[BAB 19] Pasta krim kesukaan Aurora

7 4 1
                                    

"Rumor itu hanya membahas tentangku. Tidak ada yang membahas soal dirimu mempermainkan Nathan." Aurora mengatakan itu dengan begitu datar. Nathan, Leo, Bulan dan Julio bersembunyi di balik dinding tertawa mendengar ucapan menohok dari Aurora.

"Kalian yang bungkam! Kamu pikir aku tidak tahu kamu diam saja agar pria itu tidak terluka? Sudah jelas kamu belum memberitahunya sekarang!" Lily berteriak di depan Aurora membuat Nathan tersulut emosi.

"Kenapa mau aku beritahu dia?" lanjut Lily meremehkan Aurora yang menghela napasnya.

"Tidak perlu! Aku sudah merekamnya di sini semuanya," ucap Aurora mengangkat ponselnya. Lily melihat itu langsung merebut ponsel, namun terjatuh karena Aurora menjambak rambut.

"Maafkan aku. Aku berbohong. Tidak ada yang kurekam di sini. Kurasa kamu takut ketahuan." Lily yang emosi langsung menampar pipi Aurora cukup kencang.

Aurora membalas tamparan lebih kencang dari Lily, membuat gadis itu tersungkur. Aurora menahan tangisnya. Berusaha tegar agar tidak memalukan di depan Lily.

Nathan yang melihat itu langsung mendekati Aurora, begitu juga yang lainnya. Lily cukup terkejut dengan kehadiran mantan pacarnya itu.

"N-nathan, lihat dia kamu lihat dia?"

"Aurora, kamu tidak apa-apa, sayang?" Aurora hanya menggelengkan kepalanya.

"Dia melarangku menemuimu–" lanjut Lily, namun dipotong oleh ucapan Nathan.

"Aku melihat semuanya, mendengar semuanya. Tapi ... syukurlah ... aku tahu jika kamu benar-benar tidak menyukaiku. Jangan pernah menghubungiku lagi mulai sekarang."

Lily menatap tidak percaya dengan perkataan Nathan.

Suara teriak panik terdengar dari jauh. Dua orang perempuan yang diketahui oleh Aurora adalah yang menyebarkan rumor itu. "Aurora, apa kamu gila?!" bentak salah satu perempuan di sana.

"Aku baik-baik saja," bisik Lily yang dibantu berdiri oleh kedua temannya.

"Daripada kalian membuat masalah baru. Lebih baik bawa dia dari sini. Dia yang memukul Aurora terlebih dahulu." Suara datar Leo tidak mempan di telinga dua perempuan tersebut.

"Apa yang kamu katakan? Lily yang memukul duluan?! Lalu apa yang kami lihat? Bukankah sudah jelas dia yang terlebih dahulu."

"Teman-teman, dia melarangku untuk menemui pacarnya."

"Murah? Ya itu kamu ... bukankah pelacur sepertimu harusnya tidak melakukan hal yang sekejam itu kepada Nathan. Nathan menjadi pria romantis berkat aku. Apa aku mengambil barang darinya? Dia membelikanku barang karena menyukaiku. Tapi melihatnya memberikan barang ke gadis lain membuatku iri."

"Dia memukulku saat aku bilang merekam semua pembicaraan dirinya."

"Kamu bilang kamu bohong. Dasar orang gila!!" teriak Lily tiba-tiba membuat semua orang terdiam tidak percaya kalau sifat Lily sebenarnya keluar.

"Aurora, sahabat kami begitu hebat! Kenapa kalian diam saja? Bukankah kalian sudah mendengarnya?"ucap Julio. Suasana tiba-tiba menjadi begitu dingin di bawah terik panas matahari. Leo tersenyum remeh.

"Ya, Lily Smith. Jangan pernah menampakkan wajahmu di depanku lagi. Aku tidak ingin berhadapan dengan seorang pelacur." Dua orang perempuan tadi langsung melepaskan pelukannya pada Lily, dan meminta maaf lalu meninggalkan Lilya sendirian di sana.

Leo menyuruh yang lainnya kembali ke rumah Nathan. "Aku ingin ke minimarket."

"Kalian pergi dulu."

Leo langsung mendorong dua temannya.

****

Aurora izin ke salah satu petugas untuk pergi ke kamar mandi. Gadis itu melampiaskan kemarahannya dengan menangis. Ia tidak menyangka secinta itu pada Nathan. "Nathan ... terima kasih sudah hadir di hidupku. Aku tidak bisa memiliki hidup yang begitu menyenangkan seperti dirimu."

Hampir sepuluh menit di kamar mandi, Aurora akhirnya pergi juga dari sana. Dilihatnya Nathan yang sedang membawa dua pasang botol teh dan roti krim. "Makanlah terlebih dahulu."

Aurora tersenyum dan menerima itu semua. Ia menatap Nathan yang menyantapnya dengan lahap. Gadis itu menyeka krim di pipi Nathan yang berhamburan. Keduanya mencoba menenangkan diri. Tidak menyangka kejadian yang menimpa akan sejauh ini.

"Aku akan membuatkanmu pasta krim kesukaanmu. Biarkan aku yang masak." Aurora tersenyum dan membuang bungkus roti tadi. Nathan mengajak kekasihnya pulang ke rumah. Seperti biasa, Nathan selalu memancing Aurora untuk mengejar dirinya.

Tetapi, berbeda kejadian kali ini. Aurora berjalan cepat kemudian memeluk Nathan dari belakang. Air matanya kembali membasahi pelupuk mata. Ia teringat dengan perjuangan Nathan yang membujuk dirinya untuk membuatnya jatuh hati.

"Biarkan aku seperti ini."

Nathan tersenyum dan mencoba membuat Aurora memeluknya dari depan. "Aku mencintaimu, Nathan."

"Aku mencintaimu juga, Rora."

"Aku tidak peduli apa kata orang lain tentangku. Tentang kita. Kamu punya aku yang bisa percaya sepenuhnya. Kamu membuatku terdiam ketika kamu membelaku. Bisakah kita menjalani hubungan lebih jauh?"

Aurora mengangguk kuat, dan kemudian menggandeng tangan Nathan terlebih dahulu.

"Aku sudah merindukan pasta krim mu."

"Aku akan tambahkan udang kesukaanmu?"

"Kenapa tidak tomat? Itu kan kesukaanmu juga."

"Ya udah aku akan masukkan keduanya."

Aurora tersenyum lagi. "Apa kita harus membelinya lagi?" tanyanya.

"Maksudmu?"

"Bisa saja ketiga temanmu membuat pasta di sana." Nathan menyetujuinya, dan memutuskan untuk membelinya di minimarket dengan rumahnya. Tidak butuh lama dengan jalan kaki, mereka sudah menginjakkan kaki di sana.

Aurora mengeluarkan duitnya untuk membeli semua produknya. Namun, kartunya tidak bisa karena saldo kurang. Nathan dengan cepat memberikan kartunya. "Terima kasih," sahutnya setelah berhasil membayarkan.

"Ayo, pulang."

Aurora mengangguk, ia sedikit malu karena lupa kalau saldonya habis. "Terima kasih. Aku tidak tahu kalau saldoku habis."

"Tidak apa, sayang."

****

"Apa yang kalian lakukan di dapurku!!" teriak Nathan membuat Julio dan Bulan yang baru saja menyantap pasta buatan mereka menatap pintu. Leo yang baru saja buka kulkas menyemburkan jus ke muka Julio.

"Kenapa bisa berantakan seperti ini!"

	"Kenapa bisa berantakan seperti ini!"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Stupid Cupid [Terbit✓]Where stories live. Discover now