Part 37;Penyesalan

30.3K 1.6K 364
                                    

Mau coba revisi tapi bacanya ogah-ogahan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mau coba revisi tapi bacanya ogah-ogahan. Jijik banget sumpah. Alhasil, revisinya hanya sebagian, gak sanggup buat bacanya, please😭

Bab selanjutnya masih aku unpublish untuk sementara waktu, nanti aku publish lagi satu persatu.

Jangan lupa tinggalkan jejaknya🖤

•••

Sebenarnya yang jahat siapa? Aku yang telah melukainya atau semesta yang telah merenggutnya dariku?

Pangeran Atlantik.

37.Penyesalan

Kini Atlantik dalam perjalanan pulang, kali ini, ia tidak seorang diri. Kondisi langit sudah tak lagi terang hampir gelap. Yesa dan Rajendra nebeng bersamanya, kebetulan mereka searah.

Sebenarnya, Atlantik sempat menolak, tapi kedua rekan absurd-nya ini, dengan kurang ajarnya, malah seenak jidat menerobos masuk duluan ke dalam mobilnya.

"Tla, lo gak ada niat angkat panggilan itu? Dari tadi hp lo bunyi terus."

Sebelah tangan kekar tersebut terulur, meraba-raba laci mobil untuk meraih benda pipi yang sedari tadi berdering.

Ckitttt!

"Anjing!!"

Saking terkejutnya melihat si tampilan layar ponsel itu, Atlantik sampai menginjak pedal rem secara mendadak.

"Kalo lo dendam ke kita gara-gara numpang sama lo, gak gini caranya! Minimal tabrakin mobil lo ke pembatas jalan, biar savage! Sekalian pindah alam bareng, kita." Yesa mendumel.

My house<3🏠🖤

"Ara.."

"Kenapa dengan Ara?" Rajendra yang berada di jok belakang, mencodongkan kepalanya ke jok depan, ia kepo.

"Ara yang hubungi gue dari tadi. Angkat gak nih?"

"Turuti kata hati lo deh."

"Kalo kata gue sih, angkat aja."

Di dorong oleh kata hatinya, Atlantik memilih menggeser icon hijau, berdehem pelan terlebih dahulu, Atlantik berusaha mengontrol suaranya sebiasa mungkin. "Hallo, Ra?"

"Maaf sebelumnya, apakah ini benar Suaminya?"

Balik lagi, Atlantik memeriksa kontak tersebut guna memastikan dan benar. Ia tidak salah, bahwa kontak ini milik Istrinya. "Iya, dengan saya sendiri, kalau boleh tahu Anda siapa? Kenapa hp Istri saya sama Anda?"

"Begini Pak, saya salah satu warga yang jadi saksi mata, melihat kejadian dimana seorang wanita melompat dari atas jembatan, kalau ponsel ini, benar milik Istri Anda, kemungkinan besar yang bunuh diri adalah Istri Anda, Pak."

PANGERAN ATLANTIK (Open PO)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang