TOKO

2 0 1
                                    

Matahari terbit dengan malu-malu dari timur secara perlahan. Sinarnya memperlihatkan aktifitas yang mulai muncul di pemukiman warga. Ada ibu yang sedang memasak, anak-anak yang sedang mandi, dan ada juga yang sedang sarapan untuk memulai hari itu.

Jalanan yang tadi lengang secara perlahan dilewati pengendara mobil dan motor. Aktifitas lalu lintas mulai hidup. Diantara banyaknya kendaraan, ada sebuah mobil box yang sedang melaju santai. Mobil itu sudah berjalan sekitar 3-4 jam dari tempat asalnya. Sen kiri mobil itu lalu menyala-nyala, diiringi dengan melambatnya laju kendaraan. Mobil box itu pun berbelok ke sebuah toko dengan tinggi 2 lantai. Situasi masih lengang tapi sudah terlihat aktifitas pegawai yang sedang bersiap-siap kerja.

Supir mobil box itu lalu diarahkan seorang petugas security untuk memutar ke belakang, tempat pengirim datang untuk menyimpan kirimannya di gudang. Mobil pun memutari toko itu, lalu parkir di tempat yang disediakan. Supir dan penumpang yang duduk disebelahnya berbincang sebentar sebelum turun dari mobil. Sang supir lalu berjalan keluar dari daerah toko, ia ingin mencari warung untuk beristirahat, tak lupa ia menyalakan rokok kreteknya.

Penumpang yang tidak lain merupakan orang yang bertanggung jawab atas pengiriman barang  mulai mencatat sesuatu di kertas yang ia pegang. Saat masih mencatat, keluarlah seseorang dari arah gudang toko. Orang itu menjelaskan bahwa ia adalah pihak yang bertanggung jawab menerima dan mengurus setiap kiriman yang datang. Kedua orang itu lalu berjabat tangan dan berbasa-basi dulu sambil berjalan untuk melakukan transaksi yang akan dilakukan di dalam ruangan khusus.

Toko baju itu cukup luas, dengan panjang 30 meter dan lebar 15 meter. Pada zaman itu, tidak sembarang orang punya toko sebesar itu. Letaknya yang berada di dekat pusat kota membuat toko itu cukup strategis untuk didatangi pembeli. Selain itu, pemilik toko suka berbagi. Entah kepada ojek yang lewat, pemulung, dan orang-orang sekitar. Ia percaya, bahwa harta yang ia berikan sesungguhnya tidak hilang, dan akan kembali lagi. Entah dalam bentuk apa.

Ada apa dengan toko baju ini? Apa ini kisah tentang perkembangan toko baju? Aduh bukan, kisah ini bukan tentang toko ini. Tapi toko ini menjadi awal dari kisah ini. Baiklah, sudah cukup basa-basinya.

"Selamat datang di Toko Aqila Amanah!"

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Dec 26, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Bisa Jadi, Di Mata Orang Lain Itu SpesialWhere stories live. Discover now