Puisi bebas tema TAHUN BARU
__________________________________________Ayu
Membawa Perubahan
Hari-hari kian berganti dengan seiringnya waktu. Malam berganti pagi dan pagi berganti malam.
Hingga, tak terasa aku sudah menjalankan bertahun-tahun lamanya di dunia yang fana ini.
Kini, tahun sudah berganti. Aku sudah membuat list kedupanku di masa ini. Agar kehidupanku lebih tertata, tak seperti kemarin. Rasanya begitu membosankan dan sangat monoton.
Ntah kenapa rasanya begitu menyenangkan ketika aku mulai melakukan sebagian list yang aku buat, yaitu ... Mencintai diriku sendiri.
Medan, 3 Januari 2024
__________________________________________
Oryza Sativa
Kabut di Penghujung Tahun
Lembar tahun ini telah tertutup
namun laraku tak kunjung surut
sebut aku pengecut
aku yang hanya bisa tersenyum kecut
melihat matamu yang berbinar setiap kembang api itu meletupditerpa rintik gerimis namun senyummu tak sedikitpun menyusut
kau belai rambut panjang hitam legam itu dengan lembut
menyisakanku yang sudah seperti benang kusutyang mampu kudengar hanya gelak tawamu yang berlanjut
mengalahkan dentuman jantungku yang nyeri berdenyut
jemarimu dan jemarinya saling bertaut
mengabaikan jiwaku yang sudah kalang kabutkalau saja bisa, pasti sudah ku rebut
raga jiwa dan hatimu yang selalu ia sebut
karna rasaku padamu terus berpaut
meski perpisahan sudah lama menyambut
meski bahagiaku sudah direnggut
meski separuh jiwaku telah larut
dan semangat hidupku telah hanyutJogjakarta,02 Januari 2024
__________________________________________
Cla
Akhir Tahun dan Kenangan
setelah kembang api tak lagi berpijar
—mekar gemetar
entah, apa jadinya dunia yang tak punya semangat
lantas, apa arti riuh sorak-sorai malam buta?
hanyalah bualan dosa di sajadah, Tuhanaku benci
perenungan tahun menahun yang percuma
hari usai dengan sewajarnya
—penuh hiruk-pikuk dunia maya
jika itu tentang harapan
lihat tebak gurat takdirnya
atau, undur diri dari hati yang menyala-nyalabagaimana sebenarnya?
akhir tahun dan hari bahagia setelahnya?
lantaran kenangan seperti sebuah kepulangan
air mata serak seolah terompet
—yang satir kecewa
tapi tak apa,
aku masih merayakan keterasinganakhir tahun pun berpendar
denting waktu itu fana, bukan?
hanya menyapa malam nyenyak pada semesta
dari mana datangnya sedih itu, Tuhan?
dari aku ...
yang melanjutkan hidup dalam angan dan harapanJakarta, 02 Januari 2024
__________________________________________
Ri Khairya
Tuhan, Aku Ingin Memperbaharui Aku
Tuhan, ini aku dengan rasaku
yang tergugu di tengah ramai
tak ikut terlonjak; kembang api meledak
tak ikut semringah; bagiku sama saja
aku masih setia dengan kesunyian.Pun Tuhan, ini masih tentang aku dan diriku
yang sibuk mempertanyakan
;kepada apa dan siapa aku berlabuh
tak kuasa menyingkat tangis tahun lalu
ini aku; & Tuhan lebih tahu kapasitasku.Tuhan, kata-Mu ini awal baru
semoga untukku,
semoga tak menyepi;
lagi.Bogor, 03 Januari 2024
__________________________________________
Sifa
kisah baru
Hari telah berganti
Memutar waktu yang semakin cepat berlalu
Takkan ada yang sanggup menggantikannya
Selain menatap masa yang baru
Memulai kisah tanpa membawa luka yang lamapamekasan,3 januari 2024
__________________________________________
Yoppi
Godaan
Napas penuh gangguan
Meluncur ke masa depan
Tiga hari masih membeku
Di dalam labirin hasratMenatap halaman kosong di depan
Puing bertahun-tahun terus melintasi kepala
Perdebatan dengan waktu kini menyelimuti
Mengungkapkan rasa dan ratapan tak tertahanRintikan dambaan mengaliri mata
Tetesannya menahirkan jiwa
Senter gamang memindai mimpiku
Memberikan tanda yang memperingatkanLicik, membingungkan, begitu kuat
Luar biasa, mendominasi, tak terlihat
Wahai, godaan, kenapa kau tidak meninggalkanku sendiri?
Mengintai di setiap sudut, ke mana pun aku pergiIndraku compang-camping
Terkoyak, membuatku lemah dan lelah
Hikmat, jangan meninggalkanku sekarang
Kontrol diri, aku membutuhkanmu, janganlah menyerah3 Januari 2024
__________________________________________
YOU ARE READING
Kata Dalam Aksara ( kumpulan Puisi APSA )
PoetryBerisi kumpulan puisi karya anggota APSA