CHAPTER 28

6.5K 433 11
                                    

سْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ.

"Sekarang bilang ke aku ya, apa yang kamu lihat di sana?" Tanya Zafran sekali lagi setelah beberapa menit membiarkan istrinya tenang.

"Saat aku sudah selesai dari kamar mandi aku mau langsung ke masjid lagi, kebetulan hawa di sana juga beda seperti ada yang liatin aku, pas aku mau melangkah pergi dari sana ada yang manggil, aku gak mau noleh sebelumnya takut itu cuma halusinasi aku aja tapi suara panggilan itu terdengar lagi aku noleh dan ternyata ada kaki gelantungan di sana, aku langsung teriak dan habis itu gak inget apapun." Jelas Ghina dengan nada sedikit bergetar. Ia benar-benar teringat jelas akan kejadian itu dan mungkin, akan membekas.

Zafran yang mendengar penjelasan Ghina mulai sedikit berfikir. Ini sedikit aneh, karena ini tidak biasanya terjadi di pesantren, memang tidak bisa di pungkiri jika di setiap pesantren mempunyai penunggu yang tak kasat mata tapi yang Zafran tau mereka hanya di ganggu sekedar suara, bisikan, dan bayangan melintas saja, tidak pernah se sejelas ini. Zafran menoleh ke Abi Adnan, sepertinya Abi Adnan juga memikirkan hal yang sama seperti nya, ini memang tidak ada yang beres.

"Oke. Aku mengerti, sekarang kamu istirahat lagi ya, kamu tidur di sini dulu nenek yang bakal temani kamu," ucap Zafran mengelus kepala Ghina.

"Kakek merasa ada yang aneh? Tanya Zafran sambil melihat kakeknya.

"Kakek kira hanya kakek yang berfikir seperti itu." Jawab Abi Adnan tersenyum kecil.

"Ya. Zafran mengira ini ada yang aneh karena tidak biasanya terjadi seperti ini, apalagi untuk menampakkan sejelas ini." Jelas Zafran membuat Abi Adnan mengangguk kecil.

"Apa ada yang iseng?" Celetuk Abi Adnan membuat Zafran melihat ke arah kakeknya.

"Mungkin. Sebentar, tunggu Zafran di sini," ucap Zafran lalu pergi ke luar.
Beberapa menit menit sudah berlalu mungkin hampir satu jam Zafran belum ada tanda-tanda kembalinya.

"Kemana anak itu?" Tanya Abi Adnan pada dirinya.

Ceklekkk.....

Suara pintu terbuka mengalihkan pandangan Abi Adnan. Zafran yang sudah kembali, dengan muka merah seperti marah nya tak tertahankan.

"Ada apa? kenapa kamu seperti marah begitu?" Tanya Abi Adnan melihat ekspresi wajah cucunya itu.

"Ternyata benar kata kakek, ada yang iseng mengerjai Ghina." Jawab Zafran.

"Bagaimana kamu tau?" Tanya Abi Adnan heran.

"Tadi Zafran cek cctv di bagian asrama putri dan cctv di lorong ke arah kamar mandi mereka juga. Dan ternyata ada tiga orang santri putri yang tidak naik saat pengajian, saat di cek lorong ke arah kamar mandi santri putri mereka pergi ke kamar mandi terlebih dulu sebelum Ghina pergi dan terlihat mereka membawa alat-alat untuk menakuti Ghina." Jelas Zafran membuat Abi Adnan mengangguk faham.

"Lalu. Bagaimana langkah kamu selanjutnya? Apa yang akan kamu lakukan untuk menghukum mereka?" Tanya Abi Adnan ke cucunya. Masalah ini biarlah cucunya ini yang mengambil alih, ia harus benar-benar tau cara mengatur pesantren nantinya.

Pemuda Bertasbih || Saquel CSGA (TERBIT)Where stories live. Discover now