15 : Jealousy, Jealousy

10.6K 544 0
                                    

Merayakan TROVS tembus 1k reads dalam waktu belum dua bulan, uhuy!

Enjoy!

Hari senin jadwal olahraga bagi kelas 10 IPA 1 dan 11 IPA 1, sebenarnya jadwal mereka berbeda jam. Namun karena guru olahraga mereka akan ada tugas ke luar sekolah sehabis mata pelajaran, jadi dua kelas yang berbeda tingkat itu digabung menjadi satu.

"Oy, Geng Phoenix!" panggil guru olahraga sekaligus pelatih basket Geng Phoenix pada anggota-anggota geng itu.

"Kenapa, Coach Garry?" tanya Kenzie mewakili timnya.

"Kalian kan ada lima orang, murid-murid kelas 10 sama 11 saya bagi lima belas orang perkelompok. Tolong bantu ajarin teknik shoot yang biasa kayak lay-up, free throw dan lain-lain," ucap guru olahraga ke Geng Phoenix.

"Oke, Coach." jawab anggota Geng Phoenix kompak.

Guru olahraga pun mengarahkan 80 murid sesuai rencana yang disusunnya agar pelajaran olahraga merata pada murid-murid dua kelas yang tak sedikit itu.

Lapangan bola basket dibagi, sebelah kanan untuk kelas 10 dan sebelah kiri untuk kelas 11. Setiap kelompok diberi waktu sepuluh menit untuk murid melakukan praktek masing-masing.

Rolando mendapat bagian untuk mengajari 15 murid 11 IPA 1, di sana ada Violet, Adeline dan Sagara.

Sedangkan, Kenzie akan mengajari 15 murid kelas 10 IPA 1, termasuk di dalamnya Eleanor, Shaza dan Olivia. Entah atas dasar apa guru olahraga mengatur dua gadis yang bermusuhan dalam satu kelompok.

Akibatnya, kelompok mereka itu yang paling berisik. Karena Olivia sengaja tak sengaja melempar bola basket tepat ke dahi Eleanor yang berdiri di pinggir bawah ring untuk menjaga bola agar tidak menggelinding jauh.

"SAKIT ANYING!" umpat Eleanor ngegas, sembari mengelus dahinya yang tercetak merah bulat akibat bola basket.

"Lo sengaja ya?!" Eleanor mendorong bahu Olivia, gadis yang lebih pendek darinya sampai terdorong mundur dari semula berdirinya.

"A-aku enggak seng-ngaja," ucap Olivia terbata-bata menunduk bersalah.

Kenzie segera melerai dua gadis itu , "Jangan berantem sekarang, lagi buru-buru ini," tegur lelaki itu sebab melihat murid-murid yang lain mengantri bagian mereka.

Eleanor menghembus nafas kasar lalu terpaksa kembali ke tempatnya berdiri tadi. Murid-murid lain berganti melempar hingga tiba pada giliran Eleanor, kali ini kebetulan sekali Olivia yang menjaga bola di pinggir lapangan.

Gadis itu mengingat cara shoot yang diajarkan Kenzie tadi, ia mengambil ancang-ancang lalu melempar bola, namun emang dasarnya Eleanor cewek yang tidak punya bakat di olahraga basket, bola oranye itu melayang melewati papan ring, terpantul di tiang dan...

"Eh awas!"

Dug

Bola oranye mendarat tepat di kepala Olivia yang tidak menghindar walau sudah tahu bola itu akan terjatuh padanya.

"Aduh!" Olivia mengaduh sambil memegang kepala.

Kenzie yang melihat itu, berdecak lalu berjalan cepat menuju Olivia.

"Lo oke?"

"Sa... kit," jawab Olivia lalu tumbang tak sadarkan diri, Kenzie sigap menangkap tubuh gadis itu sebelum jatuh.

"Aduh pake pingsan lagi," keluh Kenzie, "Woi bantuin!" Lelaki itu menggendong Olivia.

Eleanor hanya memandang punggung Kenzie yang pergi membawa Olivia ke UKS, ia tidak menghiraukan dahinya masih memerah akibat lemparan kencang Olivia.

The Return of Villain Sister (END)Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ