CHAPTER 20

8.7K 511 38
                                    

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ.

"Ghin, gue udah di telpon dari tadi nih sama nyokap gue, lo di sini sendiri gak papa?" Tanya hazel khawatir. Setelah selesai ziarah mereka berdua menunggu Ghina untuk di jemput oleh Zafran namun sampai saat ini Zafran belum juga menjemputnya.

"Gak papa. Kok, lo duluan aja nanti mamah khawatir sama lo" jawab Ghina tersenyum.

"Seriusan lo? Gue takut lo kenapa-napa di sini, Gus Zafran pun gak tau kapan datang." Jawab Hazel.

"Gue serius, kalau ada yang berani gue lawan lah, ngapain gue takut." Jawab Ghina sedikit membercandai.

"Sama gue aja yuk," ajak hazel kembali.

"Ini udah terlalu sore zell, gue dari sini pun gak langsung pulang. Nanti mamah khawatir gimana? Itu aja udah nelpon lo beberapa kali." Tegas Ghina.

"Haihh. Yasudah, lo hati-hati di sini, kalau ada apa-apa hubungi gue." Jawab hazel.

"Iya. Aman kok," ucap Ghina tersenyum.

"Yaudah gue duluan, assalamualaikum" pamit hazel dengan nada lemas.

"He'em, waalaikumussalam." Jawab Ghina sambil melambaikan tangannya.

Sekarang hanya tinggal ia sendiri di sana, entah kapan Zafran akan menjemput nya dari pada ia tidak ada kerjaan ia pun merogoh kantong nya dan mengambil benda pipih di kantong nya itu. Terlihat notifikasi dari Zafran yang memberitahu kan di mana di sekarang.

Kak Zafran 👳🏻‍♀️:
Naa. Sebentar lagi aku sampai, di sini lumayan macet. Tunggu, ya.

Begitulah kira-kira isi pesan dari Zafran, Ghina hanya membalasnya seadanya dan memainkan handphone nya, lama memainkannya hingga pandangnya teralihkan dan melihat ke arah tempat yang membuat badannya bergetar bahkan handphone yang ia pegang hampir jatuh.

"Mereka." Lirih Ghina melihat empat orang itu. Mereka yang tidak sengaja menoleh ke arah Ghina pun segera menghampirinya, Ghina yang melihat mereka semakin dekat ke arahnya langsung lari dengan terburu-buru, bayangan-bayangan kejadian waktu itu masih membekas dalam ingatan nya kejadian di mana merubah semua hidupnya, Ghina berlari secepat mungkin entah apa yang mereka inginkan lagi, saat Ghina melihat ke arah belakang mereka malah mengejarnya.

"Sial, apa yang mereka inginkan lagi. Ya Allah bantu aku" batin Ghina sambil terus berlari hingga ia tidak sengaja menabrak seseorang.

"Aduhh" ringis Ghina sambil memegang keningnya yang lumayan sakit.

"Ni orang siapa sih, keras banget tubuh" Batin Ghina kembali sambil memegang keningnya yang sakit.

"Hei. Kenapa lari-lari gitu hemm?" Suara berat seseorang yang membuat Ghina langsung mendongakkan kepalanya.

"Kak Zafran," lirih Ghina dan langsung memeluk Zafran. Badannya bergetar menangis di pelukan Zafran, ia sekarang teringat dengan mereka kembali.

"Ada apa? Ada yang lukai kamu? Siapa? Sebut namanya, akan aku cari dia." Ucap Zafran sambil menatap Ghina. Mata gadis itu memerah dan air mata yang terus keluar.

Pemuda Bertasbih || Saquel CSGA (TERBIT)Onde histórias criam vida. Descubra agora