Dear Rain

177 29 6
                                    

Seorang pemuda manis tengah mengayuh sepedanya, bibirnya bergerak mengikuti bait demi bait dari lagu yang ia dengarkan lewat earphonenya.

Xiao zhan, seorang siswa kelas 12 semester awal. Ia yang baru saja menyelesaikan tugas sekolahnya, kini tengah pulang menuju rumahnya.

Suara gemuruh dan rintik-rintik kecil hujan tak menghentikan kayuhan sepedanya, ia terus mengayuh hingga hujan benar-benar turun dengan derasnya.

"Hmmm.. segarnya" gumam xiao zhan, setelah ia menyimpan ponselnya ke dalam ranselnya. Tak memperdulikan bajunya yang sudah basah terkena air hujan.

Duduk tenang dihalte bus, seraya menikmati aroma hujan yang turun mengenai jalan.

"Aku menyukai hujan.."

"Aku membenci hujan.."

Keduanya sama-sama menoleh, menatap satu sama lain seraya mengerjapkan mata karena terkejut.

"Ah.. h-hai" sapa xiao zhan canggung, karena pemuda yang berada disampingnya terus menatapnya.

Ia sendiri tidak sadar jika ada orang lain disampingnya, saat ia memarkirkan sepedanya dan duduk dihalte. Ia yakin, hanya ada dirinya disana. Mengingat jam pulang kerja, maupun jam pulang sekolah sudah terlewat.

"Mn" balas pemuda itu yang mengalihkan pandangannya dari xiao zhan.

Lagi-lagi hanya keheningan diantara keduanya, hanya derasnya hujan dan lalu lalang kendaraan yang berlalu dihadapan keduanya.

"Wang yibo" ucap pemuda itu tiba-tiba, bahkan tanpa menoleh ke arah xiao zhan.

Sedangkan xiao zhan hanya diam mengernyitkan dahinya, "Apa pemuda ini berbicara padaku?" batinnya dalam diam.

"Namaku wang yibo, siapa namamu?" ulang pemuda itu, yang kali ini menatap xiao zhan. Mengulurkan tangan kanannya, dengan senyum tipis membingkai bibirnya.

"A..ahahha.. na-namaku xiao zhan" balas xiao zhan canggung, ia menerima uluran tangan pemuda itu sedikit ragu-ragu. Wang yibo sedikit merematnya sebelum benar-benar melepas genggaman tangannya.

"Chongqing high school?" tanya wang yibo seraya melirik logo yang berada disaku baju xiao zhan.

Pemuda manis itu mengangguk dengan senyum manisnya, "Mm.. benar!"

"Kau menyukai hujan?" wang yibo kembali bertanya, yang lagi-lagi dibalas anggukan oleh pemuda manis itu.

"Um.. sangat! bukankah hujan itu anugerah? jika tidak ada hujan kita akan kesulitan" papar xiao zhan, masih dengan senyum manisnya.

Pemuda manis itu mengulurkan tangannya, menikmati rasa dingin saat air hujan jatuh mengenai kulit putihnya.

"Tapi hujan juga bisa menjadi bencana, dan bagaimana dengan hujan yang merebut kebahagiaan seseorang?" timpal wang yibo.

Tatapan pemuda dingin itu menyiratkan rasa rindu juga rasa sendu yang mendalam.

Xiao zhan tersenyum, ia menyatukan kedua telapak tangannya. Memerangkap air hujan ditengah telapak tangannya, "Jika seperti itu, bukankah merelakan adalah jalan yang terbaik? sedangkan takdir memang memiliki jalannya sendiri".

Pemuda manis itu menoleh, "Relakan, maka semua akan terasa lebih baik".

Pertemuan pertama keduanya diawal musim hujan, dimana wang yibo.. siswa kelas 12 yang berbeda sekolah dengan xiao zhan.

Sejak itu ia selalu menantikan pertemuan kembali dengan pemuda manis penyuka hujan itu.

"Hujan bahkan bisa menutupi tangismu, kau ingin menangis sejadi-jadinya? maka lakukanlah dibawah hujan. Tidak akan ada yang tau rasa sakitmu..", kalimat itu terus terngiang ditelinga wang yibo.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Dec 18, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Rain (Yizhan) (Oneshoot) End✓Where stories live. Discover now