Jagat and Nerissa's eyes locked, the pulsating notes of the piano providing a melodic backdrop to the anticipation that hung in the air. Time seemed to stand still in the grand ballroom as the subtle spark of romance ignited into a passionate flame...
Nerissa mengamati dengan seksama saat Jagat dan wanita cantik bergaun merah itu berjalan beriringan menuju pintu. Matanya lekat pada tangan Jagat yang sigap memberi perlindungan saat pinggang si wanita terlalu dekat dengan kursi bar.
Perlahan, sosok keduanya menghilang di balik pintu. Sejenak, Nerissa kemudian tersadar dari kegiatannya mengamati Jagat dan teman wanitanya. Dia lalu meneguk martininya yang hampir habis. Gadis itu masih bisa mencium aroma parfum Jagat yang makin lama makin redup, bersamaan dengan sosok lelaki itu yang perlahan menghilang.
Nerissa hendak bersiap untuk bermain dengan jari-jarinya lagi saat sosok Jagat yang tersenyum lebar tiba-tiba muncul lagi dari balik pintu. Sendirian.
"I thought you left?" tanya Nerissa, bingung.
"The night is still young."
"Where's your date?" tanya Nerissa lagi.
"Pulang," Jagat menjawab dengan kikuk.
Mata Nerissa melebar, "You ditch your date on Valentine's day?!"
"Nggak ditching juga," Jagat menjawab defensif. "Akan sangat nggak sopan kalau saya membiarkan dia sendirian, sementara saya asyik ngobrol sama kamu."
"Wah, kalau saya jadi dia, saya bakal marah sih."
"Dia memang marah," Jagat mengedikkan bahu lalu kembali duduk di hadapan Nerissa. "... karena saya lebih memilih kamu."
***
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
JagatHaribawa
"I almost gasped when our eyes met for the first time."
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
NerissaSasikiranaGunadi
"The morning sunlight greeted us, marking the end of our night's escapade. I am more of a morning person, but at that time, I wish that the morning never came."
quicknote:
Seperti tahun lalu, setiap tanggal 7 Maret, I'll drop an one shot.
Sebagai pengingat juga, bahwa menulis adalah salah satu hal yang membuat aku hidup.
