Rehat Keempat

2 1 0
                                    

Dimana kaki berpijak sendiri
Berdiri dengan banyak solusi
Tanpa menimbulkan polusi
Atas hal yang membentengi diri
Agar tak ciptakan kuasi

Hingga tetes air mata luruh
Tiada genggaman bahkan uluran
Yang berempati; lalu bisa pasrah
Tak semudah membalikkan telapak tangan

Pada bahu yang terkuat, disitulah jalan terangkat. Kepada tubuh yang lelah, disitulah jiwa dan raga sedang berperang melawan keraguan, ketakutan, kekhawatiran, dan segala hal negatif yang terus merubungi segala hambat pikir bak benang kusut yang terkelumit rumit tiada ujung pintas.

Hingga titik darah penghabisan, ku akui bisa melawan badai dan petir, menerima semua kenyataan dan berdikari lagi meskipun semuanya telah lenyap setidaknya ada setitik harapan untuk bangkit kembali.

REHATDonde viven las historias. Descúbrelo ahora