Chapter 9

2.8K 216 17
                                    

"Aku berterima kasih kepada kalian karena telah membantuku"

"Tidak masalah paman, kebetulan aku dan Renjun baru kembali dari pack Helios" Johnny mengerti.

Menengok kesampingnya, Johnny menggelengkan kepalanya. "Kau kelaparan Jungwoo?" Jungwoo yang ditanya seperti itu tersenyum.

"Aku datang kesini untuk bertemu dengan Mark bukan untuk bertarung, jadi aku lapar paman karena tenaga ku habis" sambil mulutnya terus mengunyah.

"Makanlah yang banyak" Johnny menyodorkan kembali makanannya, Jungwoo sudah dianggap anak Karena memang anak yatim piatu dan dari kecil berteman dekat dengan Mark.

Sedangkan Kun yang memang tidak banyak bicara hanya menikmati minuman miliknya.

"Ohh ya aku penasaran, bagaimana jaehyun dan kau bisa kesini?" Semua orang tertuju pada Kun.

Kun tersenyum. "Tuanku punya insting yang kuat kalau tuan Mark sedang dalam bahaya"

"Insting?"

Kun mengangguk.

"Insting apa?"tanya Yukhei. "Insting seorang mate" jawab Kun.

Semuanya mengerti. Tidak di ragukan walaupun keduanya belum mating tapi keduanya sudah terikat belum lagi jaehyun yang memang seorang Enigma.

"Oh jaehyun, duduklah bersama"

Jaehyun yang baru datang pun duduk di samping johnny yang otomatis didepan yukhei.

"Bagaimana Mark?"

"Dia sedang istirahat ditemani Haechan dan Renjun. "Johnny mengucapkan syukur kedua anaknya baik-baik saja.

Jujur saja Yukhei cemburu karena ternyata orang yang ia cintai ternyata sudah mempunyai mate ditambah lagi dengan mengejutkan bahwa mate Mark adalah seorang Enigma yang mempunyai kedudukan tertinggi dan terkuat.

Walaupun memang dari dulu ambisinya untuk mendapatkan Mark tapi ia bukan orang yang akan mengambil milik orang lain.

Pantang baginya.

"ohh ya, mungkin kalian sudah saling mengenal. Ini Yukhei, pemimpin pack Dark moon sekarang dan ini Jungwoo temannya Mark."

"Ohh selain renjun?"tanya jaehyun. "Iya! Bahkan aku lebih mengenalnya lebih dulu"

Jaehyun mengerti.

"JAEHYUN HYUNG!!!!" Jungwoo tersedak karena mendengar suara yang membuat telinganya berdenging.

Haechan dengan berlari menghampiri orang yang dituju. Johnny yang bertanya ada apa malah disuruh diam dulu karena nafasnya tak beraturan.

Belum Haechan mengatakan apapun atensi mereka terlalihkan dengan suara tangisan yang mulai mendekat. "Lohh Mark lo kenapa?" Jungwoo yang memegang pipinya malah didorong.

Dengan hidung yang merah dan kembang kempis, air mata yang sudah membasahi pipi Mark sangat terlihat menyedihkan.

"Anak ayah kenapa???" Mark makin cemberut. "Tidak mau ayah!" Mark malah melewati Johnny begitu saja dan duduk disamping matenya itu.

Bibir Mark melihat jaehyun malah tersenyum. "Kenapa hm?" Tanya jaehyun lembut tapi Mark tidak menjawab dan langsung menghambur kepelukan jaehyun.

Johnny menggelengkan kepalanya, anak sulungnya tiba-tiba jadi manja begini kalau di didepan mate-nya.

"yak!! Kalian tidak melihat kami disini?!!" Oceh Jungwoo yang merasa kecewa ia sudah khawatir malah di dorong oleh sahabatnya sendiri.

"Aww sakit!!!" Dengan sengaja renjun menjiak kepala sahabatnya itu. "Urus saja makananmu itu"

Akhirnya ke 6 orang minus Haechan yang sudah tidur duluan pun berkumpul bersama untuk membahas apa yang terjadi dan siapa yang mengusik pack Howlers.

Mark ada disana, tertidur dipaha jaehyun. Tidak ingin ke kamar. "Sebelumnya pack kami tidak memiliki musuh, tapi kenapa mereka tiba-tiba ada penyerangan?"

Pack Howlers di kenal dengan pack yang cukup aman dan tenang karena tidak punya ambisi untuk memperluas daerah. Walaupun kenyataannya pack mereka cukup kuat dan juga daerah yang luas.

"Mungkin mereka ingin sesuatu dari pack Howlers" jawab Jungwoo. "Tapi apa?" Ke 5 orang itu diam, tidak ada yang tahu.

"Mungkin paman harus mengingat kembali, mungkin saja aja orang yang tidak suka dengan paman atau pack Howlers" ucap renjun ada benarnya tapi bagi Johnny ini cukup buntu. "Paman tidak tahu, apalagi tidak petunjuk"

Benar ini terjadi tanpa ada sinyal atau pun pertanda apapun sebelumnya.

"Saya menemukan sesuatu tadi"

Semua yang duduk melingkar disana otomatis melirik Kun. "Petunjuk apa??" Tanya jaehyun penasaran.

Kun menarik nafasnya dulu dan mengeluarkan sebuah benda dari saku kanannya. "Apa ini?" Tanya Jungwoo.

"Itu seperti gelang"jawab Yukhei. Kun mengangguk. "Benar, itu gelang yang tak sengaja saya ambil dari salah satu orang yang tadi menyerang"

Johnny membawa gelang tersebut, ia pun memperhatikan bagaimana ukiran kecil yang berad di gelang tersebut.

"Ini terbuat dari pohon-pohon yang berada diatas gunung. " Ucap Johnny.

"Di atas gunung ? Apa mungkin itu pack Hegas?"tanya Yukhei, karena memang satu-satunya pack yang tinggal diatas gunung hang pack Hegas.

"Belum tentu, bisa saja ini juga jebakan" benar juga. "jaehyun, bagaimana menurutmu?" Tanya Johnny.

Dari tadi jaehyun tidak banyak bicara, hanya mendengarkan sesekali mengusap Mark yang memang tidur di pahanya.

Jaehyun mengambil gelang tersebut. "gelang ini khas dibuat oleh seorang ahli saja, dan di negeri ini hanya ada beberapa orang yang bisa membuat ukiran gelang seperti ini. Jadi—"

Mark tiba-tiba bangun dari tidurnya dan langsung duduk disamping jaehyun, sebenarnya ia tidak benar-benar tidur tadi.

"Aku sepertinya tahu siapa mereka"














Bersambung—
How do you feel?

MATE [ JAEMARK] (END)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora