9 : Melting Spot

14.6K 833 3
                                    

Sebelum membaca, alangkah indahnya memencet tombol bintang dahulu. Makasheee!

Enjoy!

Ravelio memarkirkan motor barunya di parkiran kampus, gadis yang diboncengnya pun turun dari motor. Gadis itu adalah pacarnya, Karina Saraswati. Mereka tak sengaja bertemu di Club ketika Ravelio mabuk dan ambruk tepat di depan Karina, Karina yang saat itu datang hanya menemani sahabatnya panik dan menolong Ravelio berdiri. Sejak itu mereka berkenalan hingga menjalani hubungan pacaran hampir satu tahun lebih.

"Kamu kok akhir-akhir ini banyakan senyum-senyum sendiri?" tanya Karina bahagia melihat ekspresi hangat pacarnya.

"Nggak tahu, lagi seneng aja. Sejak Kak Vio bebas, dia berubah jadi lebih terbuka, nggak main pukul sama nggak ngomong kasar lagi, ya biar ekspresi mukanya masih datar-datar aja," Ravelio memeluk helmnya seraya berjalan berbarengan dengan Karina masuk ke gedung fakultas Teknik, Ravelio jurusan Teknik Sipil sementara Karina jursan Teknik Arsitektur.

"Kak Violet—kakak sulung sekaligus kembaran kamu?" tanya Karina memastikan. Ravelio pernah menceritakan tentang Violet padanya, tentang si Kakak Jahat suka menyiksa fisik dan batin Ravelio dan adik-adiknya dengan pukulan, kata-kata, dan perlakuan kasar lainnya.

Namun ketika Karina bertanya kenapa Ravelio tidak melawan padahal ia laki-laki dan seumuran dengan Violet.

Lelaki itu hanya tersenyum dan mengatakan,

"Udah pernah kubilang ke kamu, kan? Kak Vio itu kayak buah durian, keras dan tajam di luar tapi dalamnya itu lembut dan dia sayang keluarganya. Cuma harus sabar aja nunggu sisi lembutnya muncul sendiri." ucap Ravelio yakin.

Karina tersenyum kecil mengangguk, "Syukur deh, aku juga ikut seneng lihat kamu begini. Nanti kalau ada waktu, ajak aku ketemu kakakmu ya?"

Ravelio mengangguk, "Boleh, nanti ya. Kak Vio nggak suka ketemu orang lain tiba-tiba."

"Gakpapa, aku ngerti kok." jawab Karina lalu Ravelio mengusap kepalanya sebelum keduanya berpisah karena berbeda kelas.

_~_

Jam istirahat Eleanor dipergunakannya untuk fokus mengerjakan tugas rumah, gadis itu lupa mengerjakan tugas fisika yang akan dikumpulkan setelah jam istirahat. Ia tak sendiri, melainkan bersama Shaza sahabatnya senantiasa menemani sambil mengunyah coklat, snack, atau makanan yang diberikan siswa-siswa yang menyukai Eleanor.

Jangan salah, gadis itu sebelum Violet bebas pun sudah banyak penggemarnya.

Eleanor memang merubah penampilannya ketika menginjak SMA. Gadis itu berusaha diet karena dikatai mirip 'Babi' oleh kakak sulungnya ketika SMP, ia juga berolahraga, belajar make-up dan mengganti gaya berpakaian. Hasil dari perjuangannya berbuah baik, berat badan Eleanor turun mencapai lima belas kilogram dalam satu tahun. Membuat tubuhnya semampai, ideal dan wajah cantik, mulus dan bebas jerawat. Ketika memasuki SMA, Eleanor langsung masuk dalam jajaran murid Most Wanted SMA Bina Bangsa Nusantara bersama lima anggota Geng Phoenix yang juga memiliki tampang dan prestasi yang gemilang.

Citra Eleanor baik saat itu, tak ada murid-murid yang membencinya sebab gadis itu juga ramah, pintar dan tidak sombong. Geng Phoenix juga mengikuti kemana-mana ia pergi.

Ya begitulah, sebelum kedatangan si polos-polos bangsat itu.

"Lea," Eleanor menoleh menemukan Kenzie sudah duduk di atas mejanya, matanya juga menangkap Olivia datang bersama lelaki itu sebelum duduk di bangku milik gadis itu.

The Return of Villain Sister (END)Where stories live. Discover now