CHAPTER 40

6.4K 358 3
                                    

سْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ.

Satu bulan kemudian.....

Kini satu bulan telah berlalu. Tidak ada yang berubah, Zafran yang masih terus berusaha untuk meluluhkan kembali Ghina agar mau memaafkannya, semua yang Ghina inginkan semasa hamil selalu Zafran turuti, bahkan pernah ia di kabari oleh ustadz Agam jika Ghina menginginkan rendang di jam satu malam, Zafran yang tanpa pikir panjang langsung mencari nya walaupun lama, demi anak dan istrinya.

Saat ini Zafran berada di rumah Zaki, Zaki yang baru saja pulang pun terkejut melihat keberadaan Zafran sudah ada di depan rumahnya.

"Tumben kamu kemarin Zafran," ucap Afifah sembari meletakkan teh di atas meja ruang tamu.

"Ada yang ingin Zafran tanyakan ke paman." Jawab Zafran. Mendengar namanya di sebut, Zaki lalu menatap Zafran dengan wajah seolah-olah bertanya.

"Apa yang ingin kamu tanyakan?" Tanya Zaki.

"Assalamualaikum. Loh, Zafran, lo kenapa di sini?" Tanya Rasya yang baru saja pulang dengan kembaran nya Zikra.

"Ada yang ingin gue bicarakan dengan paman, itulah kenapa gue ke sini." Jawab Zafran membuat Rasya mengangguk kecil.

"Baiklah, apa yang ingin kamu tanyakan?" Tanya Zaki kembali.

"Zafran tidak ingin basa basi, Zafran untuk bertanya apa masa lalu ayah dengan om zayyan dulu?" Tanya Zafran membuat Zaki dan Afifah saling menatap.

"Dari mana kamu mengenal Zayyan?" Tanya Afifah dengan wajah khawatir.

"Dari anaknya, kebetulan Zafran juga lumayan dengan dengan om Zayyan." Jawab Zafran membuat Zaki dan Afifah sedikit terkejut.

"Jadi, paman bisa menjawabnya? Kali ini tolong, jangan mengecewakan Zafran, Zafran sudah mencari informasi nya sendiri, tapi yang cuma Zafran dapat om Zayyan dulu seorang ketua geng motor yang bernama rasisva," ucap Zafran menatap Zaki dan Afifah penuh harap, sedangkan Zikra dan Rasya saling melihat karena tidak tau permasalahannya.

"Baiklah. Biar paman jelaskan, dulu. Saat kamu masih delapan bulan di kandungan bunda kamu, bunda kamu di culik oleh seseorang, dan orang itu adalah Zayyan, Zayyan menculik bunda kamu karena ingin balas dendam kepada ayah kamu karena Zayyan mengira bahwa ayah kamu yang menyebabkan kematian kakak nya,"

"Saat kami pergi menyelamatkan bunda kamu, terjadi pertarungan antara anak angkasa dengan anak rasisva, saat itu mungkin Zayyan kewalahan karena anak-anak rasisva sudah hampir tumbang semua, jadi dia memundurkan dirinya di balik kerumunan, dan saat dia bersuara dia sudah berada di depan ayah kamu dengan pistol di tangan nya, waktu itu paman sempat akan menyergap nya dari belakang, namun entah karena tidak sengaja atau bagaimana Zayyan menarik pelatuk nya. Tapi, bukan ayah kamu yang tertembak melainkan bunda kamu, dan di sana kamu harus lahir secara prematur dan bunda kamu koma." Jelas Zaki membuat Zafran terdiam tidak percaya.

"Itu artinya...." Lirih Zafran membuka suara.

"Tapi perlu kamu ketahui Zaf, kematian orang tua kamu tidak ada sangkut pautnya dengan kejadian ini--"

"Tapi jika om Zayyan tidak menculik bunda saat itu kemungkinan mereka masih hidup, aku tau kepergian ayah itu karena penyakitnya tapi setidaknya bunda masih ada dan bersama Zafran sekarang!!!" Potong Zafran dengan nada tinggi. Zikra dan Rasya pun tidak kalah terkejut mendengar masa lalu orang tuanya.

"Tenangkan diri kamu Zafran, jangan emosi, mereka sudah menerima balasan yang setimpal," ucap Afifah berusaha menenangkan Zafran yang seperti hilang kendali.

"Tapi jika bukan karena kejadian itu, mereka gak akan pergi ninggalin Zafran bik!!" Jawab Zafran tidak tertahan. Ia lalu keluar dengan emosi masih meledak-ledak.

"Zikra, Rasya, kalian susul lah Zafran, ayah takut dia kenapa-napa," Titah Zaki kepada kedua anaknya. Zikra dan Rasya yang mendengar titah Zaki pun, langsung mengejar Zafran yang sudah pergi mengendarai motor nya.

Zafran yang melajukan motornya menembus jalanan jakarta menyalip mobil dan motor yang di dekatnya, ia tidak perduli dengan teriakan dan umpatan orang-orang di sana. Ia benar-benar tidak percaya dengan semua ini, bolehkah sekarang ia membenci seseorang? Namun ia teringat dengan pesan alm kakek nya jika sesuram apapun masa lalu seseorang jangan pernah membenci nya, tapi apakah termaksud tidak membenci seseorang yang bisa di bilang sudah membunuh orang tua nya?

Entah karena semua pikiran itu atau bagaimana Zafran tiba-tiba melanjutkan motornya sangat kencang membuat Zikra dan Rasya terkejut, saat di persimpangan jalan tiba-tiba sebuah mobil dengan rem blong yang melaju kencang dan akhir nya.

BRAKK.....

"ZAFRAN!!!"

PRANGG....

"Astaghfirullah."

"Astaghfirullah, Ghina kamu gak papa nak? Piring nya kenapa bisa jatuh?" Tanya ummi yang terkejut mendengar suara piring pecah dari dapur.

"Maaf ummi, Ghina gak sengaja, entah kenapa tangan Ghina tiba-tiba lemas." Jawan Ghina pun tidak kalah terkejut. Tiba-tiba terdengar suara deringan handphone milik Ghina, Ghina pun langsung mengambilnya dan saat ia mengangkatnya.

"Halo, assalamualaikum."

"......."

"Astaghfirullah!!! ABI!!!" Teriak Ghina lalu berlari ke ruang keluarga melihat abi nya seperti baru saja selesai menerima telepon. Ustadz Agam lalu melihat ke arah Ghina, melihat wajah panik putrinya ustadz Agam pun mengangguk seolah-olah tau apa yang akan putrinya katakan.

••••••

"HAZEL!!!" Teriak Ghina saat sampai di salah satu ruang rumah sakit tempat Zafran di rawat, kenapa sampai ada Hazel? Karena Hazel tidak sengaja melintasi tempat di mana Zafran kecelakaan.

"Hazel, bagaimana keadaan kak Zafran, dia baik-baik saja kan? Tidak terjadi apa-apa dengan dia kan? Dia akan selamat kan?" Tanya Ghina begitu khawatir.

"Ghin, Ghina, lo tenang dulu ya, dokter masih menangani kak Zafran, kita tunggu dulu ya," ucap Hazel menenangkan Ghina.

Ceklekkk.....

Ceklekkk

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Pemuda Bertasbih || Saquel CSGA (TERBIT)Where stories live. Discover now