10. Kenapa harus sholat?

4.5K 485 165
                                    

Halo semuanya, assalamu'alaikum. Apa kabar? Lama banget ya aku gak up, hehe.

Maaf ya kemarin diriku ini amat sangat sibuk, makanya gak ada up di wattpad. Seminggu kedepan ini juga aku bakalan lebih sibuk lagi karena ini lagi ujian. Doain ya, semoga lancar dan bisa up lagi tiap minggunya.

Oh iya, aku mau tanya kalian ada yang baca LANAZWA versi au instagram? Kalau belum mending baca deh, soalnya versi au lebih lucu karena kelakuan Azka Azka nggak ada habisnya.

Bacanya di instagram aku @aul_albirru aku lebih sering up au karena lebih gampang dibuatnya, kalau wattpad kan lebih banyak narasi makanya gak bisa tiap hari up.

Sekian informasi dari aku, jangan lupa vote dan komen sebanyak-banyaknya. Jangan lupa baca au LANAZWA juga yaaa....

(HAPPY READING)

🐻🐰🐻🐰

Pukul empat lewat empat puluh menit sore Nazwa dan Maulana telah siap untuk berangkat kerumah Fatimah, namun berbeda dengan si kembar yang sedari tadi bermalas-malasan di atas kasur seolah enggan untuk ikut pergi.

"Kembar nggak mau ikut?" Tanya Maulana.

"Kia mau itut, tapi Kia nda mau mandi," ujar Azkia.

"Abang capek cekali, mau bobo dicini aja," Azka ikut berujar.

"Yaudah kalau nggak mau ikut, Baba sama Ummah nginap di rumah Kakek sama Nenek, kalian berarti di rumah berdua aja ya? Mungkin sama hantu di sini," ucap Nazwa menakuti kedua anaknya itu.

Mendengar itu sontak membuat si kembar ketakutan, mereka berdua bergegas turun dari kasur dan berlari menghampiri kedua orang tuanya yang sudah membuka pintu kamar tanpa menoleh kearah mereka sedikitpun.

Azka dan Azkia langsung memeluk kaki Maulana dan bergelantungan di sana, sambil menutup mata seolah mengisyaratkan mereka sedang ketakutan dan tidak ingin di tinggal. Melihat itu Nazwa mati-matian menahan tawanya, sedangkan Maulana sudah terkekeh geli melihat kelakuan kedua anaknya ini.

"Jadi, mau ikut apa enggak?" Tanya Nazwa sambil berjongkok.

"Itut, Abang cama Kia itut, Mah," jawab cepat Azka.

"Yasudah sekarang ayo kita berangkat, turun dulu! Masa mau gelantungan gitu di kaki Baba."

Akhirnya Azka dan Azkia pun turun dan langsung memegang tangan Nazwa, mereka semua turun kelantai bawah beriringan dengan sikembar yang berpegang tangan dengan sang Ummah, sedangkan Maulana memilih berjalan dibelakang mereka sesekali laki-laki itu tersenyum tipis.

"Mah, kita belum mandi," ujar Azka memberitahu.

"Mandi di rumah nenek aja nanti, biar kita gak sore-an," jawab Nazwa yang hanya dibalas anggukan oleh si kembar.

Nazwa berjalan ke dapur terlebih dahulu untuk berpamitan kepada asisten rumah tangganya, ia juga memberi tahu jika mereka akan menginap di rumah Fatimah dan meminta mereka semua untuk menjaga diri baik-baik di rumah. Nazwa juga membolehkan jika Siti dan yang lain hendak membuat cemilan di rumah, anggap saja untuk malam ini mereka libur berkerja.

Setelah berpamitan Nazwa segera berjalan keluar karena sedari tadi si kembar terus memanggil namanya. Saat sudah masuk kedalam mobil, Maulana segera menghidupkan mesin mobilnya dan memanaskannya sebentar. Setelah beberapa saat, ia langsung menjalankan mobilnya dengan kecepatan sedang dengan suasana mobil yang cukup berisik karena ocehan si kembar.

"Mah, kita ngapain di lumah nenek?" Tanya Azka.

"Kita makan malam di rumah nenek, Ummah mau makan masakan nenek yang enak. Kalian mau nggak?"

LANAZWA : Let's Start A New story (SEGERA TERBIT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang