Part 32;Sorry for the hurt later

14.5K 979 345
                                    

Votenya jangan lupa sebelum scroll🤍

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Votenya jangan lupa sebelum scroll🤍

23.Sorry for the hurt later

"Dimana Bapak iblis itu?!!" Baru saja masuk kedalam ruangan utama kediaman Ayahnya, Jarvis sudah mengamuk-ngamuk tidak jelas, bahkan pria itu sudah marah-marah dari halaman sebelum masuk.

Gelak tawa menyeletuk, dikursi sofa, Antonio menurunkan koran ditangannya. "Kalau aku Iblis, berarti kau anak Iblis, Jarvis?"

Tidak minat membalas gurauan Antonio, Jarvis langsung masuk ke intinya. "Saya sudah pernah mengingatkan padamu Dad! Saya yang akan menangani anak saya sendiri! Saya yang akan mendidik dan mendisplinkan nya! Kau tidak perlu turun tangan!"

Meletakkan koran diatas meja, Antonio melepas kecamatanya. "Heh, memang buah jatuh tidak jauh dari pohonnya. Dia sama keras kepalanya dengan dirimu. Memiliki tipe ideal yang identik. Sama-sama dari latar belakang rakyat jelata. Lihatlah, di bawah didikanmu dia menjadi anak yang begitu pembangkang. Bahkan kau melindungi mereka diam-diam. Pantas saja koneksiku selama ini sulit menemukan titik lokasi mereka, ternyata kau ada dibalik mereka."

"Atlantik adalah anak saya dan Belinda. Jadi, kami yang berhak menentukan masa depannya. Keterampilan mungkin saya bisa mendidiknya, tapi soal pasangan hidup tergantung pilihannya. Kami, memutuskan tidak akan menyikapi putra kami sepertimu, Dad."

"Kau menyanjung-nyanjung Wanita rendahan yang berasal dari panti asuhan itu? Mentang-mentang dia memiliki rupa yang lumayan, kau berjuang mati-matian hanya untuk hidup bersamanya. Dan anakmu mengikuti jejakmu. Menghamili seorang pelayan yang tidak memiliki nilai sama sekali. Dan bersikeras melindunginya. Huh, sungguh pemikiran yang sangat naif. Apakah kalian tahu? Orang miskin itu adalah titisan iblis yang menjelma malaikat."

Jarvis, kedua tangan Pria itu membentuk bongkahan yang kuat, menampakkan urat-urat yang menonjol ditangannya. "Jangan samakan orang-orang yang masuk ke dalam hidup kami sama dengan Mommy! Tidak semua memiliki prinsip bodoh sepertinya. Belinda dan gadis itu berbeda. Mereka adalah wanita yang baik! Mereka tidak akan pernah memanfaatkan harta yang kami miliki!"

"Sudah kubilang bukan? Mereka adalah titisan iblis yang menjelma malaikat. Kita tidak tahu jati asli mereka dibalik cangkang tebal mereka."

•••

Waktu terus berjalan tanpa bisa ada yang memberi jeda. Dalam jangka satu minggu lebih Elara tinggal seorang diri. Atlantik tidak pulang-pulang selama itu. Siang dan malam Elara dihantui rasa takut dan gelisah yang tak berkesudahan.

Seolah terpasang alarm mara bahaya tak kasat mata disekitarnya, setiap malamnya tidurnya tidak bisa terlalu lelap selalu ada rasa waspada yang timbul secara alami.

Di detik jarum jam menunjukkan pukul sepuluh lewat tiga puluh tiga menit, wujud Elara tampak tersentak kecil mendengar ketukan dijendela bagian luar. Elara mengubah posisinya menjadi duduk. "S-siapa?"

PANGERAN ATLANTIK (Open PO)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang