IF 7

6.8K 546 32
                                    

Vote dulu sebelum baca, tandain typo!!!

Happy Reading
.
.
.

"Semuanya sudah siap?" Tanya Jeanna menatap ipar dan keponakannya yang tengah heboh dengan sang putra di gendongannya.

"Sudah tante Je.. Adel sudah cantik dan siap untuk berangkat hihi." 

Gadis kecil kesayangan Silas begitu bahagia karena dijanjikan untuk jalan-jalan bersama dengan saudaranya yang lain. Karena selama ini, baik Adeline dan para saudaranya tak pernah diijinkan untuk keluar dari mansion jika bukan hanya bersekolah saja. Mengingat begitu banyak musuh D'aquilas di luar sana.

Jeanna mengusap rambut Adel dengan gemas akan tingkah gadis kecil itu. Lalu atensinya menatap para keponakannya yang lain yang sudah duduk dengan tenang di sofa tanpa menghiraukan kakak-kakak iparnya yang tengah memberikan petuah untuk tidak berpencar dan menjauh dari mereka saat di Mall nanti.

"Huft iya mami. Mami sudah berbicara berulang kali sedari tadi, membuat Nathan bosan saja. Nathan tidak tuli tau." Cemberut bocah berusia sembilan tahun itu dengan jengah. Putra sulung Silas itu sudah mulai bosan akan petuah sang mami yang diucapkannya berulang kali, hingga rasanya kuping kecilnya mulai panas.

"Ck anak ini." Geram Kiara membuat Jeanna dan Neta terkekeh dan menggelengkan kepala mereka maklum. Cukup kurang ajar memang perkataan Jonathan, tapi mau bagaimana lagi? Anak-anak memang selalu seperti itu.

"Sudah-sudah lebih kita berangkat. Kasian anak-anak sudah antusias sedari tadi." Lerai Neta yang melihat sang kakak iparnya akan memarahi anak sulungnya.

"Yey berangkat." Teriak anak-anak dan berlari keluar menuju mobil yang sudah siap sedari tadi.

"Antat"

"Iya-iya berangkat. Adek senang kita keluar jalan-jalan?" Tanya Neta dengan mengambil alih sang keponakan dari gendongan mommy nya. Menantu kedua D'aquilas itu begitu gemas akan pipi chubby keponakannya dan menciumnya dengan brutal membuat sang empu tertawa riang.

"enan, ten enan alan-alan" 

"Duh anak ini. Jangan cepat besar ya sayang. Segini aja dulu, mami masih terlalu gemas sama tingkahmu." Sahut Kiara dengan mencolek pipi chubby Kenneth yang tengah asik tertawa dengan adik iparnya ini.

Mereka berempat masuk ke dalam mobil Mercedes Benz Sprinter Van Burgano yang dapat memuat mereka semua dalam satu mobil. Sebenarnya mereka ingin membawa dua mobil Alpard, namun para suami mereka melarang keras akan hal itu. Mereka mengatakan untuk apa membeli mobil keluaran Luxury VIP jika pada akhirnya tak terpakai dan juga lebih memudahkan mereka memantau dalam satu mobil, apalagi semua anak-anak juga ikut. Keselamatan mereka semua lebih utama bukan!

 "Rainer mau duduk disamping adik Ken mama"

"No.. Adel yang duduk disamping adik Ken"

"Tak mau, kakak harus mengalah sama yang lebih muda." Sahut bocah berusia lima tahun itu dengan menggebu-gebu.

"Ishh tapi kan Adel perempuan satu-satunya disini"

"Sudah-sudah jangan bertengkar. Kalau kalian bertengkar, kita semua lebih baik tidak usah berangkat saja." Lerai Kiara menatap kedua bocah itu. Wanita itu hanya takut jika salah satu diantara mereka berakhir menangis.

Sudah cukup bagi Kiara melihat putrinya tadi pagi menangis karena menyembunyikan keponakan lucu nya yang membuat gempar seisi mansion. Untung saja adik iparnya itu tak marah dan Kiara cukup berterima kasih akan kehadiran Jeanna. Wanita itu tak bisa membayangkan apa yang akan terjadi, jika Luxio murka akan kehilangan anak tunggalnya itu.

INFINITY FAMILY [REVISI]Where stories live. Discover now