Elder

105 11 0
                                    

Wooyoung duduk termenung di balkon kamarnya sambil menatap bulan hingga tak sadar bahwa sang ayah sudah masuk ke dalam kamarnya. Hari ini adalah hari kedua libur Chuseok dan ia melewati hari ini dengan rasa bingung

"Wooyoung?"

Panggil sang ayah yang sudah duduk di sampingnya, yang membuatnya terkejut. Ia memperbaiki postur duduknya menghadap sang ayah yang tersenyum lalu mengelus kepalanya dengan kasih sayang

"Kau tahu, ayah sayang sekali padamu. Choi Seungcheol, adalah seorang Elder di pack -nya sampai sekarang. Meski ia adalah tangan kanan keluarga Kim, tapi ia tetaplah seorang Elder yang kuat. Ayah, adalah salah satu yang berada di bawah kepemimpinannya. Dia adalah seorang Elder yang baik dan bijaksana."

"Apa itu Elder, ayah?"

Sang ayah tersenyum lalu menjawab, "Elder, adalah seorang pemimpin dari banyak pack, dan dia adalah yang terkuat di kawanannya. Elder bukan berasal dari keturunan, melainkan karena pilihan dari Moon Goddess, yang dipilih langsung olehnya, seperti ayah kekasihmu, Choi Seungcheol."

Mendengar penjelasan ayahnya, Wooyoung benar-benar bingung. "Apa itu artinya, San juga akan menjadi seorang Elder?" Tanyanya dengan rasa cemas tapi sang ayah menggeleng

"Ayah sendiri tidak tahu. Mungkin saja iya, mungkin saja bukan. Jawabannya hanya dimiliki oleh Moon Goddess seorang." Jawab sang ayah membuat Wooyoung kembali termenung

Kenyataan yang ia hadapi sejak kemarin membuatnya menjadi tidak karuan. Antara senang, bangga, dan sedikit ada rasa takut. Ia senang dan bangga memiliki mate seorang keturunan Elder, tapi juga takut dengan San jika dia marah nanti. Sekarang ia sadar, kenapa Hongjoong kemarin takut saat ditatap tajam oleh San, juga mereka mengatakan bahwa mereka takut dengan San saat marah

"Sifat dan sikap kekasihmu itu, sangat mirip dengan ayahnya." Seketika Wooyoung kembali menoleh pada sang ayah. "Mereka sama-sama manis jika bersama dengan orang yang mereka sayangi, tapi akan menjadi seperti monster saat bersama dengan musuh mereka. Di tambah, mereka berdua sama-sama menyeramkan saat marah, meski mereka memiliki perbedaan."

Jung Soo Hyun tersenyum menatap putranya yang mendengar dengan seksama. "Kalau ayahnya, dia pasti akan mengomel saat kesal dan menghancurkan barang saat marah, sedangkan San sendiri, dia tidak akan banyak bicara entah itu saat kesal atau marah, karena saat marah bukan mulutnya yang berbicara, tapi akal dan tangannya yang berbicara."

Mendengar hal itu, Wooyoung bisa menyimpulkan kalau saat San marah, anak itu tidak akan banyak bicara dan langsung menghukum oknum yang membuatnya marah. Cukup menarik, meski tetap saja menyeramkan bagi Wooyoung. Ia penasaran bagaimana reaksi temannya yang lain saat tahu hal ini? Apakah terkejut sepertinya atau langsung pingsan setelah mendengarnya?

"Tapi ingat, jangan bocorkan hal ini pada orang lain, atau membicarakannya di belakang San. Kau tahu sendiri dia bisa mendengarnya suara dari jarak sejauh apapun, dan dia akan langsung tahu siapa yang membicarakannya. Camkan baik-baik, jangan sampai San marah, itu akan berakibat fatal."

Mendengar peringatan sang ayah, Wooyoung hanya bisa mengangguk, karena ia sendiri tidak bisa membayangkan bagaimana jika San marah. Mendengar cerita dari ayahnya saja ia sudah ketakutan, bagaimana jika ia harus berhadapan langsung dengan angry San? Ohh,, that was so creepy

•••

"Diam! Jangan banyak bergerak atau aku akan mencakar mu sekali lagi."

Bentak seorang pemuda manis berstatus Alpha pada tahanannya yang terus bergerak mencoba menggapainya. Pemuda itu mengoleskan obat pada bekas luka yang masih basah, alias baru saja di dapatkan

𝐖𝐎𝐋𝐅𝐆𝐀𝐍𝐆 [𝑨𝑻𝑬𝑬𝒁]Where stories live. Discover now