CHAPTER 19

8.3K 495 27
                                    

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

20.00

Saat ini dua pasangan suami istri itu sedang berada di kamar mereka yang sejak tadi berdebat, entah apa yang di perdebatkan.

"Oke. Aku nyerah, aku nyerah dari kamu," ucap Zafran mengangkat kedua tangannya.

"Nahh gitu, karena memang perempuan selalu benar." Jawab Ghina sambil tersenyum.

"Memang selalu benar, tapi paling banyak masuk neraka juga," ucap Zafran yang membuat Ghina terdiam dan menghentikan aktivitas nya.

"Kak, kenapa perempuan banyak aturannya? Gak boleh kelihatan ini kelihatan itu?" Tanya Ghina sambil membenarkan posisi duduknya dan merapikan rambutnya yang berantakan. Zafran yang melihat itu tersenyum dan pergi ke meja rias dan mengambil satu ikat rambut lalu kembali ke tempat tidur.

"Berbalik lah dulu," ucap Zafran. Segera Ghina langsung berbalik membelakangi Zafran.

"Karena itulah cara Allah memuliakan perempuan, perempuan itu adalah penentu suatu negara, kamu pernah dengar pepatah yang mengatakan baik buruk nya suatu negara di lihat dari perempuan nya, baik perempuannya maka baiklah negara itu dan begitupun sebaliknya, perempuan itu penuh dengan aturan karena Allah sangat-sangat memuliakan perempuan dan menjaga perempuan, perempuan mudah membuat laki-laki syahwatnya keluar, apalagi laki-laki yang tinggi nafsunya dan Allah menjaga mereka dari laki-laki seperti itu, itulah kenapa Islam melarang perempuan untuk terlalu terbuka dan menutup bagian-bagian tubuh tertentu nya yang tidak boleh sembarangan di perlihatkan."
Jelas Zafran sambil menguatkan ikatan rambut istrinya.

"Lalu kenapa perempuan paling banyak yang masuk neraka?" Tanya Ghina sambil membalikkan badannya mengarah Zafran.

"Kamu lihat seperti apa wanita-wanita zaman sekarang naa?" Tanya Zafran kembali ke Ghina

"Iya, mereka berpakaian tidak semestinya, berpakaian minim dan tidak menutup auratnya, adapun yang berhijab tapi tidak menutupi dada, adapun juga yang berhijab berpakaian tertutup tapi seperti tidak berpakaian, istilah zaman sekarang itu berpakaian tapi telanjang." Jawab Ghina dan di balas anggukkan oleh Zafran.

"Lalu sekarang kamu tau kan, kenapa kebanyakan penghuni neraka itu perempuan," ucap Zafran yang membuat Ghina berfikir sejenak.

"He'em, aku ngerti sekarang, hehehe makasih kak,"

"Sama-sama, tetap jaga diri kamu, pertahankan hijab kamu, pertahankan iman kamu sampai nanti kamu bisa berbaris di barisan sayyidah Fatimah Az-Zahra," ucap Zafran sambil mengelus kepala Ghina.

"Siap laksanakan kak." Jawab Ghina dengan gata tangan hormatnya.

"Oiya. Kak, besok kakak mau kemana?" Tanya Ghina yang membuat Zafran melihatnya.

"Kemungkinan akan ke kantor besok, kenapa memangnya?"

"Emm, besok aku dan hazel ada janji buat ke makam-makam para waliyullah, boleh gak kak?"

"Masya Allah. Boleh, perlu aku antar?"

"Gak. Gak usah, nanti aku berangkat bareng sama hazel." Jawab Ghina

Pemuda Bertasbih || Saquel CSGA (TERBIT)Where stories live. Discover now