaikum" sapa nya dengan suara khas berwibawa

" waalaikumsalam" jawab seluruh yang mendengar

" Ma sya Allah kak, ganteng banget kamu hari ini " puji Azar pada kakak ipar nya

" bisa aja kamu zar " alih mas rica yang salting jika dipuji

" udah-udah nanti aja saling pujinya pengantin perempuan ini udah ngak sabar loh mau denger ijab kabul" tutur bunda menggodaku, ku lirik pelan bunda dengan tatapan malu

Semua tertawa bahagia saat aku menundukkan kepalaku seraya mereka menggoda ku

Sungguh ini lh yang ku inginkan dari dulu kehangatan keluarga dan hidup bahagia bersama suami yang kucinta

Waktu berjalan dengen cepat tak terasa ucapan itu sudah ku dengar tanpa kesalahan, semua berjalan sesuai keinginan ku saat ini, entah kebaikan hidup apa yang ku lakukan sehingga mendapatkan kebahagiaan seperti yang ku inginkan

" mas aku mau hadia ya " bisik ku ditelinga suamiku dalam perjalanan pulang, matanya melirik ku mempertanyakan bisikan ku

" hadia ? Buat ?" Balas nya dengen suara lantang, untung kami naik taksi online

" ihh kecil-kecil aja jawab nya " cibir ku seraya mencubit kecil perutnya

" kamu sih aneh-aneh" balas nya

" aneh gimana, aku cuman minta hadia kok, aneh nya dimana coba " timpal ku tak mau kalah

"  Iya, hadia buat apa ?"

" ya buat aku lah "

" alasan nya apa aku kasih hadia ?"

" ihh minta sama kasih hadia itu ngak harus ada alasan MASS "

" ihh perempuan tu sering nanya loh, alasan kamu kasih hadia ke aku apa, sering gitu kan " sambung nya tak mau kalah

" aku kan beda "

" nanti juga kalau aku kasih hadia tanpa alasan pasti bakal nanya gitu juga "

" ya kan nanti mas " kesal ku

" ya udah mau hadia apa ?"

" NGGAK JADI " ucap ku dan mas rica berbarengan

" ihhh " kesal ku

" Ya udah maaf sayang, maaf , mau hadia apa ?" tanya nya sambil memeluk ku

Pelukan itu terasa hangat betapa dari lama ku inginkan pelukan ini, sekarang ku dapatkan pelukan ini selamanya

"Mau kiss " jawab ku

" boleh, cup " bibir ku tersenyum merka saat bibir itu menyentuh lembut pipi ku

" terima kasih"

" hemm "

Aku benar-benar bahagia hari ini, ku doakan wanita yang rela memberikan cinta pertama nya kepadaku mendapatkan kebahagiaan yang lebih dari apa yang aku dapatkan sekarang dan semoga dia akan menemukan lelaki yang jauh lebih baik dan juga mencintainya lebih dari dia mencintai dirinya sendiri

~~~
Assalamualaikum gaes
Ketemu lagi masih sama Rica&Ghina
Gimana sama bab ini masih pada penasaran ngak si ending nya gimana?
Yuk pntau terus cerita relung hati
Jangan lupa untuk vote dan comen juga share
Terus follow aku ya nanti bakal di follback kok
Terima kasih semua atas support nya 💛

Relung Hatiku♥️ Ending Where stories live. Discover now