[BAB 10] Nathan yang kembali tersenyum

14 6 1
                                    

"Nathan!" panggil Kaliya melihat Nathan berjalan sangat cepat hendak melewati dirinya yang kebetulan bersama Juni dan Aurora. Nathan mau tidak mau menoleh sebentar sebelum akhirnya berjalan kembali.

Leo menyusul langkah Nathan dengan cepat, dengan tatapan yang tidak biasa ke Aurora. "Aku duluan," ucapnya sebelum benar-benar sejajar dengan langkah Nathan.

"Ada apa denganmu?" tanya Nathan.

Leo merangkul sahabatnya itu. "Mau makan apa hari ini?" tanyanya.

Nathan terlihat berpikir. Tidak sampai semenit gelengan kepala terlihat. Leo mendengus tidak suka. "Kurasa kita masak saja hari ini."

Di belakang keduanya, Aurora terlihat kebingungan dengan perubahan sikap nathan yang mendadak tidak ingin menyapa. "Nathan ... ada apa dengan dia?" tanyanya membuat Kaliya menatap Juni.

"Apa kamu tidak sadar?" tanya Juni

Aurora hanya menggelengkan kepalanya. Kaliya tersenyum seperti biasanya.

"Dia seperti itu karena perkataanmu kemarin."

"Jika kamu tidak menyukainya, bilang saja tidak suka. Jangan buat dia berharap padamu," ucap Juni membuat Aurora jengah dengan semua perkataannya.

"Ya, apa yang kalian bicarakan?"

"Ra, kamu bahkan mengusap nasi. Membantunya lebih, padahal dia terlihat tidak memaksamu."

"Kamu sangat ikhlas melakukannya, dan menjadikanmu suka padanya. Semua orang bilang kalau kamu mencintai Nathan, hanya saja kamu gugup," tambah Kaliya membuat Juni menyetujuinya.

"Aku hanya kasihan padanya sebenarnya."

Aurora menatap punggung Nathan yang sedang bercanda ria dengan Leo. Ia memikirkan apa yang sebenarnya terjadi. Gadis itu merasa Nathan salah paham dengan ucapannya.

****

Nathan membawa sosis, dan beberapa mie instan. Ia melihat sepaket telur. Saat hendak membawa ke kasir. Matanya menatap Aurora yang berada di depan lemari minuman dingin. "Berapa?" tanya Nathan setelah pemilik toko membungkuskan belanjaannya.

Aurora mendengar suara Nathan langsung menoleh.

"Baiklah, terima kasih." Nathan segera membawa belanjanya, dan tidak ingin menatap Aurora. Aurora melihat kepergian Nathan tiba-tiba segera menaruh botol minumannya di kasir dan menyusul lelaki itu.

"Berhenti, Than!"

"Yang kamu dengar di ruang musik, aku tidak bermaksud-"

"Berhenti. Berhenti mengasihaniku." Nathan segera berjalan cepat menuju rumahnya, Leo sedang menunggu di sana. Aurora hanya menghela napasnya dan kembali masuk ke minimarket.

****

Leo merasa kesal karena Nathan tidak menjawab panggilan teleponnya. "Apa kamu menunggu Nathan?" tanya Bulan baru saja memasukkan bola bowlingnya.

Leo memasukkan kembali ponsel ke dalam tasnya sembari menjawab pertanyaan Bulan. "Dia tidak menjawab panggilanku."

"Apa kamu tidak meminta bantuan yang lain?" tanya Bulan membuat Leo terdiam. Ia menepuk bahu lelaki itu dengan tersenyum.

"Aku akan mentraktirmu makan, Lan," ucap Leo yang kesenangan, ia benar-benar terbantu dengan usulan Bulan. Lelaki itu berada di tempat bowling yang jaraknya cukup jauh dari rumah.

"Halo, Aurora. apa kamu di rumah?" tanya Leo setelah Aurora mengangkat panggilannya.

"Ya, ada apa?"

Stupid Cupid [Terbit✓]Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt