N!TW---3: Perasaan Masing-Masing

62 24 68
                                    

Selesai belajar, Angel dan Rayyan masuk ke dalam rumah. Namun, baru saja mereka sampai di depan pintu ruang tamu, tampaklah Krisna dengan senyumnya menyapa mereka. Melihat Krisna tersenyum, Rayyan menatap dengan heran.

‘’Nngapain ke sini? Tumben,’’ tanya Rayyan.

‘’Pinjam adik kamu. Tadi aku ke rumah nggak ada soalnya. Kata Tante Wanti, suruh ke sini,’’ jawab Krisna.

‘’Mau kamu ajak ke mana sahabatmu?’’ tanya Rayyan, tahu Krisna ingin membawa Angel pergi.

Perlu diketahui jika Krisna dan Angel bersahabat sejak masih duduk di bangku SMP, bahkan saat itu hanya Krisna cowok satu-satunya yang berani berkenalan dengan Angel. Alasannya, kata Krisna waktu itu, mereka menganggap Angel berbeda dan tidak setara dengan orang normal.

Mendengar cerita dari Krisna, Angel hanya tersenyum. Dia paham sekarang. Kebanyakan orang memang memandang fisik sehingga menyepelekan kekurangan tersebut dengan embel-embel perbedaan. Mereka lupa, bila sejatinya manusia itu sama; makhluk ciptaan Tuhan yang ditugaskan menjaga bumi. Pembedanya hanya satu, yakni kepatuhannya terhadap Tuhan.

Satu hal yang unik dari Krisna adalah sebelum dia berkenalan dengan Angel, Krisna memahami sifat Angel terlebih dahulu melalui Rayyan yang saat itu dia masih dua hari menjadi murid SMP Rimbun Jaya. Setelah dia paham, Krisna akhirnya memberanikan diri untuk menjadi sahabat Angel kala itu. Maka dari hal tersebut, Angel dan Krisna memilih untuk tidak memperlihatkan persahabatan mereka di depan umum. Selain Angel sifatnya keras dan tidak suka keramaian, Krisna juga menghindari pihak-pihak yang iri terhadap kedekatan mereka.

Krisna pun sangat setuju, sebab sahabat ceweknya bukan hanya Angel saja. Masih ada Nalia dan Ake. Krisna hanya menunjukkan perhatiannya kepada Angel ketika dia lagi sendiri, misalnya saat pulang sekolah menunggu jemputan Arka—papanya Angel. Waktu tersebut Krisna gunakan untuk mengobrol, tujuannya agar mereka pun tidak terbawa perasaan  karena hal itu wajar bentuk perhatian dari seorang sahabat. Angel pun orangnya juga tidak nyaman jika diperhatikan saat ada banyak orang. Maka dari hal tersebut, persahabatan Angel dan Krisna awet sampai sekarang. Memang kebanyakan orang, persahabatan cowok dan cewek, pasti salah satu ada yang menaruh perasaan. Nyatanya tidak, asal mereka bisa mengerti batas wajar arti sahabat itu seperti apa dan tidak ada yang memulai dahulu untuk memberikan perhatian lebih. Kalau itu tidak dilanggar, terjebak friendzone tidak akan pernah terjadi. Kecuali kalau salah satu dari mereka menaruh perasaan lebih dahulu dari awal mereka bertemu dan memutuskan untuk menjadi sahabat, itu bukan friendzone namanya. Tepatnya, takut untuk mengakui. Jatuhnya, membohongi perasaan diri sendiri dengan status persahabatan yang menjadi korban.

Mendengar pertanyaannya Rayyan, Krisna menghela napas. Dia tahu betul, dua saudara yang ada di depannya sekarang ini memiliki sifat keras yang hampir sama. Namun, Rayyan bisa memahami Angel jadi mereka dapat saling melengkapi.

‘’Cuma lihat sunset dan makan cilok di taman kota sono, Ray. Yaelah, posesif banget, dah,’’ jawab Krisna dia pun tahu Angel menyukai sunset.

‘’Bukan posesif, Kris, tetapi tampangmu mencurigakan gitu,’’ kata Rayyan, kemudian tertawa. Setelah tawanya mereda, barulah dia berkata-kata lagi. ’’Masuk, gih! Sebelum pergi, kamu tamu, lho.’’

Akhirnya, Krisna, Angel, dan Rayyan pun duduk di ruang tamu. Usai dirasa cukup mengobrol dan berpamitan dengan Rayyan. Krisna benar-benar mengajak Angel ke taman kota.

*****

Sesampai di taman kota sambil menikmati cilok dan melihat sunset. Krisna dan Angel duduk di atas kursi kayu bersebelahan. Mendapati Krisna masih menikmati ciloknya tanpa memedulikan dirinya, Angel pun membuka obrolan.

‘’Tadi kamu pamit Mama nggak, ajak aku main?’’ tanya Angel.

‘’Pamit dong, bahkan beliau tadi bilang. Kalau aku nggak kuat angkat kamu ke motor, minta bantuan orang saja. Gitu,’’ jawab Krisna.

‘’Lalu, ada apa kamu ngajak aku ke sini? Nggak mungkin kalau cuma main,’’ tebak Angel karena Krisna tipe cowok kalau main mesti disertai tujuan lain yang penting.

Mendengar pertanyaan Angel, Krisna berhenti makan. Lantas dia meletakkan  wadah cilok di sampingnya. Mengetahui Angel masih santai makan cilok, Krisna menghentikan pergerakan tersebut seraya menatap wajah Angel dengan lekat.

Mendapat perlakuan itu, Angel membalas tatapan Krisna dengan lembut.

‘’Ada apa, Kris?’’ tanya Angel lalu menyentuh pipi kanan Krisna seraya tangan kirinya meletakkan wadah cilok di samping.

Krisna yang merasakan hal tersebut pun beralih menggenggamnya lembut dengan tangan kanan sembari memejamkan mata.

‘’Angelika Mentari,’’ panggil Krisna saat dia membuka mata dan memandang wajah Angel lagi.

‘’Iya, Krisna Arjuna. Ada apa? Tegang amat. Latihan nembak cewek, kah?’’ tanya Angel  tertawa kecil.

Diledek Angel seperti itu, Krisna ikut tertawa. Humor Angel memang sedikit receh.

‘’Aku ingin bertanya sama kamu,’’ ucap Krisna, setelah meredakan tawanya lalu melepas genggaman itu. Begitu pula Angel, dia melepas tangannya di pipi kanan Krisna.

‘’Apa, sih, Kris? Penasaran tahu,’’ ucap Angel, mulai sebal dengan tingkah Krisna.

‘’Kita sahabatan tiga tahun lebih, ada perasaan lain nggak?’’ tanya Krisna.

‘’Perasaan apa?’’ tanya Angel balik.

‘’Kamu cinta tidak sama aku?’’ ucap Krisna, to the point.

Perkataan Krisna membuat Angel terkejut. Namun, dia masih bisa santai. Angel pun mengubah posisi duduknya supaya lebih dekat, lantas dia menggambil tangan kanan Krisna untuk digenggam dengan kedua tangannya.

******

Bukan Yang SalahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang