[Satu: Minyak Nyong Nyong]

698 60 18
                                    

Lee Sohee itu cowok paling absurd yang pernah Hong Seunghan kenal seumur hidupnya. Selain sering pakai kaos partai ke kampus yang dikombinasikan celana cutbray, cowok yang akrab dipanggil Sohee atau Acil itu juga suka banget bawa sandal refleksi setiap rapat kepanitiaan.

Jangan lupain rambut klimisnya yang distyling pakai minyak nyong nyong. Setiap hari, kelas sering dihantui oleh bau minyak nyong nyong yang aduhai semerbak sampai membuat dada mahasiswa lain sesak. Sayangnya gak ada yang berani untuk negur Sohee, kenapa? Soalnya, dia itu beneran starter pack cowok-cowok aneh bin ajaib yang Seunghan kira hanya ada di cerita fiksi. Mahasiswa lain takut kalau ternyata diam-diam Sohee itu punya kemampuan supranatural alias klenik.

Kalau kata mahasiswa di Universitas Nusa Cempaka, Sohee itu manusia yang gak bisa ditebak bahkan sama Stephen Hawking sekalipun; eh, Sohee nih manusia bukan sih? Masa ada manusia yang suka minum es jeruk campur kecap bangau? Gila kali, ya! Seunghan merinding disko tiap kali menyaksikan Sohee mencampurkan kecap ke gelas berisikan es jeruk yang dibeli dari mbak Murni di kantin.

Namun, Seunghan jauh lebih merinding saat melihat Sohee mengedipkan sebelah mata ke arahnya ketika mereka papasan di lorong kampus. Setiap kali diingat, bulu kuduknya langsung berdiri tegak kaya mau upacara bendera dan lupa pakai dasi.

Seunghan gak bodoh, dia tahu kalau Lee Sohee itu naksir padanya sejak lama. Seunghan cuman pura-pura gak notice aja karena dia gak mau kalau Sohee beneran nembak atau ngajak ngedate-Seunghan takut gak bisa nolak.

Tenang, Seunghan gak kegeeran kok, Sohee emang benar-benar suka padanya. Terbukti dengan bagaimana Sohee tidak segan untuk mengajaknya makan bareng atau mengantarkannya pulang. Apalagi, Sohee suka banget duduk di sebelah Seunghan. Seperti sekarang ini, Sohee tengah duduk manis di samping Seunghan sambil menatapnya lekat.

Buset, bau walangsangit. Seunghan mengumpat dalam hati sambil sesekali menutup lubang hidungnya.

Lagi-lagi minyak nyong nyong menjadi bau yang mendominasi respirasi Seunghan di pagi hari ini, merusak semua kenikmatan aroma parfum yang Seunghan semprotkan ke kemejanya sebelum berangkat kuliah. Seunghan bisa mungkin memfokuskan pandangannya pada layar ponsel yang menyajikan linimasa Twitter.

"H-Han," panggil Sohee dengan suara andalannya.

Suara andalan yang bisa bikin Seunghan mimpi buruk.

Enggak, ini gak ada hubungan apa-apa sama fakta kalau Sohee itu gagap. Hanya saja suaranya emang menyebalkan-menurut Seunghan-apalagi kalau Sohee mencoba gombal pada Seunghan yang keburu bete nungguin punchline dari gombalan recehnya.

Seunghan ngedumel diam-diam, dia benci karena harus terus berpura-pura ramah pada si mahasiswa aneh. "Iya?" tanya Seunghan seraya menoleh, menujukkan senyum tipis agar tidak terlihat jutek.

Sontak Sohee mematung. Anjing, cakep banget jodoh gue! Gumamnya dalam hati. Matanya yang bersinar di balik lensa kacamata tebal mempelajari setiap inci wajah Seunghan. Sumpah, bagi Sohee, Seunghan adalah manusia paling indah yang pernah dia temui dalam hidup absurdnya. Seunghan itu ganteng, maskulin, pintar, baik hati, rajin, jago main drum, kinclong, wangi-ah, sempurna pokoknya!

Seunghan mengangkat sebelah alisnya, kebingungan lantaran Sohee tiba-tiba mematung seperti sedang ikutan mannequin challenge. Dia melambaikan tangannya di depan wajah Sohee, hampir saja nyawa Seunghan melayang ketika tiba-tiba Sohee memegang pergelangan tangannya.

"Eh?" Seunghan keheranan. "Ada apa, Sohee?"

"A-anu, maaf kamu u-udah nger-nger-ngerjain tugas Pak T-t-taeyong belum?" tanya Sohee, keringat dingin membasahi dahinya; menjalar hingga telapak tangan yang bisa Seunghan rasakan.

The Prince and the Paper | Seunghan x SoheeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang