29 : Revenge

10.1K 542 0
                                    

Selamat lebaran buat para readers yang merayakan!

Enjoy!

"Halo, Rebecca? Apa kabar?" tanya wanita tua itu memanggil Eleanor dengan nama pertama gadis itu, "Ah, saya jadi rindu Ibu saya, nama pertamanya mirip sama kamu."

Eleanor berdehem, mengusir sesuatu dalam tenggorokannya, "Oma Helena, kan?" tanyanya setelah beralih dari wanita yang baru membawa secangkir teh.

Helena tersenyum tapi bukan senyuman ramah, "Rupanya kalian sudah tahu."

"Kedok kalian udah kelihatan banget, anak SD juga bisa tahu duluan," komentar Eleanor meremehkan.

Jackson mengetatkan rahangnya mendengar nada remeh gadis remaja itu.

"Kalau kalian udah tahu? Kenapa kalian lengah sampai Ernest kecelakaan?" tanya Jackson tersenyum licik.

Eleanor berani membalas tatapan Jackson, "Kami percaya itu udah ajalnya Kakek Ernest, beliau memasrahkan nyawanya. Buktinya Kakek udah nggak pake pengawalan ketat." jawabnya tanpa ragu dengan tutur katanya.

Supir kakeknya sendiri yang berkata bahwa Ernest tidak lagi harus dikawal ketat, pria lanjut usia itu sudah pasrah dan ingin menjalani sisa hidupnya damai tanpa kekangan dan ketakutan kepada orang-orang yang menginginkan nyawanya. Itulah mengapa mobil Ernest yang saat itu hanya sendiri tanpa pengawalan bisa dicelakakan.

"Pinter juga lo, Bocah!" sarkas Jackson jengkel, sementara wajah santai Helena tadi berubah sinis ke arah Eleanor.

Eleanor tersipu, "Makasih, Paman. Iya dong, keturunan Kakek Ernest pinter-pinter nggak ada yang bego."

"Kurang ajar!" Jackson hendak menampar Eleanor, sebelum sebuah pekikan keras terdengar dari ruangan setelah ruang tamu.

"TOL—MMMPH!"

Tiga orang berbeda umur di ruang tamu dikejutkan oleh Sabrina dan Olivia yang terikat dengan mulut tersumpal. Yang makin mengejutkan mereka adalah dua pelakunya.

Dominic dan Violet. Mereka berdiri santai dengan wajah datar mereka.

Violet mendorong Olivia hingga gadis tak berdaya itu tersungkur di atas lantai, "Halo, Oma dan Paman. Ada yang kangen sama Vio?!" tanyanya ramah dengan senyuman antusias.

Eleanor yang tampak lega melihat kedatangan kakaknya, kini mengernyit bingung. Kenapa kakaknya terlihat... ekspresif?

Helena dan Jackson menatap tajam gadis yang telah merusak kebahagiaan mereka berdua. Merebut harta, kekayaan dan warisan kerajaan bisnis keluarga mereka.

"Lempar aja, Sayang. Nanti pegel tangannya." suruh Violet lembut pada Dominic yang masih menahan lengan Sabrina.

"Oke, Sayang!" Dominic langsung melempar Sabrina ke sebuah meja kaca. Hingga wanita itu pingsan akibat kepalanya terantuk meja.

"MPPHMMA!!!" Olivia menjerit meski mulutnya dibungkam kain.

BUG

Violet memukul tengkuk Olivia hingga gadis pendek itu ikut pingsan, "Berisik," gerutunya.

Jackson dan Helena hendak berdiri, namun segera diurungkan mereka sebab tatapan menakutkan dari Dominic. Dua Ibu-Anak itu tentu tahu reputasi dan alasan mengapa pria itu ditakuti khalayak bisnis.

The Return of Villain Sister (END)Where stories live. Discover now