37 : Some People Never Change

5.1K 248 10
                                    

Kek biasa sebelum baca vote or comment dulu dong!

Masa, Author udah rajin update nggak dihargain?:(

Enjoy!

Debu, pengap, gelap, dan segala jenis binatang kecil berkeriapan di sekeliling ruangan. Itulah gambaran keadaan kamar yang berisikan lima orang berbeda gender dan umur. Sudah genap lima hari mereka mendekam dalam ruangan yang tak layak ditinggali.

"Anak itu mau nyiksa kita pelan-pelan di sini!" Wanita paruh baya mengacak rambutnya tak beraturan, ia memandang bergantian empat orang di depannya, "Kalian nggak ada rencana kabur?! Jackson! Mikir!"

"Mami kira aku nggak mau keluar dari sini?!" balas Jackson jengkel, "Seandainya bisa, pengawal-pengawal mereka pasti langsung nangkap kita!"

"Ini semua karena Jackson, kenapa nyulik Elea kayak jemput bocah?" Sabrina mengeluarkan suara.

"Lo diem!"

Sabrina berdiri menatap Jackson penuh emosi, "Lo suruh gue diem? Gimana gue mau diem?!" Wajahnya sudah memerah dengan air mata mengalir, "Alvian, anak gue nggak tahu nasibnya gimana sekarang dan kita di sini nggak tahu berapa lama lagi bakal bertahan!"

"Mi! Kita bakal keluar, kan? Violet nggak mungkin ngurung kita di sini selamanya?" Olivia ikut berdiri memegang tangan Maminya, matanya sembab habis menangis.

"Bego!" Tatapan empat orang itu tertuju ke arah pemuda yang belum mengeluarkan suaranya selama dalam ruangan itu, "Kalian bego, semuanya bego!" umpatnya dengan suara serak.

"Punya mulut juga lo," sarkas Jackson remeh.

"Bang Jonas mati gara-gara kalian berdua!" Pemuda itu menatap tajam ke arah Jackson dan Helena bergantian.

Jackson mendelik, "Kalian yang tolol! Gue udah ngasih rencana, tapi kalian ngecek CCTV aja lupa!"

Pemuda bernama Tristan menelusupkan wajahnya ke dalam lipatan tangan, lelaki itu menangisi Abangnya, Jonas Giovanni. Mereka berdua diculik orang suruhan Dominic beberapa hari yang lalu, bahkan Tristan tidak tahu sudah berapa lama ia diculik. Lelaki itu sudah putus asa, sejak satu-satunya orang yang berarti dalam hidupnya dibunuh di depan matanya sendiri.

Jonas Giovanni, pria yang mengangkatnya menjadi anggota keluarga Giovanni-Kaliandra. Ya, Tristan merupakan anak angkat Helena. Tristan anak yatim piatu yang diselamatkan Jonas sewaktu dirinya masih berumur dua belas tahun di pinggir jalan. Saat itu Jonas—sebelum bekerja pada Dominic, dikejar deptcollector dan Tristan membantunya kabur. Singkat cerita pria itu meyakinkan Helena untuk menjadikan Tristan sebagai alat balas dendam mereka kepada keluarga Ernest Kaliandra. Tristan pun yang saat itu tak punya rumah, menuruti tawaran Jonas. Kehidupan lelaki itu pun berubah, dari anak jalanan menjadi anak yang disekolahkan di sekolah bergengsi bersama para remaja lain, bergabung dengan Geng Phoenix dan mengawasi adik-adik dari musuhnya dalam diam. Sampai akhirnya Tristan menyadari bahwa ia salah memilih jalan.

Nyatanya, musuh keluarga angkatnya itu sangat berbahaya. Jonas terbunuh dengan sadisnya dan Tristan tak bisa melakukan apa-apa.

Cklek

Pintu terbuka memunculkan beberapa pengawal diikuti seorang pria bersama seorang gadis berpakaian kasual.

"Kalian!" Jackson berdiri hendak menyerang namun pengawal-pengawal itu segera memukulnya. Helena, Sabrina dan Olivia memekik terkejut melihat Jackson dipukuli tanpa ampun.

"Cukup," titah Pria berpakaian kasual pada anak buahnya. Para pengawal itu pun berhenti, membiarkan Jackson terduduk tak berdaya.

"Gimana hampir seminggu di sini, nyaman?" tanya Pria itu kemudian tersenyum miring.

The Return of Villain Sister (END)Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ