Nero

140 17 3
                                    

Yunho menatap Mingi yang tertawa lebar itu dengan tatapan tajam. Pertanyaannya tidak di jawab oleh pemuda berambut oranye di depannya ini, padahal ia sangat ingin untuk mengendalikan feromone-nya, tapi malah ditertawakan

"Oy, Song Mingi! Aku serius, jangan tertawa lagi." Bentaknya sambil menggebrak meja dan Mingi pun berhenti tertawa setelah ia hampir menangis tapi sudah mengeluarkan setitik air mata

"Baiklah, baik. Mudah saja." Yunho menatap Mingi penuh harap mendengarnya. "Cukup bicara saja dengan serigala mu, dan dia pasti akan menjaga feromone-mu tetap aman." Ucap pemuda bersurai oranye itu dengan enteng, sementara Yunho memukuli pundak pemuda dihadapannya karena geram

"Ish, bagaimana caranya?! Aku sendiri tidak tahu siapa namanya, bagaimana cara memanggilnya untuk bicara padaku?" Tanya Yunho sambil tangannya tetap memukuli pundak Mingi dengan sangat keras hingga Mingi mengaduh dan berpindah tempat duduk

Mingi berpose seakan ia sedang berpikir, padahal ia tak bisa memikirkan apapun. "Aku sendiri tidak tahu bagaimana cara membantumu. Dari kecil aku bisa berkomunikasi dengan serigala ku."

Mendengar jawaban Mingi, Yunho pun mengangguk paham meski ia sedikit kecewa. Tentu saja, Mingi di besarkan di dalam pack, tidak seperti dirinya yang di besarkan di dalam sebuah apartemen. Sudah pasti, Mingi juga pernah berubah menjadi wolf kan? Tidak seperti dirinya yang baru tahu fakta ini setelah 15 tahun ia hidup

"Dengar, kau pasti akan bertemu dengannya nanti. Tapi sekarang, lihat kelakuan temanmu itu."

Yunho menoleh kebelakang, kearah Mingi menunjuk. Di sana ada Wooyoung yang sedang berteriak tepat di telinga pemuda berambut yang sama dengannya itu. Apa telinga pemuda itu akan baik-baik saja? Pasalnya teriakan Wooyoung sangat keras hingga terdengar oleh Yunho dan Mingi yang jaraknya lebih dari 10 meter, bagaimana dengan pemuda yang duduk berjongkok dihadapan kolam sambil menutup kedua telinganya

"Kasihan sekali Choi San. Aku penasaran, kenapa mereka berdua sering bertengkar bahkan karena hal kecil?"

Yunho dengan cepat menoleh pada Mingi lalu ia teringat dengan sebuah mitos yang beredar bahwa, "Bisa saja mereka itu mate, kan?" Mingi menatap Yunho dengan tatapan bertanya, "ya, orang-orang bilang jika ada dua orang sering bertengkar karena masalah kecil, itu artinya mereka jodoh."

"Kau sungguh mempercayai mitos itu?"

Yunho mengangguk lalu melanjutkan, "lagipula, mereka berdua tidak bertengkar karena hal sepele saja, tapi juga beberapa tindakan dan sifat mereka sangat mirip jika aku perhatikan." Mendengar ucapan Yunho, Mingi mulai tertarik dengannya

"Nero"

Saat akan melanjutkan ucapannya, Yunho mendengar sebuah suara di kepalanya. Suara itu sangat berat dan lebih berat dari pemuda berambut oranye dihadapannya ini. Ia mengernyitkan keningnya mencoba mendengar lagi suara yang memanggil nama yang asing baginya

"Nero"

Yunho menatap Mingi yang juga menatapnya dengan tatapan khawatir. "Ada suara di kepalaku, mirip dengan suaramu tapi dia lebih berat." Yunho mulai memegangi kepalanya yang terasa amat sangat sakit dan terus mendengar suara yang memanggil itu

"Lebih berat dariku? Leo?" Gumam Mingi yang masih belum sadar dengan keadaan Yunho yang sudah hampir pingsan itu. "Yunho!" Dengan sigap Mingi menangkap tubuh Yunho yang sudah pingsan dan ia bawa menuju UKS

Sesampainya di UKS, ia mendobrak pintunya dengan paksa hingga mengejutkan 4 werewolf yang berada di dalam. Seonghwa dan Yeosang yang melihat Yunho sudah pingsan di gendongan Mingi pun merasa panik, tapi mereka di tenangkan oleh mate masing-masing

𝐖𝐎𝐋𝐅𝐆𝐀𝐍𝐆 [𝑨𝑻𝑬𝑬𝒁]Where stories live. Discover now