“Aku nggak hening kali, Kak. Dari tadi aku dengar,” sahut Fahmi lalu dia membuka matanya.
Sahutan Fahmi membuat Angel tersenyum, kemudian dia mencium punggung tangannya dengan lembut.
“Aku khawatir, Fahmi,” jawab Angel.
Fahmi pun tersenyum mendengar hal itu dia lalu menghela napas.
“Ternyata kamu lembut, ya, Kak, orangnya.” Setelah tersenyum Fahmi berkata demikian.
“Sudah jangan banyak bicara, Fahmi. Kamu harus segera pulih,” jawab Angel.
“Aku harus ngomong, Kak, karena ngomong itu terbuka. Aku harus terbuka sama kamu, Kak,” sanggah Fahmi.
“Apa, Fahmi?” tanya Angel.
“Aku kagum sama kamu, Kak. Mungkin juga cinta, tetapi Kak Angel cinta sama Brama ‘kan?” ucap Fahmi.
Deg!
Angel tertegun. Mengapa Fahmi bisa tahu soal Brama? Mereka pun baru bertemu beberapa hari, Angel duga pasti Via yang menceritakannya.
“Via, yang cerita pasti. Jadi kamu bisa tahu,” tebak Angel.
Anggukkan pelan adalah jawaban dari Fahmi, kemudian dia bergantian mengenggam tangan kanan Angel.
“Kak, cintamu dengan Brama itu besar. Terbukalah, Kak. Soal perasaanku, tak apa. Toh, semuanya juga akan berakhir. Aku tahu, kamu cewek yang tak mudah berpaling,” kata Fahmi.
Mendengar perkataan Fahmi, Angel menghela napas dia lalu menyenderkan kepalanya ke dada Fahmi.
“Maafkan aku, Fahmi. Aku yang salah,” kata Angel.
Fahmi pun melepas tangannya yang mengenggam tangan Angel lalu dia beralih mengelus rambutnya lembut.
“Nggak ada yang salah, kok. Hanya saja jujurlah sama hatimu, Kak. Jemput keterbukaan itu,” kata Fahmi masih mengelus rambut Angel.
“Aku takut menyakitinya, Fahmi. Aku juga nggak berharap dia bakal mencintaiku,” jawab Angel.
“Kamu belum bertanya ‘kan, Kak? Pastikan dahulu biar kamu tahu,” sanggah Fahmi.
“Baiklah, Fahmi. Akan aku coba,” jawab Angel.
“Iya, Kak. Aku tidur dahulu, ya? Untuk olimpiade, aku percaya denganmu,” kata Fahmi.
Angel hanya mengangguk menjawab permintaan Fahmi. Dia masih setia menyenderkan kepalanya di dada Fahmi.
*****
YOU ARE READING
Bukan Yang Salah
General Fiction"Oh, jadi kamu minta tolong sama Brama juga? Dasar cewek sana-sini mau," ejek Ake sesekali tertawa. "Terus, mau adegan romantis lagi seperti di drama-drama Korea. Ya, mana bisa? Brama tadi sebenarnya jijik dengan adegan itu. Iya 'kan, Bram?" tanya N...
