Chapter 12!

2.2K 184 5
                                    

Mark rasanya ingin menenggelamkan dirinya sendiri karena malu karena ketahuan memuja matenya itu.

Kalau bisa ia ingin menendangnya pergi karena malu tapi tidak bisa dirinya bahkan tidak berjauh-jauh dari jaehyun.

"Sayang kau ingin sesuatu?"tanya jaehyun.
Mark menggelengkan kepalanya. " Aku hanya ingin di peluk"

Jaehyun tersenyum lalu menggeser duduknya agar bisa memeluk matenya itu.

Begitu nyaman rasanya Mark menyender di dada bidang jaehyun, begitu nyaman. "Jaehyun.."

"hm"

"Aku.. "jaehyun mengerutkan keningnya. "Kenapa?" Mark menggelengkan kepalanya.

Tapi jaehyun menangkap sesuatu. "Gelombang rutmu datang lagi?" Mark mengangguk kecil.

Jaehyun tak masalah bahkan ia merasa senang.  Ia akan menemani matenya samoei masa rutnya selesai.

Tapi jaehyun tidak tahu kalau perbuatan mereka membuat diluar sana menderita karena suhu dingin yang begitu menghembus.










...................











Seminggu Kemudian.

Mark dan jaehyun baru keluar kamar. "Kenapa udaranya sangat dingin?"tanya Mark.

"Itu karena kalian" Jungwoo dan Renjun muncul dari arah samping.

Mark mengerutkan keningnya, tak mengerti kenapa bisa karena dia udara jadi sedingin ini?

"Maksudnya?"

"Menurut tuan Kun, hal ini dikarenakan kalian melakukan mating"wajah Mark langsung memerah, sungguh jika diingat-ingat masih merasa malu.

"Semakin tinggi suhu udara dingin maka semakin tinggi pula kekuatan yang kalian miliki"

Kekuatan? Jaehyun pikir itu hanya mitos saya tapi jika memang terjadi itu bukaan hanya sekedar mitos saja.

Terbukti rasa dingin yang begitu menusuk kulit jaehyun. "Sayang kamu baik-baik saja?" Takut sang mate merasakan kedinginan.

Mark tersenyum mengangguk. Sedangkan Jungwoo dan Renjun saling mendengus.

"Ini lebih baik. Sebelumnya ketika kalian masih melakukan proses mating rasanya seper kutub Utara"

Apakah sedingin itu?

Setelah mengetahui apa yang terjadi seminggu kebelakang mereka pun diajak oleh Haechan untuk menuju rumah Sura, tempat atau ruangan milik ayahnya Johnny.

Ketika tiba disana, sudah ada Johnny dan juga Yukhei yang sedang berbincang-bincang.

"Mark, Jaehyun kalian baik-baik saja?"

Jaehyun dan Mark saling mengangguk. "Kami baik-baik saja. "

"Syukurlah"

Tak berselang lama Kun datang dengan membawa barang milik jaehyun. Johnny mengumpulkan mereka disini semata-mata bukan kepentingan yang kecil.

Tapi ada yang perlu ia bahas.

"Jungwoo, kau duluan" Jungwoo mengangguk dan mengeluarkan sebuah gelang yang sebelumnya ia cari pemilik atau yang membuat gelang tersebut.

Dan menunjukan sebuah gelang yang hampir sama dengan gelang yang sebelumnya.

"Aku menemukan sesuatu, menurut yang aku dapat memang gelang ini dibuat dari pack Hegas" Terang Jungwoo.

"Tapi.. pemilik gelang ini, diketahui sudah mati sejak satu tahun yang lalu"

"Apa?"

Informasi yang didapatkan Jungwoo jujur saja membuat mereka kebingungan. Tidak mungkin jika kemarin ada yang bertarung dengan arwah.

"Jika begitu, bisa saja gelang itu di curi" perkataan Renjun membuat mereka mengangguk mengerti. Mungkin saja.

"Tapi bukankah biasanya pack Hegas mati akan di bakar ? Lalu bagaimana bisa kalau gelang ini hasil curian?"ucap Yukhei.

Semuanya terdiam.

"Atau memang dia tidak mati"

Semua orang langsung menatap jaehyun. "ya, bisa saja itu terjadi bukan?" Otak mereka bahkan tidak sampai kesana.

"Bisa jadi itu terjadi"Johnny berkata. "Lalu bagaimana dengan pack malevolent?"tanyanya ke Kun.

Kun menggelengkan kepalanya, ia mengatakan tidak mendapatkan apapun dari pack itu bahkan dari sedikit informasi yang didapat mereka memang sedang tidak ingin melakukan perang atau bahkan penyerangan tapi itu juga bisa jadi hanya mengalihkan perhatian saja.

Johnny menghela nafas, jujur saja rasanya akan terjadi suatu hal yang besar padanya.

"Tapi aku menemukan sesuatu yang cukup mengejutkan"

Semua orang penasaran dengan ucapan Kun selanjutnya. "Sebelumnya tuanku tahu kalau aku mempunyai kekuatan untuk mengingat wajah seseorang walaupun dalam jangka waktu yang lama"

Jaehyun tahu itu. "Lalu?"

Kun menarik nafasnya sebentar. "Kemarin pagi aku pergi ke sebuah pasar di Pack Dark Moon"

Yukhei dan Renjun mengerutkan keningnya karena packnya tiba-tiba disebut. "Lalu aku tak sengaja bertemu dengan seseorang yang menyerang tuan Mark pada saat Minggu malam itu "

"Apa maksudmu?",

Jujur saja Yukhei tersinggung dengan ucapan Kun karena seperti menuduh kalau kejadian kemarin itu dari pack-nya.

"Maaf tuan Kun, bukankah bisa saja kau salah orang?"tanya renjun.

Pack mereka dan pack Howlers berhubungan dekat bagaimana mungkin mereka menghianati, apalagi hubungan baik renjun dan Mark serta ayah Yukhei dan Johnny sangat tidak mungkin jika itu memang dari pack Dark Moon.

Kun tahu pasti kalau akan mendapatkan ketidakpercayaan.

"Aku percaya"ucap jaehyun. Mark menatap matenya itu. Kenapa jaehyun bisa begitu langsung percaya?

Tak ingat jika jaehyun bisa membaca pikiran Mark. Jaehyun menatap matenya itu.

"Mark, dalam hidup Kun dia tidak akan berbohong karena dari kecil dia sudah bersumpah tidak akan pernah berbohong. Dan jika ia berbohong ia akan mati saat itu juga. Dia mengambil sumpah gyeom-ja sayang"

Semua orang terkejut, mereka tahu apa itu sumpah gyeom-ja. Tapi Yukhei masih saja ragu, mana mungkin itu berasal dari pack-nya.

"Dan aku juga bisa membuktikan ucapanku dengan bukti bahwa sesuai dengan perkataan tuan Mark, bahwa laki-laki yang menyerangnya mempunyai tato kera di dadanya. "

























Bersambung—
How do you feel?

MATE [ JAEMARK] (END)Where stories live. Discover now