Bab 6 New Pasutri

1K 135 33
                                    

Awas typo 

Happy reading :)

***

Memijat pangkal hidungnya, Daffa sedikit merasa pusing karena kurang tidur. Belum lagi sejak pagi harus bertemu banyak klien yang memesan furniture padanya. Banyak yang Daffa kerjakan dan itu benar-benar menguras tenaganya.

"Hah!" embusan napas berat terdengar, Daffa meletakkan sejenak ipad pencil miliknya, menatap layar ipad yang memperlihatkan rancangan set furniture untuk sebuah kamar.

Kepalanya cukup berdenyut dan Daffa tidak bisa melanjutkan kerja dalam kondisi seperti ini. Mencoba memejamkan mata berharap pusing pada kepalanya menghilang.

Tok. Tok. Tok.

Daffa mendunga, menatap ke arah pintu, terlihat salah satu karyawannya berdiri dibalik pintu kaca memegang sebuah map.

"Masuk."

Pegawai laki-laki itu berjalan masuk, menghampiri meja Daffa yang penuh akan desain barang-barang furniture pesanan customer. Meletakkan map yang dibawa dengan sopan.

"Ini adalah kontrak kerja sama kita dengan hotel Aster, semuanya sudah saya urus pak, hanya perlu persetujuan bapak tekait kapan kita bisa mulai memasang furniture pada hotel itu," ucap pegawai laki-laki bernama Bagus.

Astaga, Daffa hampir lupa jika dia memiliki satu projek besar. Home Future, nama toko furniture milik Daffa tengah memiliki projek besar, dimana mereka melakukan kerja sama dengan sebuah hotel yang baru saja berdiri. Hotel Aster mempercayai Daffa untuk mengisi seluruh furniture mereka.

"Desain untuk peletakan furniture dikamar, ballroom, kitchen, restoran, sampai toilet sudah kamu terima?" tanya Daffa, membaca map yang dibawa oleh Bagus.

Kepala Bagus mengangguk. "Sudah pak."

Daffa membaca baik-baik denah setiap kamar hotel, dia juga membaca bagaimana rancangan peletakan furniture disetiap kamar hotel yang sudah disepakati bersama, baik dari Daffa dan pihak hotel.

"Kalau begitu hubungi bagian gudang Gus, katakan pada mereka Senin minggu depan kita sudah mulai memasang furniture di hotel Aster." Daffa menutup map, meletakkan ke atas meja, menatap serius Bagus.

"Baik pak," jawab Bagus.

Gudang yang dimaksud oleh Daffa adalah tempat dimana seluruh furniture dalam Home Future dibuat. Bukan hanya itu, tapi gudang juga tempat Daffa menyimpan semua furniture yang tidak muat untuk dipajang di toko. Jika ada pelanggang yang tertarik pada salah satu sampel pajangan dari furniture yang ada dikantor, Daffa langsung membawa pelanggan ke gudang untuk melihat barang aslinya.

Sekedar informasi, Home Future adalah toko yang sekaligus dijadikan kantor oleh Daffa, lebih efisien saja untuk menggabungkan toko pajangan barang furniture dan kantornya. Lagi pula Daffa belum memiliki pegawai lain, hanya dia yang merancang seluruh furniture yang ada di Home Future.

"Ada lagi?" tanya Daffa, mendunga menatap bagus.

"Ini pak, terkait pesanan dari Rumah Sakit Kasih Ibu, apa itu akan bapak setujui?" Bagus menatap salah satu kertas yang memperlihatkan desain tata letak furniture ruang rapat.

Daffa mengembuskan napas, itu yang sedang dirinya kerjakan sekarang. Daffa cukup pusing dengan kemauan dari pihak Rumah Sakit Kasih Ibu yang selalu merevisi ajuan tata letak furniture yang mereka pesan. Sebenarnya Daffa cukup heran, untuk ukuran pemesanan furniture untuk ruang rapat di Rumah Sakit, agaknya sedikit berlebihan sampai harus dibuat seperti ballroom hotel. Tapi yasudah, Daffa kan hanya bisa melakukan sesuai dengan pesanan customer.

"Dari pihak mereka ada yang menghubungi kamu?" tanya Daffa, dia ingin memastikan saja apakah harus lembur hari ini atau tidak.

"Belum ada sih pak, tapi saya mau proper kalau nanti mereka menghubungi saya," jawab Bagus.

Found You [END]Where stories live. Discover now