6.9K 322 2
                                    

Happy reading

pagi ini rey bersiap untuk mengikuti acara lomba melukis yang diselenggarakan tak jauh dari kota.

ia pergi diantar supir pribadi milik samuel. sesampainya di tempat perlombaan rey mendaftar ulang dan duduk ditempat yang sudah disiapkan khusus untuk peserta lomba

"permisi , boleh duduk disamping kamu?" tanya seorang pria bertubuh kekar yang sedang berdiri di hadapan rey

reynan mendongak kemudian mengangguk "silahkan" ucapnya

pria itu tersenyum dan langsung duduk disamping reynan "kamu sendirian?" tanya nya

"iya" jawab rey seadanya

pria itu kemudian mengulurkan tangan nya ke arah rey "kenalin , aku pram"

rey memandangi tangan itu kemudian membalas jabat tangan nya "aku rey"

"motivasi kamu ikut lomba ini buat apa?" tanya pram

rey berfikir sejenak "motivasi? aku sendiri tidak tau , tuan ku menyuruhku untuk mengikuti perlombaan ini karena ia tahu aku jago melukis" jawab rey

pram mengangguk paham "tolong jaga tempat duduk ku ya , aku ingin membeli minuman sebentar" pinta pram

rey mengangguk "ya , aku akan menjaga tempat dudukmu" ucap nya

pram tersenyum kemudian berjalan ke arah supermarket yang tak jauh dari tempat perlombaan itu

ting...

ting...

ting..

rey membuka ponsel nya  "my boo? siapa ini? apa ini nomor tuan samuel?" gumam rey

ia mengangkat panggilan telepon itu dan terdengar suara samuel dari arah sebrang

"apa lomba nya sudah dimulai?" tanya samuel

"belum lagi , peserta nya juga belum datang semua" jawab rey seadanya

"apa kau disana benar benar sendirian?"

"ah? tidak kok tuan , tadi ada lelaki yang datang ke arah rey kemudian ia memperkenalkan dirinya"

"lelaki?!" nada samuel menjadi dingin

rey menutup mulutnya karena sudah salah bicara "ah? iya , tapi tuan tidak usah marah dia hanya ingin mencari tempat duduk saja" jawab rey dengan tangan yang sudah gemetaran

"lantas? apakah tempat duduk hanya dua?!! bukan kah banyak kursi disana?! saya akan kesana"

"apa?? tidak us-"

tutt...

"astaga bagaimana ini? rey yang bodoh , harusnya tadi tidak usah bilang begituuu , dasarr bodohh" ucap rey memggerutuki dirinya

"siapa yang bodoh?" tanya pram yang baru saja tiba

rey menatap ke arah pram "ah? tidak , tidak ada"

"nih , aku juga beliin buat kamu" tangan Pram terulur memberikan minuman ke arah rey

"terimakasih" ucap rey

pram mengangguk kecil kemudian kembali duduk menunggu acara perlombaan. ia melirik sedikit ke wajah cantik rey "astaga , dia terlihat begitu lucu dari samping, pipi gembilnya memenuhi wajah manisnnya" batin pram

rey yang sadar tengah dilirik langsung menoleh ke arah pram "kenapa? ada yang salah dengan wajah ku?"

pram menggeleng cepat "tidak , hanya saja kau terlihat manis" ucap pram

rey tersenyum "kau menggoda ku?"

"tidak , aku berkata jujur. lebih tepatnya aku memuji mu" ucap pram

"ah? makasih , maaf sudah salah paham"

"tidak ap-"

"reynan!!" suara samuel membuat pram berhenti bicara dan menatap sinis kearah samuel

wajah rey kini menjadi pucat "tuan? kenapa tuan beneran dateng kesini?" tanya rey panik

samuel menatap nya dingin "why? ini tempat umum , saya bebas kesini" ucap samuel

"bukan kah tuan ada meeting penting hari ini?"

samuel tak menjawab ia memilih duduk dan memainkan ponsel nya

pram yang melihat itu mengerjapkan matanya "rey ,kamu bawa kuas lebih nggak?" tanya pram

rey menoleh kemudian mengangguk "aku membawa lebih , apa kau mau?"

"boleh aku meminjam kuas mu yang berukuran paling kecil? aku tidak membawa yang ukuran itu"

rey membuka tas nya kemudian mengambil kuas yang dimaksut oleh pram "ini" ucapnya sambil memberikan kuas itu

"apa kau begitu miskin hingga meninjam kuas ke orang lain?" sindir samuel

pram jadi merasa canggung ia menyodorkan kembali kuas yang tadi di berikan oleh rey "ambil lah , mungkin aku tidak terlalu membutuhkan nya" ucap pram tersenyum kikuk

rey menatap kesal ke arah samuel "tuan! jangan begitu" cicit rey pelan namun masih bisa didengar oleh samuel

"kenapa? kau mengasihani pria yang baru saja kau kenal? iya?!!" sentak samuel

rey terdiam kemudian menunduk "tidak , bukan begitu maksutku"

"hei pak , kenapa kau jadi sangat sensitif? kau ini siapa nya rey?" tanya pram dengan ekspresi geram

samuel menatap marah "jadi kau masih bertanya aku siapa nya?"

"ya! tentu , jika kau hanya tuan nya seharusnya kau tidak perlu sesensitif ini, wajahmu tua tapi tingkahmy seperti anak tk" ucap pram

rey yang mendengar itu langsung menatap ke arah samuel "tuan.. tidak usah ditanggapi" pinta nya pelan

samuel tak menggubris ucapan rey ia berdiri tepat dihadapan pram "apa kau tidak melihat cincin ini?! bukan kah cincin kami ini sama?! kau tidak melihat atau memang kau buta?!!!" gertak samuel

"kalian sudah menikah?" tanya pram

tak menjawab pertanyaan Pram, samuel malah menarik tangan rey dan membawa nya pergi dari tempat perlombaan itu

"t-tuan? mau kemana? perlombaan sebentar lagi dimulaii" panik rey saat dirinya dibawa pergi oleh samuel

"tidak ada lomba!! sekarang pulang!!" sentak samuel yang masih menarik tangan rey

sesampainya dimobil samuel langsung menancap gas dan menjalankan mobilnya "sudah saya duga , kau tidak bisa menjaga hati! jangan menbuat saya marah , reynan"

rey tak mengerti apa salahnya ia kan hanya ingin mengikuti lomba "m-maaf tuan" ucapnya lirih

"kemarikan ponsel mu!!"

rey mengambil ponsel ditas nya dan memberikan ponsel itu ke samuel

"saya sudah mencoba untuk tidak kasar jika sedang berdua denganmu , tapi ternyata kau sendiri lebih menyukai sifat kasarku" ucap Samuel

rey tak berani menjawab , ia hanya menundukkan kepalanya , diam tak berani membantah satu kata pun

cittt.....

"hari ini , mau tidak mau kau harus berada didekatku , karena jika saya mengantar mu pulang ke mansion besar kemungkinan kau kembali keperlombaan itu"

rey hanya bisa pasrah mengikuti apa yang diucapkan samuel

"pak samuel , semua klien sudah menunggu anda diruang meeting" peringat salah seorang karyawan

"siapkan flashdisk saya dan ambilkan laptop diruangan saya" perintah samuel

karyawan itu mengangguk kemudian berjalan pergi

samuel menoleh kebelakang menatap tubuh rey yang masih diam "tunggu apa? kemari"


To Be Continued

Sen , 1 januari 2024
09.15

ig:raa_agstin



Forced matchmaking END✓Where stories live. Discover now