CHAPTER 30

6.6K 419 6
                                    

سْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ.

Beberapa bulan kemudian......

"Happy graduation, kak," seru Ghina sembari memegang buket bunga di tangan nya.

"Terimakasih sayang." Jawab Zafran mengelus kepala Ghina.

"Gini banget nasib gue dah," ucap Rendy lesu melihat keromantisan pasangan itu.

"Cari cewek makanya lo." Jawab Rasya.

"Stay halal brother, pacaran itu haram, you know haram?"

"Yang gue maksud cari cewek terus nikahin, ngapain juga lo pacarin dia." Jawab Rasya dengan muka sebal.

"Lagian lo ngomong setengah-setengah." Jawab Rendy.

"Selamat untuk kelulusan kalian juga," ucap Ghina kepada mereka berempat.

"Nih buat lo," ucap Hazel lalu melemparkan buket bunga ke Rasya.

"Niat ngasih gak sih lo?" Tanya Rasya.

"Niat. Tapi gue males ke sana, yaudah lempar aja." Jawab Hazel santai.

"Kalau gue bersin gara-gara ni buket pemberian lo, itu artinya lo gak ikhlas." Jawab Rasya.

"Yaudah sini balikin," ucap Hazel lalu merebut buket bunga itu dari tangan Rasya.

"Tadi ngasih, sekarang malah ngambil," ucap Rasya heran.

"Ya lo banyak protes nya." Jawab Hazel kesal.

"Kenapa pada berantem?" Tanya Ghina melihat tingkah laku mereka.

"Udah-udah karena sekarang hari kelulusan kita, gue traktir kalian," ucap Alvaro yang langsung membuat Rendy menempel padanya.

"Seriusan nih lo mau traktir kita?" Tanya Rendy tersenyum lebar, sedangkan Alvaro hanya menjawab dengan deheman singkat.

"Lo emang sahabat gue yang paling baik, paling ganteng deh sedunia, gak kayak si ono nohh," ucap Rendy dengan mata melirik Rasya.

"P maksud?" Tanya Rasya yang merasa di lirik.

"Kagak, kagak ada." Jawab Rendy mengalihkan perhatian.

"Yaudah kalau gitu kita ke cafe yang baru gue buka itu gimana?" Usul Zikra yang mendapatkan anggukan dari mereka semua.

"Okee, kita berangkat!!!" Seru Rendy dengan senyuman manis tercetak di bibirnya.

•••••

Acara makan-makan dan foto-foto sudah selesai mereka lakukan. Dan kini, mereka pulang ke rumah mereka masing-masing, hazel dan Rasya yang saat ini satu mobil karena hazel tidak membawa mobil alhasil Rasya lah yang mengantarkan nya pulang.

"Lo dan Ghina udah berapa lama sahabatan?" Tanya Rasya membuka percakapan.

"Udah lama, kenapa emang?" Ucap Hazel penasaran.

"Kalau gue kasih tau ini ke lo, lo bakal marah gak?" Tanya Rasya sekali lagi.

"Kasih tau gue? Emang apa?" Tanya Hazel penasaran.

"Gue tanya, lo bakal marah atau gak?" Tanya Rasya sekali lagi memastikan.

"Ya tergantung sih." Jawab Hazel tidak yakin.

"Hahh.... Awal-awal Zafran dan Ghina menikah, Zafran sudah cerita jika mereka menikah karena kesalahpahaman, dan dia, sempet kasih tau kita kalau ada yang dia suka, yaitu sahabat istrinya, dan ia gak lain dan gak bukan, lo sendiri, kan?" Jelas Rasya membuat Hazel terkejut.

"Lo--lo serius?" Tanya Hazel terkejut.

"Apa manfaatnya gue bohong? Dan kalau gue boleh jujur sama lo, gue suka sama Ghina, sampai sekarang pun masih, dan gue sedang berusaha untuk melepaskan diri gue dari perasaan ini." Pernyataan Rasya lagi-lagi membuat Hazel terkejut, ternyata cintanya bertepuk sebelah tangan.

"Tapi yang gue lihat sekarang, Zafran sudah mulai buka hatinya buat Ghina, dan gue senang Ghina berada di tangan yang tepat." Lanjut Rasya.

"Jujur. Perkataan lo tapi membuat gue terkejut, ternyata banyak plot wist nya ya, tapi seperti yang lo bilang tadi, kak Zafran sudah mulai membuka hatinya untuk Ghina, dan gue juga merasa senang karena cinta sahabat gue akhirnya terbalaskan." Jawab Hazel yang membuat Rasya langsung melihat ke arah Hazel.

"Terbalaskan? Maksudnya?" Tanya Rasya bingung.

"Ghina menyukai kak Zafran dari awal-awal, memang Ghina gak pernah bilang ke gue. Tapi, sebagai sahabatnya, gue faham betul bagaimana dia, dan cara dia melihat kak Zafran, bertanya tentang kak Zafran berbeda dengan cara dia melihat laki-laki lain." Jelas Hazel membuat Rasya tersenyum hambar.

"Hidup ini penuh dengan hal-hal yang tidak terduga ya, dan lebih banyaknya dari sekitaran kita." Jawab Rasya sambil terkekeh.

"Lebih tepatnya, kisah percintaan kita lah yang rumit, yang membuat hidup kita penuh dengan hal-hal yang tidak terduga." Jawab Hazel sambil terus melihat ke depan.

"Kedepannya entah bagaimana, yang jelas, kita biarkan mereka bahagia dengan hidup nya, Kita biarkan mereka dengan keluarga kecil nya," ucap Rasya yang di angguki oleh Hazel.

"Hmm. Lo benar, dan tak seharusnya semua berantakan hanya karena cinta yang tidak berfaedah ini." Jawab Hazel tersenyum.

"Lebih baik mengalah dari pada hubungan persahabatan kita hancur, walaupun yang menjadi bayaran nya, hati kita yang terluka."



Assalamualaikum, bagaimana kabarnya semua? Masih semangat puasanya?? Oiya aku mau bilang kalau mungkin beberapa chapter aku buat pendek karena agar nanti chapter nya lumayan panjang karena ada beberapa konflik yang belum di tulis dan setelah ini a...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Assalamualaikum, bagaimana kabarnya semua? Masih semangat puasanya??
Oiya aku mau bilang kalau mungkin beberapa chapter aku buat pendek karena agar nanti chapter nya lumayan panjang karena ada beberapa konflik yang belum di tulis dan setelah ini akan end, jdi aku buat dikit-dikit chapter agar nanti banyak.

Segini dulu untuk hari ini sampai berjumpa di chapter selanjutnya assalamualaikum babayyyy 👋🏻👋🏻👋🏻👋🏻

Pemuda Bertasbih || Saquel CSGA (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang