33 : Keep Yourself Alive

7.5K 373 1
                                    

Cover baru uhuy!

Iseng nanya dong, selama ini kalian kalau baca karakter Violet kepikiran/imajinasiin siapa castnya?

Jangan lupa vote dan comment ya, All! Makasih!

Enjoy!

"Asli cok! Gue mewek... Huaaaa!"

Kenzie, Kenzo, Shaza serta di kembar Jevias Jevicho meringis sendiri sambil mengecilkan volume ponsel mereka dari tangisan kencang perempuan dengan make up yang sudah luntur. Kali ini mereka sedang video call bersama, ada yang kepo tentang liburan mereka, ada yang kepo tentang Violet, ada yang kepo tentang kekayaan dan ketampanan Dominic secara langsung.

Yang terakhir itu tahu lah ya siapa.

Dan baru saja Eleanor menceritakan tentang acara peluk teletubbies dengan saudara-saudarinya, gadis itu sampai nangis bawang di depan teman-temannya.

"Le, tenang, Le. Bisa-bisa dikira gue bikin nangis anak orang," sahut Jevias kepada Eleanor.

"Pake headset lah anjir!" omel Eleanor sambil mengelap air matanya dengan tisu lalu membuangnya ke gundukan tisu di kasurnya.

"Bukannya lo harusnya seneng, Le? Kok nangis?" tanya Kenzo mengernyit. Orang-orang dalam panggilan juga ikut membenarkan.

Eleanor termenung, bukankah seharusnya ia senang? Tapi kenapa kelakuan kakak sulungnya ini malah membuat dirinya sedih? Seolah Kakaknya itu akan pergi jauh dan tadi adalah kalimat perpisahan—

Tidak mungkin.

Kepala gadis itu menggeleng, tidak mungkin kakak sulungnya akan pergi lagi. Mungkin perpisahan karena kakaknya akan menikah? Kan nanti mereka jadi jarang ketemu.

Ding dong

Suara notifikasi aplikasi diikuti dengan munculnya nama Rolando di dalam panggilan.

"Oy lama banget sih lo! Mana nggak on cam!" protes Jevicho kepada sahabatnya yang baru masuk panggilan.

"Napa sih yang penting gue join!" Terdengar protesan dengan nada serak dari Roland. Lelaki itu masih belum menyalakan kamera.

"Jangan-jangan lo..." Kenzie menebak-nebak.

"Lo nangis ya?!" tambah Kenzo di samping Kenzie.

"Apaan sih kag—AAAKH ELEANJING KAGET GUE SAT!" ucapan Rolando tergantikan dengan umpatan ke adiknya yang tiba-tiba masuk ke dalam kamar.

Samar-samar terdengar grasak-grusuk dari dua ponsel kakak-adik itu.

"Lo nangis ya, Kak! IHHH!" Eleanor memergoki kakak lelakinya dengan mata sembab dan hidung merah sehabis menangis.

"Apaan sih! Nggak! Gue... lagi pilek!" elak Rolando gengsi.

"Hilih jujur aja napa bang!" goda Jevias dan Jevicho. Terdengar tawa orang-orang dari ponsel.

Rolando menggaruk tengkuknya tak gatal, Eleanor terkekeh sekilas lalu mematikan panggilan video di ponselnya.

"Ayo sini nangis bareng," Eleanor merentangkan tangan, Rolando memeluk perut adiknya lalu melanjutkan tangisnya. Dua kakak adik itu pun menangis sambil berpelukan.

"Pada lupa ya, kalau hp masih nyala?"

_~_

Ravelio duduk sembari memandangi hamparan laut yang disoroti cahaya bulan. Ditemani oleh segelas wine di tangannya, lelaki itu sesekali menyesap sedikit cairan berwarna ungu dan menikmati udara sepoi-sepoi pantai di sebuah balkon Villa yang mereka tinggali.

The Return of Villain Sister (END)Where stories live. Discover now