Part 31;Complicated

13.4K 903 140
                                    

Sebelum baca wajib vote dulu cingtaku🖤

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sebelum baca wajib vote dulu cingtaku🖤

31.Complicated

"Lepasin Ara!!"

Pandangan yang tadinya hitam kini mulai menyapa warna alami sekeliling. Kondisi sekitar terdengar kacau. Baru saja kelopak netranya terbuka, ia langsung disambut pemandangan mengenaskan yang mana Elara sedang di kekang disebuah ranjang minimalis dihadapannya.

Sepasang tangan juga kaki Elara di ikat dengan seutas kain. Pula, besar keinginan Atlantik untuk segera membebaskan Elara, namun apalah daya, saat ia menggerakkan diri, ternyata kedua tangannya dibelenggu oleh rantai.

"Akhirnya kau bangun."

Tak jauh dari ranjang sana, duduk di sebuah kursi kebesaran, seorang pria angkat suara. Pria yang walaupun usianya sudah ditahap lansia, tetap terlihat berwibawa. Ditemani satu tongkat yang selalu ia pakai untuk penyanggah tubuh. Di dua sisinya berdiri tegak dua pengawal gagah.

"Kebetulan, saya sedang menunggumu sadar agar suasananya tambah menyenangkan. Mari saksikan tontonan seru di depanmu."

Kemudian setelah itu, Antonio memberi interuksi pada Dokter khusus yang telah direkrut Antonio untuk menggugurkan kandungan Elara. "Keluarkan secara paksa janin sialan itu!" Nada suaranya terdengar tidak ragu sedikit pun, seolah memusnahkan satu nyawa adalah hal yang sepele.

Mulailah pemberontakan dilakukan oleh Atlantik melihat Dokter tersebut sudah mengambil tindakan yang hendak akan melakukan tahap-tahap prosedur untuk menggugurkan kandungan.

"Tidak! Lepaskan Ara! Jangan! Jangan! Jangan melukai Ara dan bayi itu, sialan!! Mereka gak bersalah!!"

"Kalau mau menghukum, hukum Atla saja! Jangan mereka!!" Lanjutnya lagi memekik tak karuan.

Sama halnya dengan Atlantik, Elara menggeleng erat melihat Wanita dihadapannya mengeluarkan gunting bedah, scalpel ditemani beberapa alat-alat tajam lain yang merupakan atribut buat penggugur dari dalam kotak, paras manis itu banjir akan embun yang terus merembes sedari tadi.

Tidak! Ia tidak mau kehilangan buah hatinya yang sedang bersemayam dalam rahimnya! Elara berharap, ada malaikat penolong yang bermurah hati memberinya pertolongan!

'Tuhan, tolong Ara... Ara gak tahu lagi mau minta tolong kepada siapa..'

Siapapun, tolonglah Wanita rapuh itu dan malaikat kecilnya sekarang juga!

"Jangan bunuh bayi Ara! Ara mohon, Biarkan kami hidup.." Elara meraung pedih, terdengar sangat pilu dan penuh keputusasaan.

"Huh, beraninya rakyat jelata sepertimu mengandung benih dari Cucuku yang notabenenya dari kalangan atas. Bahkan, sampai menikah dengannya. Sepertinya, kau tidak menyadari seberapa rendah derajat dirimu. Pasti, kau yang sudah menggoda cucuku! Dasar jalang tidak tahu malu! Mengotori marga Razgav saja."

PANGERAN ATLANTIK (Open PO)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang