BAB 1

1.6K 89 4
                                    

Aktor tampan Sea Tawinan dilarikan ke rumah sakit karena kecelakaan di lokasi syuting pada siang hari ini.


Di luar rumah sakit, keramaian mencuat ketika berita kecelakaan Sea Tawinan menyebar cepat. Wartawan dan penggemar berkumpul di pintu masuk, menciptakan suasana yang ramai dan penuh kekhawatiran. Mark, asisten sekaligus sahabat dekat Sang artis, tampak gelisah saat menunggu di lobi.

Tiba-tiba, teriakan keras terdengar dari ruangan tempat sang aktor tampan bernama sea tersebut. Suara Sea yang terdengar keras membuat orang yang ada di sekitar menghentikan aktivitas mereka berusaha mencari sumber suara.

Pintu kamar dengan ruangan VVIP terbuka menampilkan ekspresi gelisah dari perawat muda. "Apakah anda keluarga dari tuan tawinan?"

Mark tentu saja langsung mengangguk dan khawatir takut terjadi sesuatu dengan sahabatnya itu. "Benar."

Kemudian perawat tersebut memberikan jalan masuk pada Mark. Mark tidak pernah mengira apa yang tengah ia lihat sekarang...

Bagaimana tidak sea tawinan, teman dekatnya itu tengah mencengkram erat kerah jas dokter yang ada didepannya serta mengepal erat tangannya ke arah sang dokter! Bahkan lebih parah lagi, posisi mereka berdua hanya berjarak beberapa cm saja..

'Astaga Sea kau memang gila.' Ucap Mark dalam hatinya.

Mark kemudian segera melangkah ke arah brankar. Ia tersenyum kikuk pada dokter yang ada didepannya. Sekilas, ia melihat pada nametag yang ada di jas dokter tersebut, tertulis nama Jimmy Jirataphol.

"Maafkan teman saya dok." Ucap mark dengan wajah menahan malu.

"Kau tidak usah meminta maaf padanya!" Tukas sea dengan emosi.

Mark menghela napasnya. Ia harus banyak bersabar menghadapi sahabatnya jika sedang dalam masa singa mengamuk. Mark mencondongkan tubuhnya ke arah sea dan berbisik...

"Sea, aku tau hormon sex mu memang tinggi tapi kau bisa menyewa jalang daripada seperti ini."

Belum sempat sea merespon perkataan Mark. Mark sudah mendahului lagi dan berkata pada sang dokter sambil menyatukan kedua tangannya.

"Ehmm dok saya minta maaf atas tindakan teman saya ini. Saya harap anda dapat memaafkannya, saya rasa otak teman saya ketinggalan di lokasi syuting dok." Ucap mark dengan asalnya.

Dokter dengan Nama Jimmy Jirataphol itu tersenyum sedikit mendengar alasan asal dan tidak masuk akal dari orang yang mengaku sebagai teman dari pasiennya.

"Kenapa senyum senyum begitu hah?!" Kesal sea. Ia bahkan memberikan tatapan tajam pada Jimmy.

"Sea hei lepaskan.." Peringat Mark lagi sambil berusaha membuka jari-jari sea yang melekat erat di jas sang dokter.

Sea yang mempercayai perkataan Mark langsung melepaskan cengkraman dengan kuat hampir membuat dokter Jimmy sedikit terdorong mundur.

Dokter Jimmy tidak peduli dan hanya melemparkan senyum tipis. Ia membalikkan badannya ke arah perawat yang ada dibelakangnya. Ia berniat mengambil antiseptik untuk mengobati luka goresan milik sea.

Menurut laporan dari crew film terdapat luka goresan di bagian bahu sang aktor diakibatkan jatuh yang cukup parah.

"Tuan, anda harus membuka sedikit baju anda--" 

"Kau lihat kan Mark! Dia mencoba melakukan sesuatu yang tidak pantas padaku!" Adu sea pada Mark.

Mark memijat dahinya. Ia menyesali keputusan hidupnya untuk menjadi asisten dari sahabatnya yang sudah gila ini. Tahu begini, lebih baik dia menjadi asisten dari aktris baru saja yang bernama namtan.

"Kau ingin apa dari diriku?" Sea melontarkan pertanyaan dengan ekspresi curiga saat Jimmy meminta untuk membuka bajunya.

Jimmy, yang awalnya ingin memastikan kondisi Sea, kini harus berurusan dengan ketidakpercayaan pemuda itu. "Aku hanya ingin melakukan pemeriksaan untuk memastikan tidak ada cedera serius. Tolong buka sedikit baju bagian atasmu," ucap Jimmy dengan nada tenang dan senyum profesional.

Attmosfer antara Jimmy dan Sea semakin panas. Sea, yang impulsif dan cerewet, menunjukkan ketidaknyamanannya secara terbuka ketika Jimmy berusaha melakukan pemeriksaan kesehatan.

"Dokter apa kau ini, suka memeriksa dengan cara aneh-aneh?" protes Sea sambil bersiap untuk ribut.

Jimmy, yang biasanya tenang, mulai kehilangan kesabaran. "Ini hanya pemeriksaan rutin untuk memastikan tidak ada cedera serius. Kau hanya perlu diam daripada menciptakan drama."

"Kau pikir aku akan percaya padamu? Ini kedua kalinya kau ingin melihat tubuhku,  dokter mesum !" Sea menyuarakan ketidakpercayaannya.

Jimmy, yang sebenarnya hanya ingin menyelesaikan pemeriksaan, merasa frustrasi. "Saya hanya melakukan tugas saya sebagai dokter. Jangan buat ini lebih sulit dari yang seharusnya."

Mark berusaha membuka mulutnya tapi langsung dipelototi oleh mata sea. Sea kemudian berkata lagi "Aku tidak butuh bantuanmu, dokter mesum!"

Jimmy, yang jarang menunjukkan emosi, merespons dengan tegas. "Kau tidak bisa menilaiku seenaknya. Jangan membuat asumsi sembarangan."

Belum sempat sea menjawab, mulutnya sudah disumpal oleh Mark menggunakan kemeja milik sea yang sudah terganti dengan baju pasien. Hal ini jelas membuat sea kesal.

"Dok, teman saya sepertinya harus dimasukkan ke RSJ saja." Ucap mark lagi yang kemudian dihadiahi pukulan keras dari tangannya pada punggung Mark.

"Sea dengarlah, dokter yang ada didepanmu ini hanya ingin mengobatimu bukan aneh-aneh seperti pikiran kotormu itu." Jelas mark dengan kesal.

Sea menatap kesal pada Mark seolah olah mengatakan tunggu saja Mark aku akan potong gajimu.

"Baiklah, kau bisa mengobati lukaku. Tapi awas jika kau macam macam!" Ancam sea pada dokter Jimmy.

Jimmy mengangkat sebelah alisnya mendengar ancaman dari pasien diluar akal a.k.a pasien gila nya hari ini.

'Sayang sekali, masih muda sudah tidak waras.' Ucap Jimmy dalam hatinya.

🌊🥑🌊🥑🌊🥑🌊🥑💗🥑🌊🌊🥑🌊🌊🥑

Haii nomnomm jimmysea addict 💗💗 Karena sedang dimabok last Twilight dan Vice Versa jadi pengen deh bikin ff jimmysea. Don't forget to vote and comment 🤗

HIS CRAZY FIANCEÉ - JIMMYSEAWhere stories live. Discover now