44 : Still Into You

6.4K 374 19
                                    

Baca chapter ini sambil dengerin lagunya Paramore - Still Into You. Biar makin kerasa feelnya😎

Jangan lupa vote dan comment ya!

Enjoy!

Keesokan harinya, pintu kamar rawat Dominic yang biasanya dapat dimasuki orang lain kini dijaga ketat oleh beberapa pengawalnya. Pria itu mengurung diri di kamar, bahkan dokter dan Alya yang notabenenya adalah Mamanya sendiri tidak diperbolehkan masuk. Dominic juga belum mau makan sejak siang kemarin ia sadar sampai hari menjelang sore.

"Vi, kamu jahat banget. Masa nggak angkat telpon aku? Kamu kecewa ya?" tanya pria itu berbicara sendiri seraya menghubungi kontak istrinya beberapa kali.

"Aku kangen kamu, Sayang." Dominic meraih boneka serigala milik Violet—yang tadi dibawakan oleh Eleanor. Pria itu menghirup wangi vanilla, aroma parfum Violet yang menjadi candunya.

Cklek

Dominic menatap tajam kearah orang yang membuka pintu kamarnya, meski gelap karena lampu dimatikan. Ia dapat mengenal postur tubuh sang Mama masuk membawa nampan makanan.

"Vincent, ayo makan dulu, Nak," bujuk Alya.

"Vano!" panggil Dominic keras, salah satu pengawalnya datang menunduk, "Lupa tugas lo apa?"

"Maaf, Pak Dominic."

"NGGAK ADA YANG BOLEH MASUK SELAIN VIOLET!" teriak pria itu, menghiraukan tempatnya berada adalah rumah sakit.

"Vincent, kamu nggak boleh—"

Dominic menyela ucapan Alya, "Aku udah gede, Ma. Mama nggak bisa larang-larang aku, apalagi Mama udah nyakitin hati Vio! Dia istriku!"

"Iya, maaf. Mama salah." ucap Alya dengan mata berkaca-kaca.

"Telat. Sekarang Mama pergi, sebelum aku nyakitin hati Mama lebih parah." usir Dominic dingin, pria itu berbaring memunggungi Alya sambil memeluk boneka serigala.

Cklek

Pintu tertutup. Alya dengan berat hati  keluar dari ruangan putra tunggalnya, diikuti pengawalnya tadi meninggalkan Dominic sendirian.

_~_

Alya menunduk lemas keluar dari ruangan putranya, ia tak menyalahkan Dominic atas sikap kasar yang diterimanya tadi. Sejak awal Alya lah yang salah, wanita itu larut dalam kekesalannya terhadap menantunya.

"Ma," Suara merdu nan tegas seorang perempuan memanggilnya, Alya mendongak. Kelopak matanya terbuka lebar menemukan sosok menantunya dengan fisik yang terlihat berbeda dari terakhir ia bertemu.

"Violet?" Alya menarik Violet dalam pelukannya, "Maaf, maafin, Mama atas sikap Mama ke kamu. Mama salah."

"It's okay, Ma. Mama nggak sepenuhnya salah," ucap Violet mengelus pelan bahu mertuanya. Alya melerai pelukan, menuntun Violet untuk duduk di kursi depan kamar rawat.

"Kamu sakit?" Alya mengusap wajah Violet yang pucat, pipi gadis itu terlihat tirus.

Violet mengangguk pelan, "Selama Vince koma, Vio ngejalanin pengobatan di Singapura. Maaf, Vio nggak bisa jagain anak Mama."

"Vio..." Mata Alya berkaca-kaca, wanita itu sangat menyesal setelah mengetahui alasan mengapa menantunya tidak menjaga putranya, "Kenapa kamu nggak bilang dari awal, Vi?"

The Return of Villain Sister (END)Where stories live. Discover now