Box of happiness

323 37 0
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Mulai,



Masa kecil itu sungguh indah. Banyak orang dewasa yang ingin kembali lagi ke masa kecil mereka, karena kehidupan setelah dewasa nanti sungguh tidak seindah yang dulu pernah dikira.


Aku selalu menolak saat mama menyuruhku untuk tidur siang, tetapi kata mama nanti aku akan menyesalinya setelah dewasa. Jadi mau tidak mau aku tidur siang ditemani mama.


Mama sangat baik, beliau adalah malaikat tanpa sayap. Wanita tercantik yang ada di dunia ini.


Saat sore tiba, pintu kamarku diketuk beberapa kali. Aku sangat antusias karena sore ini aku ada janji bersama temanku, kita berdua akan membuat sesuatu.


Pintu kamarku terbuka, disana ada gadis kecil yang satu tahun lebih muda dariku membawa satu box berwarna putih. Nama gadis itu Kim Winter, namanya bagus dan sangat cocok dengan kulitnya yang seputih salju.


Aku suka Winter, dia jago masak! Walaupun masih berusia 10 tahun tetapi masakannya enak!


"Kak Karina, aku udah bawa box nya nih." Katanya dan menyimpan box berwarna putih itu di atas tempat tidurku.


Winter sangat suka saat aku mengelus kepalanya, dia akan tersenyum senang. "Kerja bagus Winter, kamu mau masukin barang apa ke box nya?"


Kami berdua akan membuat kenangan yang akan dikenang 10 tahun nanti, itu ide mbak Irene sebenarnya. Katanya jika nanti aku dan Winter sudah dewasa, kami bisa mengenang masa kecil kami di box yang akan kami buat hari ini.


"Kata bunda jangan banyak-banyak, jadi aku cuma bawa boneka ini aja."

Aku mengangguk, "kalau aku mau masukin alat lukis aja deh."


Box yang awalnya kosong itu kini sudah penuh oleh alat lukisku, sepertinya aku kebanyakan memasukkan barang.


"Gapapa, kak. Biar box nya keisi penuh! Ayo kita bikin surat buat kita dimasa depan nanti!" Winter sangat bersemangat.


Sangat lucu ketika melihat Winter yang penuh dengan energi, karena biasanya dia akan sangat diam jika energinya sudah habis.


Hari ini Winter sangat cantik, aku sampai ingin mencubitnya karena gemas! "Winter, kamu cantik."

Winter sangat suka ketika ada yang memujinya. "Kak Karina jangan lihatin aku terus, kapan selesai bikin suratnya?"

Oh iya, aku sampai lupa menulis surat.

Apa yang harusku tulis untu aku dimasa depan nanti?


Butuh waktu yang lumayan lama untuk aku dan Winter menulis surat. Saat surat kami selesai, surat itu kami masukkan ke dalam box.

Box itu terlihat polos, dan aku tidak suka melihatnya. Jadi aku mengambil krayon dan aku tulis beberapa kata di tutup box itu.

"Aku boleh coret-coret juga?" Tanya WInter.

"Boleh dong."


Kami berdua sibuk mewarnai box agar box itu tidak terlihat polos. Saat Winter melihat tutup box dia berkata, "box of happiness? Kalau gitu kita harus masukin barang-barang yang bikin kita seneng!"

"Ide bagus, ayo masukin barangnya."


Sangat seru, bermain bersama Winter adalah favoritku.


Disaat aku sibuk mewarnai box, Mbak Irene masuk ke dalam kamar dan ingin membantu, "kalau udah beres bawa ke taman belakang rumah Winter, kita kubur box nya."

Box ini akan dikubur dan nanti akan digali lagi 10 tahun kemudian. Aku tidak sabar, rasanya ingin aku gali besok dan membuka kembali box itu.


Aku dan Winter hanya melihat saja ketika Mbak Irene sibuk menggali tanah. Winter mendekat ke arahku dan berbisik, "aku ga sabar nunggu 10 tahun nanti!"

"Sama." Jawabku.

"Semoga 10 tahun lagi, kita berdua masih bareng-bareng terus ya, kak?"

"Pasti."

"Janji?" Winter mengulurkan kelingkingnya.

Dan aku dengan yakin menjawab. "Janji."


Walaupun aku tidak tahu apa yang akan terjadi ke depannya, aku dan Winter sudah berjanji. 10 tahun lagi, kita berdua bakal buka box itu bersama.

Semoga saja.



To be continued...

Langit Favoritku Where stories live. Discover now