4 : Dangerous Man

18.6K 999 4
                                    

Pencet dulu tombol bintangnya, biar author makin semangat, hehe.

Enjoy!

"Apa kabar, Sayang?"

Violet merinding seketika mendengar suara bass milik pria itu.

"Vince," geram Violet, iris mata violet menusuk tajam ke arah sepasang iris mata hitam nan tajam.

"Kalian seperti dua anjing yang beradu tatap sengit," Ernest terkekeh, "Duduklah, Vio."

Violet duduk di samping pria berjas mahal itu yang dipanggil 'Vince' oleh gadis itu, ah hanya Violet seorang yang bisa memanggil pria itu dengan singkatan dari nama tengahnya. Lebih tepatnya hanya orang-orang tertentu yang bisa memanggil pria itu dengan nama tengah.

Nama lengkap atau nama yang biasa dikenal khalayak pebisnis pria itu adalah Dominic Vincent Prabaswara.

Pria berdarah kental Indonesia-Inggris, itu merupakan pemilik perusahaan keamanan teknologi terbesar di Asia-Tenggara nomor satu. Perusahaan yang bergerak di bidang keamanan teknologi, engineering dan kini merambah ke pertambangan nikel.

Kalian bayangkan sendiri harta kekayaan pria itu.

"Langsung aja," suruh Violet tak ingin berbasa-basi.

"Hukumanmu yang kedua adalah selama kamu bersekolah. Kamu akan diawasi oleh Dominic."

Violet mendesis tidak setuju. Bagaimana bisa ia bersekolah dengan tenang nanti bila diawasi oleh pria itu?!

"Vio menolak." ucapan tegas keluar dari bibir tipis Violet.

"Penolakan ditolak." sahut cepat pria di sampingnya. Mata tajam lelaki itu menatap dingin ke arahnya.

"Biarin Vio sendiri, rencana Vio nggak bakal gagal." jawab Violet tak memperdulikan tatapan pria itu.

Ernest terkekeh remeh, "Terakhir kali kamu dibiarin sendiri ujung-ujungnya kena hukuman penjara lima tahun,"

"Itu karena dia pantas mendapatkannya." balas Violet sinis.

"Itu karena kamu ceroboh, Vi, lupa cek CCTV, huh?" Dominic menimpal.

"Vio nggak bakal ngulangin lagi." pungkas Violet.

Dominic melingkari tangannya pada perut langsing Violet, "Aku nggak mau pernikahan kita gagal lagi, bila kamu harus masuk penjara kedua kalinya."

"Vince!" Violet mendesis kesal, menjauhkan lengan kekar pria itu. Sayangnya, tenaga Dominic lebih kuat darinya.

"Let me help you, Darl." bisik Dominic tepat di telinga kanan Violet.

Sial, bulu kuduk Violet meremang lagi.

"Biarkan Dominic membantumu, Vio. Anggap aja kalian menebus waktu dua tahun nggak ketemu," Ernest geli sendiri melihat cucu kesayangannya 'takut' pada Dominic, "Lagipula kalian juga harus mempersiapkan pernikahan dua bulan kedepan."

Violet mengumpati Kakeknya dalam hati. Detik kemudian ia mengangguk terpaksa.

Ernest kini tersenyum lebar, pria tua itu berdiri melangkah ke luar ruangan VIP meninggalkan cucunya bersama tunangan cucunya itu.

The Return of Villain Sister (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang