1 : Rules

31 4 1
                                    

"Lo yang bener aja Ky." Hanbin menatap Ricky yang duduk dengan tenang.

"Asli, lo ga lucu banget bro." Tambah Jeonghyeon. Membuat suasana kelas yang hanya berisi empat orang itu semakin tegang.

"Gue ga pernah ngelucu Jeong " Ricky mengemasi barang barangnya dan bersiap untuk pergi.

"Lo tahu peraturannya."

"And i never say that i believe that stupid rules." Decak Ricky malas. Menabrak bahu Sungeon yang memang berdiri di pintu keluar.

"And now what?" Sungeon duduk dengan kesal. Menatap pintu kelas yang terbuka lebar

"Ya mau gimana lagi" Jeonghyeon mengangkat bahu, memilih untuk menghapus papan tulis yang sebenarnya itu piket Ricky.

"He'll be okay kan?" Pertanyaan yang hanya dibalas oleh dentingan jam.

"I hope so" Gumam Hanbin.

"Lagian peraturannya ga make sense banget anjir!" Kesal Jeonghyeon. Mengingat peraturan yang berbunyi 'Siapapun yang meninggalkan club volley akan celaka'.

Freak.

"Lagian gaada setahun lagi kita lulus. Kenapa harus keluar sih?" Julid Hanbin, si kapten.

"Udah udah, nongki ajalah kita! Mending mikirin tugas kelulusan yang ga kelar kelar" Ajak Sungeon, menggendong tas hitamnya.

---

Keadaan sekolah sudah cukup sepi ketika tiga most wanted XII IPA ini melewati koridor dengan kece. Saat ini pukul 21:30 ngomong ngomong.

"Weitss itu apaan?" Tanya sungeon takut takut. Saat melihat sesosok makhluk kecil yang berdiri di depan kantor guru.

"Kok vibes nya jadi dread out gini sih anjir" Takut Jeonghyeon yang sudah bersembunyi dibalik lengan Hanbin.

"Halah! Lelembut kecil ginian aja takut lo pada!" Hanbin menyentak rangkulan Sungeon dan Jeonghyeon yang kemudian lebih memilih berpelukan di belakang Hanbin.

"Heh! Siapa yang kalian panggil kecil anjeng?!"

"LARI ANJIR LARI!!" Heboh Sungeon yang sudah berlari duluan meninggalkan Hanbin dan Jeonghyeon yang mematung.

"Gue denger ya babi!!" Kesal sosok itu saat sampai di depan Hanbin.

"Lah Keita??" Kaget hanbin disusul suara yang menggelegar saaatvmelihat wajah sembab dan lusuh milik sosok kecil dihadapannya.

"Gemes banget sih awkwk, anak kecil ngapain malem malem gini masih keluyuran? Diculik om om mau?" Goda Jeonghyeon yang membuag Keita makin kesal.

"Anji-"

"Ssttt tenang, tenang. Tarik nafas, gausah keluarin biar bablas sekalian" Ujar Hanbin menenangkan yang justru dibalas pukulan maut.

"Wkww kenapa sih?" Tanya Jeonghyeon, karna kasihan juga lama lama.

"Lo pada ingat kan, gue pernah opname waktu ujian?" Tanya keita menggebu-gebu. Dibalas anggukan.

"Gue ikut ujian susulan dan barusan kelar." Senyum kecut menghiasi.

"Ya emang gitu jir cara kerjanya. Sepet amat muka lo?" Heran Hanbin.

"Tau tuh, perasaan lo ga sebego Sungeon juga" Tambah Jeonghyeon.

"Ujian doang mah gue ga masalah. Tapi minimal mikir kek anjeng. Masa udah tuntas semua mapel, masih disuruh ikut eskul dengan alasan 'Nilai pjok kamu kurang' hasuuu!" Emosi keita saat mengingat ucapan sir Marcel beberapa waktu lalu.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Nov 03, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Target -EvnneWhere stories live. Discover now