Part 18;Application?

20K 1.3K 28
                                    

Jadi silent reader? Minimal vote lah🥲

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jadi silent reader? Minimal vote lah🥲

Kagak sulit kok, klik doang yang gambar bintang dibagian sudut bawah kiri.
Apa perlu ku ajarkan tutornya?🤐

Dibawah ini mengandung banyak kata umpatan kasar yang mungkin akan membuat sebagian pembaca tidak nyaman! Maka dari itu, bijak dalam memilih bacaan!

_

Pertahankan jomblo mu sampai Tuhan bilang, Jennie Kim adalah jodohmu!
-Rajendra's motto

18.Application?

"Blue lagoon mocktail satu." Rajendra dan Yesa duduk di kursi bar, Rajendra memesan minuman non-alkohol.

"Gue vodka, satu botol."

"Eh buset! Ngape lu pesen sampe sebotol? Niat mabok lo?"

"Diem Ren! Gue lagi stres. Butuh pelarian." Yesa memijat keningnya yang terasa pening. Padahal belum juga minum miras tapi kepalanya sudah berdenyut terasa mau meledak saja. "Sial! Ini semua gara-gara tuh cewek! Bisa gila gue lama-lama."

"Helen lagi?"

"Menurut lo?"

"Elah, perihal cewek doang. Banyak noh yang lebih oke dari mantan lo." Rajendra menunjuk Wanita-wanita perpakaian minim yang ada di setiap sudut bar dan bersiul-siul menggoda saat ada beberapa perempuan yang tak kalah seksi lewat dihadapan mereka.

"Semok banget, euy!" Dirangkulnya Yesa yang duduk di kursi tepat di sampingnya. "Come on man! Cewek bukan cuma dia doang. Move on! Move on! Minimal sadar diri Yes, kalian gak selevel. Tempat tinggalnya di istana, sedangkan lu? Di gubuk."

"Sorry-sorry aja nih ye, bukannya gue mematahkan semangat lu. Tapi kalian gak bakal bisa menyatu, Yes."

Rajendra mendapat lirikan sangat sangat sinis dari sang empu. Yesa mengacungkan kepalan tangannya. "Sekali lagi lo bilang begitu, putus tuh pala dari leher lo."

"Habisnya, di dunia ini kek cuma Helen aja cewek. Udah tahu dia gak setara sama modelan orang susah kayak kita-kita." Rajendra melipat lengannya dibelakang leher.

"Jones mana ngerti?"

Mengucek hidungnya bangga, Rajendra lantas menegaskan. "I'm single and I'm proud!" Ditepuk-tepuk nya dadanya mendewakan diri sendiri. "Masih dengan semboyan yang sama, pertahankan jomblo mu sampai Tuhan bilang, Jennie Kim adalah jodohmu!"

"Kebanyakan halu nih bocah." Berakhirnya gumaman Yesa, bersamaan dengan seorang bertander meletakkan pesanan mereka diatas meja.

"Bentar? Kok nih orang kek familiar?" Kompak, Yesa dan Rajendra mengamati bertander dengan topi hitam tersebut.

PANGERAN ATLANTIK (Open PO)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang