6.8K 333 2
                                    

Happy reading

seperti biasa , reynan terbangun lebih awal, ia dengan perlahan mendudukan tubuhnya kemudian menoleh sekilas kearah samuel yang masih tertidur

ia beranjak dari tempat tidurnya, berjalan kearah kamar mandi.

sesampainya didalam kamar mandi, rey mengisi bathtub dengan air panas kemudian berjalan keluar

srek'

setelah membuka gorden jendela , rey kembali berjalan kearah ranjang guna membangunkan samuel

"tuan.. sudah pagi" tangan nya menggerakan lengan samuel dengan pelan

samuel yang merasa terganggu akhirnya terjaga dari tidurnya , ia membuka matanya menatap rey

namun sesaat kemudian samuel berdiri dan berjalan kedalam kamar mandi

rey mendengus pelan "aku kira dia akan marah" batin nya

tak lupa, rey membereskan ranjang dan menata kembali bantal bantal dengan rapi

setelah itu ia menyapu seluruh area kamar hingga bersih

20 menitan berlalu , rey yang baru saja selesai menyapu langsung berlari kecil, menaruh sapu itu ketempat nya semula

cklek..

"apa kau sudah menyiapkan jas ku?"

rey menoleh kebelakang, namun sesaat kemudian rey memalingkan pandangan nya "s-sudah tuan.. biar aku ambilkan" ucapnya

samuel hanya menurut, ia memilih duduk sembari menunggu jas yang diberikan oleh suaminya

"kenapa kau suka sekali jas berwarna biru muda ini"

rey tersenyum "karna.. kau lebih cocok menggunakan warna soft, tuan" jelasnya

samuel mengangguk "kukira kenapa" ucapnya seraya menerima jas yang sedari tadi reynan bawa

sret'

mata reynan terbelalak dengan mulut yang menganga , ia dengan cepat menutup wajahnya menggunakan telapak tangan nya

"ada apa?"

suara samuel berhasil membuat wajah reynan semakin memerah "t-tuan, jika ingin berganti pakaian aku akan keluar"

"untuk apa keluar? kau juga sudah melihat milik saya bukan?"

"t-tuan!" reynan berlari kearah pintu kemudian keluar dari kamar meninggalkan samuel yang ikut cengo melihat tingkahnya

saat tengah menuruni tangga reynan mendumal karna tingkah menyebalkan samuel yang secara sengaja melepas handuk yang melilit pinggang nya didepan reynan ,

hal itu tentu membuat reynan bisa melihat milik samuel yang selama ini sering masuk ditubuhnya

"menyebalkan! aku kan jadi malu!" gumam reynan, ia melangkahkan kakinya kearah dapur kemudian duduk dikursi dengan tangan yang menutupi wajahnya

plek..

"tuan? mau sarapan ya? sebentar ya , sebagian lauknya belum matang" ucap seorang maid yang kini berdiri disamping reynan

reynan menyingkirkan tangan nya kemudian menoleh kearah maid itu "tidak , aku belum lapar , nanti saja"

maid itu tersenyum kemudian mengangguk "ngomong ngomong , apa tuan reynan juga akan ikut ke amerika bersama tuan samuel?"

"tidak tau , sepertinya tidak.. aku lebih suka dirumah saja" jawab reynan seadanya

"t-tuan.. huff.. huff.. di_panggil tuan samuel"

Forced matchmaking END✓Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu