13 : Love Makes You Crazy

13.7K 666 2
                                    

Enjoy!

Sesampainya Violet dan Eleanor di kamar hotel, mereka disambut Dominic, Ravelio dan Rolando yang sedang bermain billiard.

Dominic masih menggunakan jas hitam kerjanya, ia melingkarkan tangannya di perut Violet, "Malam, Sayang. Capek banget kelihatannya."

Adik-adik Violet yang melihat hanya cuek saja. Sudah biasa dengan roman picisan pasangan itu.

"Kak Vio banyak ngomong hari ini, loh," goda Eleanor jahil, ia duduk di atas kursi bar.

Dominic terkejut sampai matanya melebar, "Yang bener? Berapa kata dalam kalimat terpanjang?" tanyanya penasaran.

Eleanor mengingat-ingat, "Kayaknya 40an kata."

"Wah! Rekor terbaru!" kagum Dominic, kemudian perut sixpacknya dicubit tiba-tiba Violet. Dominic tidak merasa sakit akibat cubitan gadis itu, melainkan ia terkikik melihat wajah kesal Violet.

"Tentang apa, El? Nggak bahas cowok lain kan?" tanya Dominic curiga.

Wajah Eleanor langsung memanas.

"Perjodohan Elea sama Kenzie." Violet yang menjawab.

"HAAAAH?!" Ravelio dan Rolando terkejut.

"Kaaak! Kok tiba-tiba jodohin Elea? Dia kan masih bocah!" protes Rolando tak terima, karena adiknya itu masih kecil—meski kadang otak gadis itu sudah dewasa sebelum waktunya.

"Cuma perjodohan aja kok, gimana sama Kakakmu yang masih SMP udah dijodohin?" bela Dominic seraya mengerling ke arah Violet jahil. Gadis itu cuek saja tak peduli.

Ravelio merangkul Eleanor, "Asal Lea seneng, kakak dukung. Yang penting nggak ngelanggar batas, ya?!"

Eleanor mengangguk cepat, "Iya, makasih, Kak Rav!" Ia mengecup pipi kakak keduanya.

"Yaudah, Roland juga dukung." ucap Rolando, iri dengan Ravelio yang dikecup adiknya.

Eleanor tak mampu menahan senyumnya melihat Rolando yang mulai memberikan perhatian dan dukungan, "Makasih, kak Roland."

Rolando memicing ke arah Eleanor sampai adiknya itu bingung.

"Gue nggak dicium juga?" tanya Rolando memaksa. Eleanor terkekeh geli lalu beralih mengecup pipi kakak ketiganya.

"Kakak juga bantu—" ucapan Dominic terhenti ketika Violet menarik kepala pria itu menatapnya.

"Mau dicium adikku juga?" tuduh Violet tajam.

Dominic menelan ludahnya gugup, "Eng-enggak tadi cuma bilang kalau aku juga bantu dukung. Elea juga kan bakal jadi adik aku nanti," Pria itu memelas di lengan Violet, "Jangan lihatin aku kayak gitu dong~"

Adik-adik Violet terkikik geli melihat Dominic yang was-was ditatap tajam oleh Violet.

Cup

Dominic dengan kurang ajarnya mengecup ujung bibir Violet, lalu melarikan diri ke kamar gadis itu.

Mulut Violet membulat terkejut, dengan jarinya ia menyentuh ujung bibir yang baru saja dikecup Dominic. Wajahnya sudah merah padam dengan gigi bergemeletuk.

Pria gila itu. Hampir mencium bibirnya.

DI DEPAN ADIK-ADIKNYA?!

Adik-adik Violet mundur pelan-pelan lalu berlari kecil ke kamar mereka masing-masing. Takut menghadapi amukan Violet yang akan meledak sebentar lagi.

"VINCENT!!!!" Suara merdu Violet menggelegar ke seisi kamar.

Menit selanjutnya, hanya Tuhan, Author, dan Violet yang tahu apa yang akan terjadi pada Dominic.

The Return of Villain Sister (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang