KAKA TIRI BIKIN NAFSU

ketemu virgo

Ini adalah bab 1-5 ya

Cuplikan bab 1.

Aku tidak tahu kalau cowok paling ganteng di kampus, ternyata calon kakak tiri ku.

Yap, namaku Gita, seorang anak gadis dari Bu Sarah, janda cantik yang membuat om Haikal tergila-gila.

Namun yang membuat ku kaget adalah, anak om Haikal itu Virgo!

Gak kebayang gimana rasanya jadi adek Kaka sama virgo, orang paling ganteng satu kampus.

Mau tau kisah ku? 

Yuk kepoin

Bab 1.

Aku sedang rebahan di atas sofa, namun tiba-tiba terdengar suara mama memanggil ku.

“Gita sayang,” aku langsung bangkit dan melihat mama menggandeng tangan Om Haikal, pacar mama yang sudah setahun ini di pacari.

“Ada apa Ma,” tanyaku

Om Haikal memberikan ku sekotak donat manis kesukaan.

“Buat kamu,” Ucapnya

Aku tersenyum senang lalu meraih kotak donat itu.

“Gita, mama mau memperkenalkan kamu sama anak om Burhan, yang akan jadi kakak tiri kamu, sebenarnya usia kalian tidak terlalu jauh, dan mama harap kalian bisa berteman baik,” ucapnya

Aku mengerutkan kening ku, tentu saja aku senang karena jika melihat dari kebaikan Om Haikal  pasti anaknya juga baik.

“Iya Ma,” jawabku

“Sayang, ayo masuk,” ucap mama

Terdengar langkah kaki masuk kedalam rumah, dan mataku terbelalak saat melihat pria bermata coklat hazelnut berdiri di hadapan ku.





Wait! Ini kan Virgo Atmadisatra. 

Cowok populer di kampus ku! Apakah virgo anak nya om Haikal.

Ya Tuhan…gimana nih, Virgo kan salah satu cowok yang ku taksir.

Gak bisa! Aku gak mau tinggal sama satu cowok yang bakal ku jadikan pacar.

Virgo mengulurkan tangannya dan menatap datar ke arah ku.



Cowok dingin, populer tapi ganteng paripurna, membuat dadaku berdebar kencang.

Ini pertama kalinya aku menyentuh kulit pria tampan ini.

Dia tidak mengenalku, tapi itu wajar karena dia terlalu populer dan terkenal di kampus, mana mungkin dia melirik ke arahku yang hanya perempuan biasa-biasa saja.

“Kenalin ini anak om, mulai sekarang kalian akan menjadi kakak adik,” Ujarnya

Aku menelan ludahku kasar, setelah itu, virgo melenggang santai naik ke lantai 2.

“Dimana kamar aku?” Tanya nya datar, dan tentu saja dengan suara bariton yang menggema hingga membuatku menoleh dengan dada berdebar.

“Di samping kamar Gita,” sahut Mama

Dengan santainya dia membuka pintu di lantai 2 dan masuk lalu mengunci pintu kamarnya itu.

Aku hanya bisa terdiam melihat sikapnya yang dingin bahkan terkesan cuek.

“Ya udah, Mama sama om Haikal mau kembali lagi ke kantor lagi, kamu baik-baik ya,” ujarnya

Aku melihat Mama pergi bersama dengan calon papa baruku dan aku kembali naik ke lantai atas.