1. AWAL MULA

399 35 0
                                    

"Lo tahu ini pukul berapa?"

"Pukul dua belas malam."

"Dua belas lebih tiga puluh menit. Ini sudah menjelang dini hari. Lo telat tiga puluh menit dari peraturan yang sudah disepakati."

"Lalu apa masalah lo? Ini masih masuk pukul dua belas malam cupu!! Lagipula ini rumah bokap gue. Biarin gue masuk."

"Nggak!! Lo harus tinggal di luar."

BRAK!!

"Ezra!! Ezra!! Bukain pintunya Ezra!!"

"......"

"EZRA!!"

"...."

"EZRAAAAAAA!!!"

.

.

Flashback On,

Berawal dari 12 tahun silam...

Kala itu langit cerah. Awan putih berarak indah tanpa segumpal awan kelabu menggantung di antaranya.

Prince pada saat itu berusia tiga tahun. Bocah imut itu tengah bermain sepak bola dengan riangnya bersama ayah tercinta. Kedua kakinya yang masih tampak kecil sesekali terlihat bergerak lincah mencoba merebut bola yang sedang di giring oleh Sang Ayah.

Jika Prince berhasil merebut bola itu, Sang Ayah bertindak curang dengan cara meraih tubuh kecil Prince cepat dan diangkatnya tinggi-tinggi karena gemas padanya. Prince lantas tertawa ceria.

Tak jauh dari mereka, seorang wanita cantik dengan seorang anak laki-laki melangkah mendekat menghampiri ayah dan anak itu.

Rupa-rupanya Sang Ayah dan wanita itu barusaja berkencan ingin mempertemukan masing-masing dari kedua putra-putranya. Mereka adalah sepasang suami istri yang baru saja menikah. Akan tetapi karena suatu hal, mereka baru bisa mempertemukan putra-putra mereka pada hari itu.

Setiap hari Minggu, Ayah Prince yang awalnya adalah seorang single parent selalu membawa Prince bermain bola di lapangan tak jauh dari pemukimannya, meluangkan sebagian dari waktu sibuknya untuk bermain dengan putra yang sangat disayanginya itu. Saat menyadari istri barunya datang, Pria dewasa itu membiarkan Prince berlatih menendang bola sendiri dan segera menyambut istri barunya, Jessica, dan putra tirinya, Ezra.

"Hai Jess?" sapanya pada sang istri.

"Hai." Sang istri menjawab seraya melempar senyum.

"Hai Ezra?" sapanya kemudian pada Sang Putra tiri.

"Hai Om." Ezra menjawab seraya melempar senyum pula.

"Prince pasti akan sangat senang sekali bertemu denganmu hari ini. Om sengaja mempertemukan kalian disini untuk bermain bola sekaligus mendekatkan kalian agar lebih akrab."

"Ya, Om."

"Tunggu sebentar... Om panggilkan Prince dulu."

"Ya, Om."

"Prince.. Sini Nak... Ayah ingin memperkenalkan seseorang ke padamu," perintah Sang Ayah pada putra semata wayangnya itu.

Prince kecil yang kala itu sedang melakukan peregangan kaki di atas lapangan berumput lantas berdiri dan berlari kecil menghampiri Sang Ayah. Sesampainya, bocah imut bermata bulat itu langsung bergelayut manja di kaki Sang Ayah. Terlebih dia sempat melihat Jessica yang barusaja terseyum ramah padanya. Prince suka sekali mencuri-curi perhatian pada Bunda barunya itu. Namun, kala menyadari seseorang yang lain dengan tubuh gempal, hitam dan besar berdiri di samping Jessica, bocah berkulit putih dan berdimple manis itu langsung beringsut takut dan kemudian bersembunyi di balik kaki besar Sang Ayah.

SAVAGE PRINCEWhere stories live. Discover now